Follow Us :              

Ganjar Kepincut Nasi Goreng Pisang

  26 October 2018  |   09:00:00  |   dibaca : 352 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Kepincut Nasi Goreng Pisang

26 October 2018 | 09:00:00 | dibaca : 352
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

BLORA - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar peringatan Hari Pangan Sedunia ke-38. Kegiatan yang dipusatkan di Alun-alun Kabupaten Blora tersebut dimeriahkan oleh berbagai acara, salah satunya pameran potensi komoditas pangan dan pertanian se Jawa Tengah.

Lebih dari 200 stand berjajar di kawasan Alun-alun Blora. Beragam hasil komoditas pangan, baik yang masih berupa hasil pertanian maupun olahan dipamerkan.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai membuka acara menyempatkan berkeliling ke lokasi pameran. Satu persatu stand ia kunjungi, tentunya dengan sabar melayani foto dari para penunggu stand.

Tak jarang orang nomor satu di Jawa Tengah ini mencicipi aneka olahan hasil pertanian yang disuguhkan. Salah satu makanan yang membuat pria berambut putih ini tertarik adalah nasi goreng pisang asal Sragen.

"Ini apa? Kok bentuknya seperti ini, katanya nasi goreng," tanya Ganjar kepada penunggu stand.

"Ini nasi goreng pisang pak, jadi ini pisang yang dibuat menjadi nasi goreng," jawab penunggu stand itu.

Tanpa pikir panjang, Ganjar langsung mencicipi nasi goreng pisang itu. Setelah merasakan, ia langsung mengacungkan jempolnya.

"Ini enak sekali, ini dari pisang ya, bukan dari nasi kan?" tanyanya.

Ganjar langsung meminta para pejabat yang hadir seperti Kepala Badan Ketahanan Panganan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi dan juga Bupati Blora, Djoko Nugroho serta masyarakat untuk mencicipinya.

"Ini kreatif, hal-hal semacam ini harus dicontoh, bagaimana memanfaatkan potensi makanan lain sebagai pengganti nasi. Ini enak lho, mengenyangkan juga. Masyarakat harus bisa seperti ini, memanfaatkan semua bahan makanan lokal yang ada," terangnya.

Menurut Teguh Sumarno Putro, pegawai di Dinas Ketahanan Pangan Sragen, nasi goreng pisang tersebut terbuat dari buah pisang yang masih mentah. Pisang dipilih yang sudah tua, kemudian dikukus dan diparut kasar.

"Kemudian digoreng menggunakan bumbu nasi goreng biasa," kata dia.

Untuk rasanya sendiri, nasi goreng pisang sangat gurih dan seperti layaknya nasi goreng. Nasi goreng pisang juga mengenyangkan dan dapat digunakan sebagai pengganti nasi.

"Semua jenis pisang bisa dibuat nasi goreng pisang ini, syaratnya masih mentah. Karena kalau sudah matang, kandungan gulanya muncul, jadi kurang sehat. Kalau masih mentah, kandungan gulanya rendah serta sari patinya masih banyak," terangnya.

Nasi goreng pisang ini lanjut Teguh sudah dikenalkan kepada masyarakat dan dijual. Respon masyarakat terhadap nasi goreng ini juga sangat baik.

"Sudah banyak dijual di Sragen, harganya Rp5000 sudah bisa menikmati nasi goreng pisang ini," tutupnya.
(Bowo/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Kenalkan Pangan Lokal Pada Anak


Bagikan :

BLORA - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar peringatan Hari Pangan Sedunia ke-38. Kegiatan yang dipusatkan di Alun-alun Kabupaten Blora tersebut dimeriahkan oleh berbagai acara, salah satunya pameran potensi komoditas pangan dan pertanian se Jawa Tengah.

Lebih dari 200 stand berjajar di kawasan Alun-alun Blora. Beragam hasil komoditas pangan, baik yang masih berupa hasil pertanian maupun olahan dipamerkan.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai membuka acara menyempatkan berkeliling ke lokasi pameran. Satu persatu stand ia kunjungi, tentunya dengan sabar melayani foto dari para penunggu stand.

Tak jarang orang nomor satu di Jawa Tengah ini mencicipi aneka olahan hasil pertanian yang disuguhkan. Salah satu makanan yang membuat pria berambut putih ini tertarik adalah nasi goreng pisang asal Sragen.

"Ini apa? Kok bentuknya seperti ini, katanya nasi goreng," tanya Ganjar kepada penunggu stand.

"Ini nasi goreng pisang pak, jadi ini pisang yang dibuat menjadi nasi goreng," jawab penunggu stand itu.

Tanpa pikir panjang, Ganjar langsung mencicipi nasi goreng pisang itu. Setelah merasakan, ia langsung mengacungkan jempolnya.

"Ini enak sekali, ini dari pisang ya, bukan dari nasi kan?" tanyanya.

Ganjar langsung meminta para pejabat yang hadir seperti Kepala Badan Ketahanan Panganan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi dan juga Bupati Blora, Djoko Nugroho serta masyarakat untuk mencicipinya.

"Ini kreatif, hal-hal semacam ini harus dicontoh, bagaimana memanfaatkan potensi makanan lain sebagai pengganti nasi. Ini enak lho, mengenyangkan juga. Masyarakat harus bisa seperti ini, memanfaatkan semua bahan makanan lokal yang ada," terangnya.

Menurut Teguh Sumarno Putro, pegawai di Dinas Ketahanan Pangan Sragen, nasi goreng pisang tersebut terbuat dari buah pisang yang masih mentah. Pisang dipilih yang sudah tua, kemudian dikukus dan diparut kasar.

"Kemudian digoreng menggunakan bumbu nasi goreng biasa," kata dia.

Untuk rasanya sendiri, nasi goreng pisang sangat gurih dan seperti layaknya nasi goreng. Nasi goreng pisang juga mengenyangkan dan dapat digunakan sebagai pengganti nasi.

"Semua jenis pisang bisa dibuat nasi goreng pisang ini, syaratnya masih mentah. Karena kalau sudah matang, kandungan gulanya muncul, jadi kurang sehat. Kalau masih mentah, kandungan gulanya rendah serta sari patinya masih banyak," terangnya.

Nasi goreng pisang ini lanjut Teguh sudah dikenalkan kepada masyarakat dan dijual. Respon masyarakat terhadap nasi goreng ini juga sangat baik.

"Sudah banyak dijual di Sragen, harganya Rp5000 sudah bisa menikmati nasi goreng pisang ini," tutupnya.
(Bowo/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Kenalkan Pangan Lokal Pada Anak


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu