Follow Us :              

Harapan Pemprov Jateng Untuk Kepala BPS Jateng Yang Baru

  09 August 2018  |   11:00:00  |   dibaca : 467 
Kategori :
Bagikan :


Harapan Pemprov Jateng Untuk Kepala BPS Jateng Yang Baru

09 August 2018 | 11:00:00 | dibaca : 467
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

SEMARANG – Sekda Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP menghadiri kegiatan Pisah Sambut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah yang lama dari Margo Yuwono kepada Sentot Bangun Widoyono di Hotel Harris Sentraland Semarang, Kamis (9/8/2018).

Puryono menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setingi-tingginya kepada Margo Yuwono karena berkat kerjasama dan sinergi yang terus ia bangun antara BPS dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Bank Indonesia (BI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), TPID Jawa Tengah selama tiga tahun berturut-turut mendapatkan penghargaan sebagai TPID terbaik nasional se Jawa-Bali. Selain itu, selama kepemimpinannya dirinya sangat mudah diajak komunikasi dan dimintai data-data statistik yang dibutuhkan, sehingga program-program pembangunan di Jawa Tengah bisa berjalan dengan baik.

“Untuk Pak Margo walaupun pindah ke Jakarta tentunya hati dan pikiran sebagian harus ditinggal disini. Jadi kalau kami minta tolong mudah-mudahan juga tidak berubah tetap merespon cepat,” katanya.

Kepada Kepala BPS Jawa Tengah yang baru Sentot Bangun Widoyono, sekda meminta agar program-program yang dirintis oleh Kepala BPS Jawa Tengah yang lama bisa dilanjutkan. Bahkan jika perlu dimodifikasi agar hasil yang didapat bisa lebih baik lagi.

“Buat Pak Sentot apa yang sudah dirintis oleh Pak Margo tinggal melanjutkan saja, pokoknya sistem ATM saja, amati, kemudian ditambahi, dan mengimplementasikan atau memodifikasi,” ujarnya.

Mantan Kepala Dinas Kehutanan Jawa Tengah ini berharap meski berganti kepemimpinan sinergi dan komunikasi antara BPS dengan Pemprov Jawa Tengah bersama BI dan OJK terus dibangun dan ditingkatkan terutama dalam sektor TPID dan penurunan angka kemiskinan di Jawa Tengah. 

Kemiskinan masih menjadi PR utama Pemprov Jateng meski tahun ini penurunannya paling tinggi di tingkat nasional. Namun jumlah angka kemiskinannya masih lebih tinggi dibandingkan nasional, yakni diangka 11,32 persen sedangkan nasional berada diangka 9,82 persen.

Sementara itu saat menyampaikan kata perpisahannya, Margo Yuwono mengatakan kesan yang paling tidak bisa dilupakan saat pertama kali menjabat sebagai kepala BPS Jawa Tengah 2016 silam adalah saat menghadap Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP untuk meminta dukungan terhadap Sensus Ekonomi 2016. Pada waktu itu Pemprov Jateng merespon dengan menerjunkan seluruh jajarannya di upacara launching persiapan Sensus Ekonomi 2016 di Lapangan Simpang Lima. 

“Kami bertekad bahwa support dari pemerintah daerah ini harus menjadi energi untuk kita semua dan Alhamdulillah hasil sensus sekarang masih dalam proses. Dan informasi dari Jakarta, Jawa Tengah juga merupakan provinsi yang terbaik di dalam melaksanakan Sensus Ekonomi 2016,” katanya.

Margo mengatakan prestasi yang didapat Pemprov Jawa Tengah yang meraih penghargaan TPID terbaik se Jawa-Bali merupakan bentuk dari kerjasama dan komunikasi yang baik antara BPS, Pemeritah daerah, BI dan juga OJK. 

Berkat kolaborasi yang apik antara BPS sebagai penyedia jasa, Bappeda sebagai perencana, dan Pemprov Jateng sebagai eksekutor program, angka kemiskinan di Jawa Tengah pada Maret 2018 tercatat paling banyak turun seluruh Indonesia. Bahkan dari jumlah total penurunan angka kemiskinan nasional sebesar 633 ribu jiwa, Jawa Tengah menyumbang hampir separuhnya, yakni 300.009 jiwa.

“Itu merupakan prestasi besar bagi kita di Jawa Tengah, termasuk juga kontribusi teman-teman semua di Jawa Tengah dalam menyediakan data dan informasi kepada pemerintah daerah,” tuturnya.

Kepada kepala BPS Jawa Tengah yang baru, Margo juga meminta untuk terus berkomunikasi dengan pemerintah daerah yang ada di Jawa Tengah agar komunikasi yang berjalan dengan baik dapat diteruskan dan ditingkatkan. Selain itu, BPS Jawa Tengah juga diharapkan terus meningkatkan pelayanan dalam memberikan data kepada masyarakat dan pemerintah.

“Jadi Semangat melayani adalah motto kita bersama bagaimana kita melayani pemerintah melayani masyarakat agar apa yang kita kerjakan memberikan manfaat buat bangsa dan negara,” pungkasnya.

(Kukuh/Puji/Humas Jateng)

 

Baca jugaSetiap Hari, Kinerja Harus Meningkat


Bagikan :

SEMARANG – Sekda Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP menghadiri kegiatan Pisah Sambut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah yang lama dari Margo Yuwono kepada Sentot Bangun Widoyono di Hotel Harris Sentraland Semarang, Kamis (9/8/2018).

Puryono menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setingi-tingginya kepada Margo Yuwono karena berkat kerjasama dan sinergi yang terus ia bangun antara BPS dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Bank Indonesia (BI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), TPID Jawa Tengah selama tiga tahun berturut-turut mendapatkan penghargaan sebagai TPID terbaik nasional se Jawa-Bali. Selain itu, selama kepemimpinannya dirinya sangat mudah diajak komunikasi dan dimintai data-data statistik yang dibutuhkan, sehingga program-program pembangunan di Jawa Tengah bisa berjalan dengan baik.

“Untuk Pak Margo walaupun pindah ke Jakarta tentunya hati dan pikiran sebagian harus ditinggal disini. Jadi kalau kami minta tolong mudah-mudahan juga tidak berubah tetap merespon cepat,” katanya.

Kepada Kepala BPS Jawa Tengah yang baru Sentot Bangun Widoyono, sekda meminta agar program-program yang dirintis oleh Kepala BPS Jawa Tengah yang lama bisa dilanjutkan. Bahkan jika perlu dimodifikasi agar hasil yang didapat bisa lebih baik lagi.

“Buat Pak Sentot apa yang sudah dirintis oleh Pak Margo tinggal melanjutkan saja, pokoknya sistem ATM saja, amati, kemudian ditambahi, dan mengimplementasikan atau memodifikasi,” ujarnya.

Mantan Kepala Dinas Kehutanan Jawa Tengah ini berharap meski berganti kepemimpinan sinergi dan komunikasi antara BPS dengan Pemprov Jawa Tengah bersama BI dan OJK terus dibangun dan ditingkatkan terutama dalam sektor TPID dan penurunan angka kemiskinan di Jawa Tengah. 

Kemiskinan masih menjadi PR utama Pemprov Jateng meski tahun ini penurunannya paling tinggi di tingkat nasional. Namun jumlah angka kemiskinannya masih lebih tinggi dibandingkan nasional, yakni diangka 11,32 persen sedangkan nasional berada diangka 9,82 persen.

Sementara itu saat menyampaikan kata perpisahannya, Margo Yuwono mengatakan kesan yang paling tidak bisa dilupakan saat pertama kali menjabat sebagai kepala BPS Jawa Tengah 2016 silam adalah saat menghadap Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP untuk meminta dukungan terhadap Sensus Ekonomi 2016. Pada waktu itu Pemprov Jateng merespon dengan menerjunkan seluruh jajarannya di upacara launching persiapan Sensus Ekonomi 2016 di Lapangan Simpang Lima. 

“Kami bertekad bahwa support dari pemerintah daerah ini harus menjadi energi untuk kita semua dan Alhamdulillah hasil sensus sekarang masih dalam proses. Dan informasi dari Jakarta, Jawa Tengah juga merupakan provinsi yang terbaik di dalam melaksanakan Sensus Ekonomi 2016,” katanya.

Margo mengatakan prestasi yang didapat Pemprov Jawa Tengah yang meraih penghargaan TPID terbaik se Jawa-Bali merupakan bentuk dari kerjasama dan komunikasi yang baik antara BPS, Pemeritah daerah, BI dan juga OJK. 

Berkat kolaborasi yang apik antara BPS sebagai penyedia jasa, Bappeda sebagai perencana, dan Pemprov Jateng sebagai eksekutor program, angka kemiskinan di Jawa Tengah pada Maret 2018 tercatat paling banyak turun seluruh Indonesia. Bahkan dari jumlah total penurunan angka kemiskinan nasional sebesar 633 ribu jiwa, Jawa Tengah menyumbang hampir separuhnya, yakni 300.009 jiwa.

“Itu merupakan prestasi besar bagi kita di Jawa Tengah, termasuk juga kontribusi teman-teman semua di Jawa Tengah dalam menyediakan data dan informasi kepada pemerintah daerah,” tuturnya.

Kepada kepala BPS Jawa Tengah yang baru, Margo juga meminta untuk terus berkomunikasi dengan pemerintah daerah yang ada di Jawa Tengah agar komunikasi yang berjalan dengan baik dapat diteruskan dan ditingkatkan. Selain itu, BPS Jawa Tengah juga diharapkan terus meningkatkan pelayanan dalam memberikan data kepada masyarakat dan pemerintah.

“Jadi Semangat melayani adalah motto kita bersama bagaimana kita melayani pemerintah melayani masyarakat agar apa yang kita kerjakan memberikan manfaat buat bangsa dan negara,” pungkasnya.

(Kukuh/Puji/Humas Jateng)

 

Baca jugaSetiap Hari, Kinerja Harus Meningkat


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu