Follow Us :              

Representasikan Budaya Timur, Model Junjung Kesantunan

  23 December 2018  |   16:00:00  |   dibaca : 647 
Kategori :
Bagikan :


Representasikan Budaya Timur, Model Junjung Kesantunan

23 December 2018 | 16:00:00 | dibaca : 647
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SEMARANG - Sembari mengenakan jubah toga, delapan orang siswa Exist Modeling berlenggak-lenggok penuh percaya diri di atas panggung Batik Festival 2018 Citraland Mall, Minggu (23/12/2018). Beberapa di antara mereka adalah model belia yang usianya belum genap lima tahun. Salah satunya Nadia, bocah cilik asal Pati yang baru berusia empat tahun. Nadia tampil lincah di hadapan pengunjung mall.

Kepala Sekolah Exist Modeling Bayu Ramli menjelaskan, penyelenggaraan wisuda siswa-siswinya ini bertepatan dengan 20 tahun berdirinya sekolah modeling tersebut.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP beserta istri yang turut mewisuda siswa-siswi Exist Modeling menuturkan, mereka adalah para model yang dinilai cakap dan penuh percaya diri, meski beberapa di antara mereka adalah model belia.

Sri Puryono mengapresiasi acara Batik Festival 2018 dan wisuda siswa Exist Modeling yang digelar oleh Bayu Ramli. Pihaknya berpesan agar desainer dan para model senantiasa kreatif dan inovatif.

"Para desainer dan modelnya harus kreatif dan inovatif. Para model dan perancang juga harus ada satu kesatuan. Ada kesesuaian antara apa yang dipakai, yang memakai, dan aksesori yang dikenakan," ujarnya.

Mantan kepala dinas kehutanan itu juga berpesan agar model senantiasa mengutamakan kesopanan sebagai representasi budaya Timur.

"Model apapun yang digunakan silakan, yang penting harus sopan dan santun. Karena kita sebagai orang Timur, khususnya orang Jawa Tengah, harus memberikan contoh kepada warga bahwa orang Jawa Tengah itu adalah orang yang lembah manah, orang yang sangat ramah," pesannya.
(Arifa/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Cara Jateng Dorong Pengembangan Desain dan Motif Batik


Bagikan :

SEMARANG - Sembari mengenakan jubah toga, delapan orang siswa Exist Modeling berlenggak-lenggok penuh percaya diri di atas panggung Batik Festival 2018 Citraland Mall, Minggu (23/12/2018). Beberapa di antara mereka adalah model belia yang usianya belum genap lima tahun. Salah satunya Nadia, bocah cilik asal Pati yang baru berusia empat tahun. Nadia tampil lincah di hadapan pengunjung mall.

Kepala Sekolah Exist Modeling Bayu Ramli menjelaskan, penyelenggaraan wisuda siswa-siswinya ini bertepatan dengan 20 tahun berdirinya sekolah modeling tersebut.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP beserta istri yang turut mewisuda siswa-siswi Exist Modeling menuturkan, mereka adalah para model yang dinilai cakap dan penuh percaya diri, meski beberapa di antara mereka adalah model belia.

Sri Puryono mengapresiasi acara Batik Festival 2018 dan wisuda siswa Exist Modeling yang digelar oleh Bayu Ramli. Pihaknya berpesan agar desainer dan para model senantiasa kreatif dan inovatif.

"Para desainer dan modelnya harus kreatif dan inovatif. Para model dan perancang juga harus ada satu kesatuan. Ada kesesuaian antara apa yang dipakai, yang memakai, dan aksesori yang dikenakan," ujarnya.

Mantan kepala dinas kehutanan itu juga berpesan agar model senantiasa mengutamakan kesopanan sebagai representasi budaya Timur.

"Model apapun yang digunakan silakan, yang penting harus sopan dan santun. Karena kita sebagai orang Timur, khususnya orang Jawa Tengah, harus memberikan contoh kepada warga bahwa orang Jawa Tengah itu adalah orang yang lembah manah, orang yang sangat ramah," pesannya.
(Arifa/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Cara Jateng Dorong Pengembangan Desain dan Motif Batik


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu