Follow Us :              

Kondusivitas Lingkungan Kerja Jateng Terbaik se Indonesia

  19 November 2018  |   13:00:00  |   dibaca : 258 
Kategori :
Bagikan :


Kondusivitas Lingkungan Kerja Jateng Terbaik se Indonesia

19 November 2018 | 13:00:00 | dibaca : 258
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan memberikan penghargaan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai Provinsi Dengan Indikator Utama Kondisi Lingkungan Kerja Terbaik. Penghargaan diserahkan Menteri Ketenagakerjaan, M Hanif Dhakiri kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada acara Penganugerahan Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan (INTEGRA) 2018 di Kantor Kemnaker, Jalan Jendral Gatot Subroto Kav 51 Jakarta Selatan, Senin (19/11/2018).

Pada ajang tersebut, Ganjar tidak hanya menerima satu penghargaan saja. Sebab, Jateng juga dinobatkan sebagai terbaik ketiga nasional Provinsi dengan Urusan Ketenagakerjaan Besar.

“Penghargaan ini sebenarnya kerja kolektif dari kami pemerintah, pengusaha dan buruh di Jawa Tengah. Tentu pertimbangan dan penilaian yang diberikan merupakan apresiasi kepada mereka atas kerjasama yang baik ini, kami pemerintah hanya fasilitator saja,” kata Ganjar usai menerima penghargaan.

Disinggung terkait strategi ke depan untuk memperbaiki indikator lain dalam indeks pembangunan ketenagakerjaan, ia mengatakan jika sebenarnya caranya simpel, yakni hanya tinggal mengkomunikasikan saja agar semuanya berjalan lancar.

“Kalau semuanya clear, semua berjalan baik, kondisi lingkungan dijelaskan dengan baik, harapan mereka terakomodasi. Dengan interseksi di antara kepentingan masing-masing pasti iklim ini akan tercipta kondusif. Tinggal saat ini kami mesti mengkatrol yang kurang dan menjadikan satu contoh yang sukses agar saling belajar,” tutupnya.

Sementara itu, Menaker Hanif Dhakiri mengatakan, penghargaan-penghargaan yang diberikan itu merupakan wujud apresiasi negara kepada daerah yang telah berprestasi dalam pembangunan ketenagakerjaan.

“Ada 19 kategori penghargaan yang diserahkan Kementerian Ketenagakerjaan kepada 13 pemerintah daerah sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian pembangunan ketenagakerjaan di masing-masing daerah,” kata Hanif.

Pihaknya mengaku mengapresiasi para kepala daerah yang mendapatkan penghargaan dalam acara itu. Ke depan, Indeks Prestasi Ketenagakerjaan diharapkan bisa menjadi barometer untuk pembangunan ketenagakerjaan di Indonesia.

“Indeks yang disusun oleh Kementerian Ketenagakerjaan ini mengaplikasikan variabel SDGs,” tegasnya.

Pada kesempatan itu Hanif menegaskan bahwa pemerintah ke depan akan semakin fokus untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Bagaimanapun, SDM yang terampil menjadi kunci untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

“SDM juga harus melek teknologi. Jika SDM di Indonesia melek teknologi, maka ekonomi kita bisa tumbuh hingga 7%,” terangnya.

Menaker menambahkan, pembangunan ketenagakerjaan selama empat tahun terakhir menunjukan kemajuan yang cukup baik. Hal itu terlihat dari Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mencapai 67,26%, tingkat pengangguran berada yang rendah yakni 5,34%, serta tingkat pekerja yang bekerja sektor formal mencapai 43,16%.

“Karena itu, Indonesia memiliki modal yang cukup kuat untuk menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia sebagaimana hasil riset McKinsey Global Institute yang meramalkan Indonesia menjadi negara ekonomi terbesar ke-7 di dunia pada tahun 2030,” pungkasnya.

INTEGRA 2018 merupakan ajang penghargaan kepada daerah-daerah di Indonesia yang berhasil meraih nilai tertinggi dengan mengukur 9 Indikator Utama dan 22 Sub Indikator Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan.
(Bowo/Puji/Humas Jateng)

 

Baca jugaKetemu Menakertrans, Ganjar Penuhi Janjinya pada Pekerja Jateng


Bagikan :

JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan memberikan penghargaan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai Provinsi Dengan Indikator Utama Kondisi Lingkungan Kerja Terbaik. Penghargaan diserahkan Menteri Ketenagakerjaan, M Hanif Dhakiri kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada acara Penganugerahan Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan (INTEGRA) 2018 di Kantor Kemnaker, Jalan Jendral Gatot Subroto Kav 51 Jakarta Selatan, Senin (19/11/2018).

Pada ajang tersebut, Ganjar tidak hanya menerima satu penghargaan saja. Sebab, Jateng juga dinobatkan sebagai terbaik ketiga nasional Provinsi dengan Urusan Ketenagakerjaan Besar.

“Penghargaan ini sebenarnya kerja kolektif dari kami pemerintah, pengusaha dan buruh di Jawa Tengah. Tentu pertimbangan dan penilaian yang diberikan merupakan apresiasi kepada mereka atas kerjasama yang baik ini, kami pemerintah hanya fasilitator saja,” kata Ganjar usai menerima penghargaan.

Disinggung terkait strategi ke depan untuk memperbaiki indikator lain dalam indeks pembangunan ketenagakerjaan, ia mengatakan jika sebenarnya caranya simpel, yakni hanya tinggal mengkomunikasikan saja agar semuanya berjalan lancar.

“Kalau semuanya clear, semua berjalan baik, kondisi lingkungan dijelaskan dengan baik, harapan mereka terakomodasi. Dengan interseksi di antara kepentingan masing-masing pasti iklim ini akan tercipta kondusif. Tinggal saat ini kami mesti mengkatrol yang kurang dan menjadikan satu contoh yang sukses agar saling belajar,” tutupnya.

Sementara itu, Menaker Hanif Dhakiri mengatakan, penghargaan-penghargaan yang diberikan itu merupakan wujud apresiasi negara kepada daerah yang telah berprestasi dalam pembangunan ketenagakerjaan.

“Ada 19 kategori penghargaan yang diserahkan Kementerian Ketenagakerjaan kepada 13 pemerintah daerah sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian pembangunan ketenagakerjaan di masing-masing daerah,” kata Hanif.

Pihaknya mengaku mengapresiasi para kepala daerah yang mendapatkan penghargaan dalam acara itu. Ke depan, Indeks Prestasi Ketenagakerjaan diharapkan bisa menjadi barometer untuk pembangunan ketenagakerjaan di Indonesia.

“Indeks yang disusun oleh Kementerian Ketenagakerjaan ini mengaplikasikan variabel SDGs,” tegasnya.

Pada kesempatan itu Hanif menegaskan bahwa pemerintah ke depan akan semakin fokus untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Bagaimanapun, SDM yang terampil menjadi kunci untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

“SDM juga harus melek teknologi. Jika SDM di Indonesia melek teknologi, maka ekonomi kita bisa tumbuh hingga 7%,” terangnya.

Menaker menambahkan, pembangunan ketenagakerjaan selama empat tahun terakhir menunjukan kemajuan yang cukup baik. Hal itu terlihat dari Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mencapai 67,26%, tingkat pengangguran berada yang rendah yakni 5,34%, serta tingkat pekerja yang bekerja sektor formal mencapai 43,16%.

“Karena itu, Indonesia memiliki modal yang cukup kuat untuk menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia sebagaimana hasil riset McKinsey Global Institute yang meramalkan Indonesia menjadi negara ekonomi terbesar ke-7 di dunia pada tahun 2030,” pungkasnya.

INTEGRA 2018 merupakan ajang penghargaan kepada daerah-daerah di Indonesia yang berhasil meraih nilai tertinggi dengan mengukur 9 Indikator Utama dan 22 Sub Indikator Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan.
(Bowo/Puji/Humas Jateng)

 

Baca jugaKetemu Menakertrans, Ganjar Penuhi Janjinya pada Pekerja Jateng


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu