Follow Us :              

Keakraban di Ponpes Buat Alumni Santri Rindu Ngaji Bareng

  14 November 2018  |   21:00:00  |   dibaca : 648 
Kategori :
Bagikan :


Keakraban di Ponpes Buat Alumni Santri Rindu Ngaji Bareng

14 November 2018 | 21:00:00 | dibaca : 648
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

REMBANG - Lantunan ayat-ayat Alquran mengalun merdu di Kompleks Pondok Pesantren Al-Anwar, Sarang, Rabu (14/11/2018). Ribuan alumni santri dari berbagai daerah antusias mengikuti "Ngaji Bareng HIMMA Bersama Syaikhina Maimoen Zubair".

Momentum ini begitu dinantikan oleh alumni santri. Tak hanya untuk mengaji bersama, namun juga bersua kembali dengan kawan-kawan satu almamater dan menyambung silaturahmi. Seperti yang dirasakan Farikha,  santriwati Ponpes Al-Anwar tahun 1995 asal Gresik. Kerinduan mengaji dan bernostalgia yang begitu besar, mendorong Farikha dan beberapa rekan santriwatinya berangkat dari Jawa Timur pada pagi hari demi dapat mengikuti acara mengaji bersama. Ibu dua putri itu menuturkan, keakraban yang terjalin antara guru dengan santri maupun antar santri yang membuatnya merindukan masa menimba ilmu di Ponpes Al-Anwar.

"Kula nyantri wonten mriki kalih tahun. Ting mriki niku akrab, rencang-rencange nggih kompak. Mula kula saben tahun ngupaya saget ngaji bareng kaliyan rencang-rencang," tuturnya sembari tersenyum.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah H. Taj Yasin Maimoen bahagia karena saat ini ulama semakin dicintai oleh masyarakat. Hal tersebut tampak pula dari antuasiasme alumni santri untuk menghadiri kegiatan keagamaan yang rutin digelar di pondok pesantrennya.

"Antusiasme masyarakat terhadap ulama semakin meningkat. Ini membuat pemerintah bangga. Ulama sekarang terus didekati dan dicintai masyarakatnya, dicintai santrinya," ujarnya.

Gus Yasin mengajak alumni santri yang kini berkiprah di berbagai bidang agar dapat menjadi teladan bagi masyarakat di sekitarnya. Putera ulama kharismatik KH. Maimoen Zubair itu menerangkan, terdapat banyak kisah sukses alumni santri. Ada alumni santri yang menjabat sebagai menteri, bahkan kepala negara.

"Muslim itu memberi contoh, bukan hanya mencari contoh. Bukan hanya wakil gubernur, menteri pun ada yang dari ponpes. Bahkan jabatan tertinggi di negara presiden pernah diduduki oleh Gus Dur," jelasnya.

Mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah itu juga berpesan agar santri memberikan contoh kepada masyarakat tentang praktik demokrasi yang santun. Perbedaan pilihan politik adalah hal yang wajar. Maka jangan sampai perbedaan tersebut memecah belah bangsa.

"Tahun 2019 kita akan menghadapi pilpres dan pileg. Bantu kami untuk memberikan contoh kepada masyarakat bahwa santri bedo tapi podo, podo tapi bedo. Ora usah gontok-gontokan," pesannya.
(Arifa/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Sholawat dan Dzikir, Jaga Guyub Rukun Warga Muslim Jateng


Bagikan :

REMBANG - Lantunan ayat-ayat Alquran mengalun merdu di Kompleks Pondok Pesantren Al-Anwar, Sarang, Rabu (14/11/2018). Ribuan alumni santri dari berbagai daerah antusias mengikuti "Ngaji Bareng HIMMA Bersama Syaikhina Maimoen Zubair".

Momentum ini begitu dinantikan oleh alumni santri. Tak hanya untuk mengaji bersama, namun juga bersua kembali dengan kawan-kawan satu almamater dan menyambung silaturahmi. Seperti yang dirasakan Farikha,  santriwati Ponpes Al-Anwar tahun 1995 asal Gresik. Kerinduan mengaji dan bernostalgia yang begitu besar, mendorong Farikha dan beberapa rekan santriwatinya berangkat dari Jawa Timur pada pagi hari demi dapat mengikuti acara mengaji bersama. Ibu dua putri itu menuturkan, keakraban yang terjalin antara guru dengan santri maupun antar santri yang membuatnya merindukan masa menimba ilmu di Ponpes Al-Anwar.

"Kula nyantri wonten mriki kalih tahun. Ting mriki niku akrab, rencang-rencange nggih kompak. Mula kula saben tahun ngupaya saget ngaji bareng kaliyan rencang-rencang," tuturnya sembari tersenyum.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah H. Taj Yasin Maimoen bahagia karena saat ini ulama semakin dicintai oleh masyarakat. Hal tersebut tampak pula dari antuasiasme alumni santri untuk menghadiri kegiatan keagamaan yang rutin digelar di pondok pesantrennya.

"Antusiasme masyarakat terhadap ulama semakin meningkat. Ini membuat pemerintah bangga. Ulama sekarang terus didekati dan dicintai masyarakatnya, dicintai santrinya," ujarnya.

Gus Yasin mengajak alumni santri yang kini berkiprah di berbagai bidang agar dapat menjadi teladan bagi masyarakat di sekitarnya. Putera ulama kharismatik KH. Maimoen Zubair itu menerangkan, terdapat banyak kisah sukses alumni santri. Ada alumni santri yang menjabat sebagai menteri, bahkan kepala negara.

"Muslim itu memberi contoh, bukan hanya mencari contoh. Bukan hanya wakil gubernur, menteri pun ada yang dari ponpes. Bahkan jabatan tertinggi di negara presiden pernah diduduki oleh Gus Dur," jelasnya.

Mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah itu juga berpesan agar santri memberikan contoh kepada masyarakat tentang praktik demokrasi yang santun. Perbedaan pilihan politik adalah hal yang wajar. Maka jangan sampai perbedaan tersebut memecah belah bangsa.

"Tahun 2019 kita akan menghadapi pilpres dan pileg. Bantu kami untuk memberikan contoh kepada masyarakat bahwa santri bedo tapi podo, podo tapi bedo. Ora usah gontok-gontokan," pesannya.
(Arifa/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Sholawat dan Dzikir, Jaga Guyub Rukun Warga Muslim Jateng


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu