Follow Us :              

Tunjukkan Pada Dunia, Jawa Tengah Rukun dan Damai

  10 December 2018  |   19:00:00  |   dibaca : 669 
Kategori :
Bagikan :


Tunjukkan Pada Dunia, Jawa Tengah Rukun dan Damai

10 December 2018 | 19:00:00 | dibaca : 669
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

MAGELANG - Hujan yang mengguyur Kota Magelang, Senin (10/12/2018) malam tak menyurutkan ribuan Syechermania untuk memadati Alun-Alun Kota Magelang. Dengan khusyuk, mereka mengikuti acara Jateng Bershalawat yang dipimpin oleh Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Mereka datang dari sejumlah daerah di Jawa Tengah. Dengan properti seperti bendera dan syal, Syechermania larut dalam lantunan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW di bawah guyuran hujan dan cuaca Magelang yang cukup dingin.

Pada kesempatan itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengucapkan terimakasih kepada Syechermania atas antusiasme yang ditunjukkan selama kegiatan Jateng Bershalawat. Meskipun diguyur hujan, mereka tetap antusias mengikuti acara ini.

"Saya ingat beberapa tahun lalu saat Jateng Bershalawat di Cilacap, sama seperti sekarang, meskipun diguyur hujan, namun tidak ada yang kesusahan. Semuanya bergembira," kata dia.
Menurut Ganjar, Jateng Bershalawat merupakan kegiatan rutin yang digelar Pemprov Jateng tiap tahun.

"Hari ini kita sudah memasuki tahun keenam. Akan kami gelar terus sebagai salah satu upaya untuk menebarkan kedamaian di Jawa Tengah," imbuhnya.

Di hadapan ribuan Syechermania, Ganjar tak lupa berpesan untuk terus menjaga dan menebarkan perdamaian. Apalagi lanjut dia, tahun depan negara Indonesia akan menghadapi gelaran Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg).

"Saya titip, Jateng harus menjadi contoh dalam menjaga perdamaian di ajang Pilpres dan Pileg nanti. Beda pilihan itu biasa, asal jangan sampai merusak kerukunan antar bangsa," tegasnya.

Salah satu upaya untuk menjaga perdamaian tersebut lanjut Ganjar adalah menahan buruk sangka kepada para calon. Masyarakat diminta tidak membicarakan kejelekan-kejelekan calon yang akan bertarung dalam Pilpres dan Pileg nanti.

"Jangan bicarakan kejelekan calon, bicarakan saja kebaikan-kebaikan mereka. Dengan begitu, maka pikiran, hati dan nalar kita menjadi tenang dan dapat menilai serta memilih calon pemimpin yang terbaik. Ingat, Jateng kudu ayem tentrem yo," tambahnya.

Tak lupa Ganjar juga mengingatkan kepada masyarakat Jateng bahwa saat ini sudah masuk musim penghujan. Setiap hari, dirinya sudah mendapat laporan dari berbagai daerah terkait bencana yang melanda, seperti banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.

"Di Semarang sudah banjir. Saya sudah melihat sendiri, ternyata bukan hanya faktor alam, tetapi karena sampahnya menumpuk. Ayo masyarakat, galakan lagi bersih-bersih lingkungan agar sampah tidak menggenangi saluran air," tutupnya.

Sementara itu, Habib Syech dalam tausiyahnya kembali mengajak seluruh Syechermania untuk menjaga kondusivitas dalam gelaran Pilpres dan Pileg nanti.

"Sing rukun, sing apik. Tunjukkan pada dunia bahwa Jawa Tengah masyarakatnya rukun dan damai," tegasnya.

Dalam gelaran Pileg dan Pilpres lanjut Habib Syech, tugas masyarakat hanya memilih dan bukan menentukan pilihan. Untuk itu, tidak ada alasan untuk saling bertengkar bahkan memecah belah kerukunan antar sesama bangsa.

"Tugas kita hanya memilih, yang menentukan adalah Allah SWT. Dadi ojo podho padhu (jadi jangan saling bertengkar), setelah memilih pasrahkan saja pada Allah untuk menentukan pilihan mana yang terbaik," pungkasnya.

Jateng Bershalawat di Alun-Alun Kota Magelang berlangsung begitu meriah. Selain dihadiri ribuan Syechermania, turut hadir pula sejumlah tamu undangan seperti Sekda Jawa Tengah, Sri Puryono, Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dan tamu undangan lainnya.
(Bowo/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Maju Bersama Bangun Jawa Tengah Lebih Baik


Bagikan :

MAGELANG - Hujan yang mengguyur Kota Magelang, Senin (10/12/2018) malam tak menyurutkan ribuan Syechermania untuk memadati Alun-Alun Kota Magelang. Dengan khusyuk, mereka mengikuti acara Jateng Bershalawat yang dipimpin oleh Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Mereka datang dari sejumlah daerah di Jawa Tengah. Dengan properti seperti bendera dan syal, Syechermania larut dalam lantunan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW di bawah guyuran hujan dan cuaca Magelang yang cukup dingin.

Pada kesempatan itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengucapkan terimakasih kepada Syechermania atas antusiasme yang ditunjukkan selama kegiatan Jateng Bershalawat. Meskipun diguyur hujan, mereka tetap antusias mengikuti acara ini.

"Saya ingat beberapa tahun lalu saat Jateng Bershalawat di Cilacap, sama seperti sekarang, meskipun diguyur hujan, namun tidak ada yang kesusahan. Semuanya bergembira," kata dia.
Menurut Ganjar, Jateng Bershalawat merupakan kegiatan rutin yang digelar Pemprov Jateng tiap tahun.

"Hari ini kita sudah memasuki tahun keenam. Akan kami gelar terus sebagai salah satu upaya untuk menebarkan kedamaian di Jawa Tengah," imbuhnya.

Di hadapan ribuan Syechermania, Ganjar tak lupa berpesan untuk terus menjaga dan menebarkan perdamaian. Apalagi lanjut dia, tahun depan negara Indonesia akan menghadapi gelaran Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg).

"Saya titip, Jateng harus menjadi contoh dalam menjaga perdamaian di ajang Pilpres dan Pileg nanti. Beda pilihan itu biasa, asal jangan sampai merusak kerukunan antar bangsa," tegasnya.

Salah satu upaya untuk menjaga perdamaian tersebut lanjut Ganjar adalah menahan buruk sangka kepada para calon. Masyarakat diminta tidak membicarakan kejelekan-kejelekan calon yang akan bertarung dalam Pilpres dan Pileg nanti.

"Jangan bicarakan kejelekan calon, bicarakan saja kebaikan-kebaikan mereka. Dengan begitu, maka pikiran, hati dan nalar kita menjadi tenang dan dapat menilai serta memilih calon pemimpin yang terbaik. Ingat, Jateng kudu ayem tentrem yo," tambahnya.

Tak lupa Ganjar juga mengingatkan kepada masyarakat Jateng bahwa saat ini sudah masuk musim penghujan. Setiap hari, dirinya sudah mendapat laporan dari berbagai daerah terkait bencana yang melanda, seperti banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.

"Di Semarang sudah banjir. Saya sudah melihat sendiri, ternyata bukan hanya faktor alam, tetapi karena sampahnya menumpuk. Ayo masyarakat, galakan lagi bersih-bersih lingkungan agar sampah tidak menggenangi saluran air," tutupnya.

Sementara itu, Habib Syech dalam tausiyahnya kembali mengajak seluruh Syechermania untuk menjaga kondusivitas dalam gelaran Pilpres dan Pileg nanti.

"Sing rukun, sing apik. Tunjukkan pada dunia bahwa Jawa Tengah masyarakatnya rukun dan damai," tegasnya.

Dalam gelaran Pileg dan Pilpres lanjut Habib Syech, tugas masyarakat hanya memilih dan bukan menentukan pilihan. Untuk itu, tidak ada alasan untuk saling bertengkar bahkan memecah belah kerukunan antar sesama bangsa.

"Tugas kita hanya memilih, yang menentukan adalah Allah SWT. Dadi ojo podho padhu (jadi jangan saling bertengkar), setelah memilih pasrahkan saja pada Allah untuk menentukan pilihan mana yang terbaik," pungkasnya.

Jateng Bershalawat di Alun-Alun Kota Magelang berlangsung begitu meriah. Selain dihadiri ribuan Syechermania, turut hadir pula sejumlah tamu undangan seperti Sekda Jawa Tengah, Sri Puryono, Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dan tamu undangan lainnya.
(Bowo/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Maju Bersama Bangun Jawa Tengah Lebih Baik


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu