Follow Us :              

Jangan Berkecil Hati

  29 January 2017  |   13:00:00  |   dibaca : 380 
Kategori :
Bagikan :


Jangan Berkecil Hati

29 January 2017 | 13:00:00 | dibaca : 380
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

Sragen - Siapa bilang orang desa dan mereka yang miskin tidak boleh sekolah tinggi. Justru dengan bersekolah, masa depan yang lebih baik bisa diraih.

 

 

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP menyampaikan, pendidikan mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia dan masa depan negara. Sebab, pendidikan memberikan pengetahuan tentang banyak hal, mengembangkan karakter seseorang, membuka jalan untuk karier yang baik, serta pendukung kemajuan bangsa.

 

"Pendidikan itu penting untuk kita, karena pendidikan merupakan kunci dalam membentuk sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas," ujar Sekda pada talkshow dalam rangkaian Sragen University Expo 2017 di Gedung Sasana Manggala Sukowati, Sragen, Sabtu (29/1). Selain Sekda, hadir pula sebagai narasumber dalam acara bertajuk "Dari Soekowati Untuk Negeri", Guru Besar Fakultas Hukum Undip Prof Dr Suteki SH MHum.

 

Dalam kesempatan itu, Sri Puryono yang lahir di Desa Gawan, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, pada 29 Februari 1960 tersebut, juga menceritakan tentang pengalamannya belajar dan perjuangan keras menempuh pendidikan SD hingga perguruan tinggi sampai menduduki beberapa jabatan termasuk sebagai Sekda di Pemprov Jateng.

 

Lebih lanjut ia menyebutkan, tidak sedikit warga asli Sragen yang menjadi orang sukses di berbagai bidang, baik di bidang pendidikan seperti Prof Suteki, pengusaha besar, hingga pejabat pemerintahan. Profesi maupun jabatan yang telah mereka raih tidak lepas dari ketekunan belajar dan usaha keras dari diri sendiri, keluarga, serta orang-orang di sekitarnya.

 

Menurutnya, sumber daya alam (SDA) Indonesia melimpah dan hampir semua yang dibutuhkan telah ada, tetapi belum didayagunakan secara optimal. Maka dari itu Penprov Jateng berkomitmen terus membangun bidang pendidikan guna menciptakan SDM berkualitas, handal, dan berkompeten yang memberikan daya dukung bagi pembangunan daerah.

 

"Saya di sini adalah untuk memotivasi adik-adik semua agar tekun belajar, menuntut ilmu setinggi mungkin untuk bersama-sama memajukan daerah. Sragen harus lebih maju dari daerah lain. Banyaklah belajar karena ilmu itu bermanfaat untuk semua," pintanya.

 

Hal senada diutarakan Prof Suteki. Siapa pun berhak mendapatkan pendidikan di mana pun. Termasuk warga di pelosok desa dengan berbagai keterbatasan seperti dirinya. Namun dengan semangat tinggi dan tekun menuntut ilmu, cita-cita yang diidamkan serta keinginan mengubah kondisi kehidupan menjadi lebih baik berhasil diwujudkan.

 

"Untuk menjadi saya seperti sekarang perjuangannya berliku. Meskipun dari desa sekolah menakai sandal jepit bahkan kadang tanpa alas kaki. SMA naik sepeda ontel sekitar 20 kilometer tapi tetap semangat bersekolah. Bagaimana pun keadaannya, jangan berkecil hati. Kobarkan semangat gantungkan cita-cita setinggi mungkin," tandasnya.

 

Kegiatan yang diselenggarakan Keluarga Mahasiswa Sragen itu dihadiri ratusan siswa SMA/SMK serta para mahasiswa asal Sragen yang menuntut ilmu di berbagai daerah di Indonesia. Antara lain Universitas Negeri Semarang, Stikes Kusuma Husada, Politeknik Negeri Semarang, Institut Teknologi Bandung, Untidar, UPN, UNY, STIMIK Akakom, STIM YKPN Yogyakarta, Poltekes Surakarta, dan Universitas Muhammadiyah Semarang.

 

Seusai talkshow dan berdialog dengan para pelajar, Sekda Jateng didampingi istri Rini Budiastuti, Sekda Sragen Tatag Prabawanto, dan Prof Suketi meninjau sejumlah stand pendidikan perguruan tinggi negeri maupun swasta di Jateng, Daerah Istimewa Yogjakarta, Jawa Barat, dan provinsi lain yang siap memberikan beragam informasi tentang pendidikan perguruan tinggi. (Humas Jateng)

 


Bagikan :

Sragen - Siapa bilang orang desa dan mereka yang miskin tidak boleh sekolah tinggi. Justru dengan bersekolah, masa depan yang lebih baik bisa diraih.

 

 

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP menyampaikan, pendidikan mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia dan masa depan negara. Sebab, pendidikan memberikan pengetahuan tentang banyak hal, mengembangkan karakter seseorang, membuka jalan untuk karier yang baik, serta pendukung kemajuan bangsa.

 

"Pendidikan itu penting untuk kita, karena pendidikan merupakan kunci dalam membentuk sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas," ujar Sekda pada talkshow dalam rangkaian Sragen University Expo 2017 di Gedung Sasana Manggala Sukowati, Sragen, Sabtu (29/1). Selain Sekda, hadir pula sebagai narasumber dalam acara bertajuk "Dari Soekowati Untuk Negeri", Guru Besar Fakultas Hukum Undip Prof Dr Suteki SH MHum.

 

Dalam kesempatan itu, Sri Puryono yang lahir di Desa Gawan, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, pada 29 Februari 1960 tersebut, juga menceritakan tentang pengalamannya belajar dan perjuangan keras menempuh pendidikan SD hingga perguruan tinggi sampai menduduki beberapa jabatan termasuk sebagai Sekda di Pemprov Jateng.

 

Lebih lanjut ia menyebutkan, tidak sedikit warga asli Sragen yang menjadi orang sukses di berbagai bidang, baik di bidang pendidikan seperti Prof Suteki, pengusaha besar, hingga pejabat pemerintahan. Profesi maupun jabatan yang telah mereka raih tidak lepas dari ketekunan belajar dan usaha keras dari diri sendiri, keluarga, serta orang-orang di sekitarnya.

 

Menurutnya, sumber daya alam (SDA) Indonesia melimpah dan hampir semua yang dibutuhkan telah ada, tetapi belum didayagunakan secara optimal. Maka dari itu Penprov Jateng berkomitmen terus membangun bidang pendidikan guna menciptakan SDM berkualitas, handal, dan berkompeten yang memberikan daya dukung bagi pembangunan daerah.

 

"Saya di sini adalah untuk memotivasi adik-adik semua agar tekun belajar, menuntut ilmu setinggi mungkin untuk bersama-sama memajukan daerah. Sragen harus lebih maju dari daerah lain. Banyaklah belajar karena ilmu itu bermanfaat untuk semua," pintanya.

 

Hal senada diutarakan Prof Suteki. Siapa pun berhak mendapatkan pendidikan di mana pun. Termasuk warga di pelosok desa dengan berbagai keterbatasan seperti dirinya. Namun dengan semangat tinggi dan tekun menuntut ilmu, cita-cita yang diidamkan serta keinginan mengubah kondisi kehidupan menjadi lebih baik berhasil diwujudkan.

 

"Untuk menjadi saya seperti sekarang perjuangannya berliku. Meskipun dari desa sekolah menakai sandal jepit bahkan kadang tanpa alas kaki. SMA naik sepeda ontel sekitar 20 kilometer tapi tetap semangat bersekolah. Bagaimana pun keadaannya, jangan berkecil hati. Kobarkan semangat gantungkan cita-cita setinggi mungkin," tandasnya.

 

Kegiatan yang diselenggarakan Keluarga Mahasiswa Sragen itu dihadiri ratusan siswa SMA/SMK serta para mahasiswa asal Sragen yang menuntut ilmu di berbagai daerah di Indonesia. Antara lain Universitas Negeri Semarang, Stikes Kusuma Husada, Politeknik Negeri Semarang, Institut Teknologi Bandung, Untidar, UPN, UNY, STIMIK Akakom, STIM YKPN Yogyakarta, Poltekes Surakarta, dan Universitas Muhammadiyah Semarang.

 

Seusai talkshow dan berdialog dengan para pelajar, Sekda Jateng didampingi istri Rini Budiastuti, Sekda Sragen Tatag Prabawanto, dan Prof Suketi meninjau sejumlah stand pendidikan perguruan tinggi negeri maupun swasta di Jateng, Daerah Istimewa Yogjakarta, Jawa Barat, dan provinsi lain yang siap memberikan beragam informasi tentang pendidikan perguruan tinggi. (Humas Jateng)

 


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu