Follow Us :              

Galakkan Gerakan Non Tunai ke Seluruh Kabupaten/Kota

  23 November 2018  |   11:00:00  |   dibaca : 172 
Kategori :
Bagikan :


Galakkan Gerakan Non Tunai ke Seluruh Kabupaten/Kota

23 November 2018 | 11:00:00 | dibaca : 172
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Kecanggihan teknologi harus dimanfaatkan oleh pemerintah dalam berbagai hal termasuk soal transparansi anggaran. Untuk mencegah terjadinya korupsi dan penyalahgunaan keuangan negara, maka pemerintah harus mengurangi pembayaran menggunakan uang tunai.
Hal tersebut ditegaskan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat menerima audiensi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah, Hamid Ponco Wibowo di Rumah Dinas Puri Gedeh, Jumat (24/11/2018).

"Saya ingin agar gerakan non tunai ini dilaksanakan di semua lini, termasuk pemerintahan di Jawa Tengah ini. Misalnya, dari bendahara ke dinas mau bayar apapun harus transfer, bayar honor transfer dan bayar ke kontraktor transfer. Maka itu melacaknya semua akan enak karena semua terekam oleh sistem," terangnya.

Selain mengurangi penggunaan uang tunai, gerakan non tunai lanjut Ganjar juga dapat mencegah tindak pidana korupsi.

"Kalau semua cashless kan terekam, jadi mudah dilacak kalau ada penyelewengan," tegasnya.
Saat ini lanjut dia, belum semua Kabupaten/Kota se Jateng yang menerapkan gerakan non tunai ini. Untuk itu, dengan menggandeng BI, pihaknya ingin melakukan perubahan dengan menggalakkan gerakan non tunai tersebut.

"Nanti akan kami sosialisasikan secara massif. Untuk itu saya menggandeng BI untuk tujuan itu," ucapnya.

Selain kepada pemerintahan, Politisi PDI Perjuangan ini juga berharap gerakan non tunai dapat dilakukan oleh masyarakat luas. Dengan penggunaan cashless oleh masyarakat, maka akan mengurangi beban BI untuk mencetak uang tunai yang membutuhkan biaya cukup besar.

Dengan cashless lanjut dia, uang kartal tidak akan digunakan karena semua transaksi sudah bisa online. Selain itu, gerakan non tunai ini juga dapat membuat masyarakat semakin aman.

"Orang relatif akan aman. Kalau di dompetnya ada uang tunai dengan kartu, maka lebih aman bawa kartu. Apalagi sekarang penggunaannya semakin mudah karena dengan gadget sudah bisa bayar apa saja," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah, Hamid Ponco Wibowo mendukung Pemprov Jateng dalam menggalakkan gerakan non tunai tersebut.

"Tentu kami akan memberikan dukungan penuh, karena sekarang memang zamannya sudah cashless. Selain lebih aman, juga lebih transparan," ucapnya.
(Bowo/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Informasi Pencairan Dana Pensiun Cukup Via SMS


Bagikan :

SEMARANG - Kecanggihan teknologi harus dimanfaatkan oleh pemerintah dalam berbagai hal termasuk soal transparansi anggaran. Untuk mencegah terjadinya korupsi dan penyalahgunaan keuangan negara, maka pemerintah harus mengurangi pembayaran menggunakan uang tunai.
Hal tersebut ditegaskan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat menerima audiensi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah, Hamid Ponco Wibowo di Rumah Dinas Puri Gedeh, Jumat (24/11/2018).

"Saya ingin agar gerakan non tunai ini dilaksanakan di semua lini, termasuk pemerintahan di Jawa Tengah ini. Misalnya, dari bendahara ke dinas mau bayar apapun harus transfer, bayar honor transfer dan bayar ke kontraktor transfer. Maka itu melacaknya semua akan enak karena semua terekam oleh sistem," terangnya.

Selain mengurangi penggunaan uang tunai, gerakan non tunai lanjut Ganjar juga dapat mencegah tindak pidana korupsi.

"Kalau semua cashless kan terekam, jadi mudah dilacak kalau ada penyelewengan," tegasnya.
Saat ini lanjut dia, belum semua Kabupaten/Kota se Jateng yang menerapkan gerakan non tunai ini. Untuk itu, dengan menggandeng BI, pihaknya ingin melakukan perubahan dengan menggalakkan gerakan non tunai tersebut.

"Nanti akan kami sosialisasikan secara massif. Untuk itu saya menggandeng BI untuk tujuan itu," ucapnya.

Selain kepada pemerintahan, Politisi PDI Perjuangan ini juga berharap gerakan non tunai dapat dilakukan oleh masyarakat luas. Dengan penggunaan cashless oleh masyarakat, maka akan mengurangi beban BI untuk mencetak uang tunai yang membutuhkan biaya cukup besar.

Dengan cashless lanjut dia, uang kartal tidak akan digunakan karena semua transaksi sudah bisa online. Selain itu, gerakan non tunai ini juga dapat membuat masyarakat semakin aman.

"Orang relatif akan aman. Kalau di dompetnya ada uang tunai dengan kartu, maka lebih aman bawa kartu. Apalagi sekarang penggunaannya semakin mudah karena dengan gadget sudah bisa bayar apa saja," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah, Hamid Ponco Wibowo mendukung Pemprov Jateng dalam menggalakkan gerakan non tunai tersebut.

"Tentu kami akan memberikan dukungan penuh, karena sekarang memang zamannya sudah cashless. Selain lebih aman, juga lebih transparan," ucapnya.
(Bowo/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Informasi Pencairan Dana Pensiun Cukup Via SMS


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu