Follow Us :              

Pemprov Alokasikan Rp206 M untuk Madrasah dan Ponpes

  12 November 2018  |   21:00:00  |   dibaca : 701 
Kategori :
Bagikan :


Pemprov Alokasikan Rp206 M untuk Madrasah dan Ponpes

12 November 2018 | 21:00:00 | dibaca : 701
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

PURWOKERTO - Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen menyatakan bantuan untuk pesantren, Taman Pendidikan Alquran (TPQ), serta Madrasah Diniyah (Madin), sebesar Rp206 miliar yang bersumber dari dana pendidikan pada APBD tahun 2019. 

“Anggaran tersebut untuk membantu meningkatkan kesejahteraan para pengajar madrasah, TPQ, dan pesantren di Jateng. Beberapa kabupaten dan kota sudah melakukan kebijakan seperti itu, sehingga pemprov menindaklanjutinya," ujar Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen saat memberi sambutan pada acara 'Gunung Tugel Bersalawat' di Ponpes Az-Zahra, Gunung Tugel Purwokerto, Senin (12/11/2018) malam.

Pria yang akrab disapa Gus Yasin itu menyebutkan, alokasi dana tersebut telah disetujui melalui Penandatanganan Nota Kesepakatan antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan DPRD Jateng Tentang Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Jateng TA 2019. 

Kegiatan dalam rangka Milad Yayasan Az-Zahra Karangklesem ke-XI itu, Wakil Gubernur mengatakan, pengembangan pendidikan di Jateng baik berbasis umum maupun agama merupakan salah satu program prioritas pembangunan Pemprov Jateng lima tahun kedepan.

Taj Yasin menjelaskan, agama dengan pemerintah itu ibarat saudara kembar atau tidak bisa dipisahkan. Pemerintah harus menjunjung tinggi pesantren dan pendidikan keagamaan. Karenanya pemprov bersama pemkab dan pemkot didorong agar memperhatikan kesejahteraan masyarakat, termasuk guru TPQ, Madin, dan pesantren. 

"Ayo kita urusi pendidikan masyarakat. Kita bersama-sama membangun Jateng tetap tidak ngapusi dan tidak korupsi. Kita bekerjasama untuk membesarkan ponpes," katanya.

Pemerintah provinsi mendorong pemkab/pemkot bersinergi untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia. Pemerintah harus berada di depan, bersinergi dengan pemkab dan pemkot untuk membangun serta mengembangkan pendidikan berkarakter, seperti ponpes, TPQ, dan madin yang tersebar di Jateng. 

Putra ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu meminta pendidikan keagamaan di Jateng harus dikembangkan. Terlebih dahulu para ulama dan santri juga berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Kini para kiai di penjuru nusantara merupakan benteng Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang mampu mempersatukan umat.
(Marni/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Harmonisnya Masyarakat, Pemerintah dan Ulama di Jateng


Bagikan :

PURWOKERTO - Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen menyatakan bantuan untuk pesantren, Taman Pendidikan Alquran (TPQ), serta Madrasah Diniyah (Madin), sebesar Rp206 miliar yang bersumber dari dana pendidikan pada APBD tahun 2019. 

“Anggaran tersebut untuk membantu meningkatkan kesejahteraan para pengajar madrasah, TPQ, dan pesantren di Jateng. Beberapa kabupaten dan kota sudah melakukan kebijakan seperti itu, sehingga pemprov menindaklanjutinya," ujar Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen saat memberi sambutan pada acara 'Gunung Tugel Bersalawat' di Ponpes Az-Zahra, Gunung Tugel Purwokerto, Senin (12/11/2018) malam.

Pria yang akrab disapa Gus Yasin itu menyebutkan, alokasi dana tersebut telah disetujui melalui Penandatanganan Nota Kesepakatan antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan DPRD Jateng Tentang Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Jateng TA 2019. 

Kegiatan dalam rangka Milad Yayasan Az-Zahra Karangklesem ke-XI itu, Wakil Gubernur mengatakan, pengembangan pendidikan di Jateng baik berbasis umum maupun agama merupakan salah satu program prioritas pembangunan Pemprov Jateng lima tahun kedepan.

Taj Yasin menjelaskan, agama dengan pemerintah itu ibarat saudara kembar atau tidak bisa dipisahkan. Pemerintah harus menjunjung tinggi pesantren dan pendidikan keagamaan. Karenanya pemprov bersama pemkab dan pemkot didorong agar memperhatikan kesejahteraan masyarakat, termasuk guru TPQ, Madin, dan pesantren. 

"Ayo kita urusi pendidikan masyarakat. Kita bersama-sama membangun Jateng tetap tidak ngapusi dan tidak korupsi. Kita bekerjasama untuk membesarkan ponpes," katanya.

Pemerintah provinsi mendorong pemkab/pemkot bersinergi untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia. Pemerintah harus berada di depan, bersinergi dengan pemkab dan pemkot untuk membangun serta mengembangkan pendidikan berkarakter, seperti ponpes, TPQ, dan madin yang tersebar di Jateng. 

Putra ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu meminta pendidikan keagamaan di Jateng harus dikembangkan. Terlebih dahulu para ulama dan santri juga berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Kini para kiai di penjuru nusantara merupakan benteng Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang mampu mempersatukan umat.
(Marni/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Harmonisnya Masyarakat, Pemerintah dan Ulama di Jateng


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu