Follow Us :              

Lantik Bupati/Walikota, Ini Pesan Ganjar Pranowo

  24 September 2018  |   11:00:00  |   dibaca : 664 
Kategori :
Bagikan :


Lantik Bupati/Walikota, Ini Pesan Ganjar Pranowo

24 September 2018 | 11:00:00 | dibaca : 664
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP melantik tiga pasangan bupati-wakil bupati terpilih periode 2018-2023 dan melantik Wakil Wali Kota Tegal Nursholeh menjadi Wali Kota Tegal sisa masa jabatan 2014-2019 di Gedung Gradhika Bakti Praja Semarang, Senin (24/9/2018).

Tiga pasangan bupat-wakil bupati terpilih yakni Bupati-Wakil Bupati Kabupaten Banyumas Achmad Husein dan Sadewo Tri Lastiono, Bupati-Wakil Bupati Temanggung Al Khadiq dan Heri Ibnu Wibowo, Bupati-Wakil Bupati Kudus Muhammad Tamzil dan HM Hartopo.

Setelah melantik, Ganjar memberikan pesan dan pekerjaan rumah bagi masing-masing kepala daerah agar bisa segera diselesaikan. Pada Bupati Banyumas, Ganjar meminta agar bisa lebih memprioritaskan pembangunan infrastruktur karena masih banyak masyarakat yang mengeluhkannya. Ia berharap masalah infrastruktur di Banyumas bisa terselesaikan dalam waktu tiga tahun.

Pada Bupati Temanggung, Ganjar berpesan agar bupati dan wakil bupati lebih memperjuangkan petani tembakau. Khususnya memediasi petani dengan pabrik-pabrik roko yang tak jarang menimbulkan sejumlah persoalan. 

Sementara itu kepada Bupati Kudus, Ganjar meminta untuk melakukan penataan terhadap lahan subur mengingat perkembangan industri di kabupaten tersebut lebih maju dibanding daerah lain. Selain itu, Bupati M Tamzil juga diminta untuk mengembangkan ekonomi kreatif dengan mengoptimalkan CSR-CSR yang ada di sana untuk para pelaku UMKM.

“Kalau Kudus, saya titip tata ruangnya. Lahan untuk pangan di Kudus saya kira perlu di kontrol, ditata kalau bisa pembangunan perumahannya, karena lahannya semakin sempit,” katanya.

Sementara itu pada Wali Kota Tegal Nursholeh, Ganjar memberi tugas yang cukup berat dan besar yaitu, untuk melakukan reformasi birokrasi setelah kejadian operasi tangkap tangan (OTT) Wali Kota Tegal terdahulu oleh KPK.

Selain tugas dan PR-PR khusus tersebut, Ganjar juga meminta seluruh bupati/wali kota di Jawa Tengah untuk terus membuka pintu investasi. Hal ini karena saat ini Jawa Tengah menjadi idola bagi para investor yang ingin mengembangkan usahanya. Meski demikian, Ganjar mengingatkan agar aspek lingkungan tetap menjadi prioritas.

Ganjar mengatakan untuk mendorong dukungan terhadap aspek lingkungan tersebut penyusunan RPJMD harus bisa disinkronisasikan dan diharmonisasikan mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. Selain itu, pengelolaan lingkungan diperlukan inovasi dan teknologi, sehingga dukungan para akademisi perguruan tinggi sangat diperlukan dalam menciptakan inovasi dan teknologi yang tepat guna.

“Mari kita dorong, kita atur, kita tata betul-betul. Sampah luar biasa banyaknya. Kita mesti dorong betul untuk dukungan aspek lingkungan ini agar tertata dengan baik, keseimbangan dan daya dukungnya diatur, dan tata ruangnya terjaga,” terangnya.

Seiring dengan tata lingkungan, Ganjar juga berpesan semua pihak terus menggerakkan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas). Salah satunya dengan bersih-bersih lingkungan di hari Jumat. Selain untuk menjaga lingkungan, gerakan itu tentu memberikan dampak kesehatan yang baik. 

Sementara itu terkait dengan guru honorer, Ganjar berpesan agar bupati/walikota bisa memberi tenaga honorer dengan gaji minimal sesuai UMK masing-masing daerah. Ini agar nantinya kualitas SDM para generasi penerus di Jawa Tengah bisa lebih baik lagi.

“Mari kita kasih UMK saja, kita hitung sesuai dengan UMK di tempat bapak-ibu kira-kira butuh duit berapa. Kalau tidak cukup bisa bertahap agar kualitas SDM kita bagus. Masa anak-anak kita pasrahkan kepada mereka yang mendidik anak kita dengan pendapatan yang kurang,” pungkasnya.
(Kukuh/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Amanah Diberikan Dua Kali, Ganjar: Ini Tidak Ringan


Bagikan :

SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP melantik tiga pasangan bupati-wakil bupati terpilih periode 2018-2023 dan melantik Wakil Wali Kota Tegal Nursholeh menjadi Wali Kota Tegal sisa masa jabatan 2014-2019 di Gedung Gradhika Bakti Praja Semarang, Senin (24/9/2018).

Tiga pasangan bupat-wakil bupati terpilih yakni Bupati-Wakil Bupati Kabupaten Banyumas Achmad Husein dan Sadewo Tri Lastiono, Bupati-Wakil Bupati Temanggung Al Khadiq dan Heri Ibnu Wibowo, Bupati-Wakil Bupati Kudus Muhammad Tamzil dan HM Hartopo.

Setelah melantik, Ganjar memberikan pesan dan pekerjaan rumah bagi masing-masing kepala daerah agar bisa segera diselesaikan. Pada Bupati Banyumas, Ganjar meminta agar bisa lebih memprioritaskan pembangunan infrastruktur karena masih banyak masyarakat yang mengeluhkannya. Ia berharap masalah infrastruktur di Banyumas bisa terselesaikan dalam waktu tiga tahun.

Pada Bupati Temanggung, Ganjar berpesan agar bupati dan wakil bupati lebih memperjuangkan petani tembakau. Khususnya memediasi petani dengan pabrik-pabrik roko yang tak jarang menimbulkan sejumlah persoalan. 

Sementara itu kepada Bupati Kudus, Ganjar meminta untuk melakukan penataan terhadap lahan subur mengingat perkembangan industri di kabupaten tersebut lebih maju dibanding daerah lain. Selain itu, Bupati M Tamzil juga diminta untuk mengembangkan ekonomi kreatif dengan mengoptimalkan CSR-CSR yang ada di sana untuk para pelaku UMKM.

“Kalau Kudus, saya titip tata ruangnya. Lahan untuk pangan di Kudus saya kira perlu di kontrol, ditata kalau bisa pembangunan perumahannya, karena lahannya semakin sempit,” katanya.

Sementara itu pada Wali Kota Tegal Nursholeh, Ganjar memberi tugas yang cukup berat dan besar yaitu, untuk melakukan reformasi birokrasi setelah kejadian operasi tangkap tangan (OTT) Wali Kota Tegal terdahulu oleh KPK.

Selain tugas dan PR-PR khusus tersebut, Ganjar juga meminta seluruh bupati/wali kota di Jawa Tengah untuk terus membuka pintu investasi. Hal ini karena saat ini Jawa Tengah menjadi idola bagi para investor yang ingin mengembangkan usahanya. Meski demikian, Ganjar mengingatkan agar aspek lingkungan tetap menjadi prioritas.

Ganjar mengatakan untuk mendorong dukungan terhadap aspek lingkungan tersebut penyusunan RPJMD harus bisa disinkronisasikan dan diharmonisasikan mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. Selain itu, pengelolaan lingkungan diperlukan inovasi dan teknologi, sehingga dukungan para akademisi perguruan tinggi sangat diperlukan dalam menciptakan inovasi dan teknologi yang tepat guna.

“Mari kita dorong, kita atur, kita tata betul-betul. Sampah luar biasa banyaknya. Kita mesti dorong betul untuk dukungan aspek lingkungan ini agar tertata dengan baik, keseimbangan dan daya dukungnya diatur, dan tata ruangnya terjaga,” terangnya.

Seiring dengan tata lingkungan, Ganjar juga berpesan semua pihak terus menggerakkan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas). Salah satunya dengan bersih-bersih lingkungan di hari Jumat. Selain untuk menjaga lingkungan, gerakan itu tentu memberikan dampak kesehatan yang baik. 

Sementara itu terkait dengan guru honorer, Ganjar berpesan agar bupati/walikota bisa memberi tenaga honorer dengan gaji minimal sesuai UMK masing-masing daerah. Ini agar nantinya kualitas SDM para generasi penerus di Jawa Tengah bisa lebih baik lagi.

“Mari kita kasih UMK saja, kita hitung sesuai dengan UMK di tempat bapak-ibu kira-kira butuh duit berapa. Kalau tidak cukup bisa bertahap agar kualitas SDM kita bagus. Masa anak-anak kita pasrahkan kepada mereka yang mendidik anak kita dengan pendapatan yang kurang,” pungkasnya.
(Kukuh/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Amanah Diberikan Dua Kali, Ganjar: Ini Tidak Ringan


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu