Follow Us :              

Pengecoran Jalan Jadi Solusi Hindari Proyek Abadi

  03 January 2019  |   15:00:00  |   dibaca : 588 
Kategori :
Bagikan :


Pengecoran Jalan Jadi Solusi Hindari Proyek Abadi

03 January 2019 | 15:00:00 | dibaca : 588
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SALATIGA - Agar tidak menjadi proyek abadi atau setiap tahun jadi proyek, maka jalan-jalan di Jateng dicor beton dan pengerjannya sesuai standar mutu dengan pengawasan penuh oleh gubernur.

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo pun sering turun meninjau pekerjaan atau hasil pekerjaan untuk memastikan kualitasnya bagus.

Seperti yang dilakukan pada Kamis (3/1/2018) siang, Ganjar meninjau Jalan Raya Barukan-Suruh sepanjang 1,12 kilometer dengan lebar 6 meter yang sudah selesai pengecorannya dan didanai APBD Jateng senilai Rp3,26 miliar.

Jalan yang sebelumnya beraspal dan sudah rusak itu hanya memiliki lebar 4,5 meter. Kerusakan itu dipicu karena sering dilintasi kendaraan seperti bus besar dan truk yang melebihi tonase.

Kepada Ganjar, Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Semarang Totit Oktorianto menjelaskan, status Jalan Barukan-Suruh statusnya masih jalan kabupaten. Dia pun berharap, karena lokasi jalan tersebut dekat dengan exit tol Semarang-Solo, status jalan yang dikerjakan oleh PT Panen Ishi Cons selama 135 hari itu dirubah menjadi jalan nasional.

"Ada jalan yang kami usulkan ke provinsi, di antaranya Banyubiru- Salatiga, Tuntang-Karanglo, dan Jalan Ki Sarino Mangunsarkoro," katanya.

Kepada Totit maupun Kepala Desa Plumbon, Kecamatan Suruh Joko Waluyo, Ganjar meminta agar tak ragu menggandeng pihak luar untuk membangun daerah. Misalnya dengan kalangan akademisi maupun mahasiswa dari perguruan tinggi melalui progam KKN.

Kerusakan jalan, menurut politisi PDIP itu, juga disebabkan karena kondisi gografis dan geologis yang tidak stabil, sehingga tidak tepat jiga menggunakan sistem pengaspalan.

"Kalau tidak stabil, kemudian dilintasi bus dan truk besar, akan rusak. Tapi kita selesaikan dengan pengecoran, bisa bertahan sampai 20 tahun tanpa perawatan. Pokoknya kita atur bagaimana agar jalan lebih awet," pungkasnya.

 

Baca juga : Segera Diresmikan, Semarang-Solo Hanya 1,5 Jam


Bagikan :

SALATIGA - Agar tidak menjadi proyek abadi atau setiap tahun jadi proyek, maka jalan-jalan di Jateng dicor beton dan pengerjannya sesuai standar mutu dengan pengawasan penuh oleh gubernur.

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo pun sering turun meninjau pekerjaan atau hasil pekerjaan untuk memastikan kualitasnya bagus.

Seperti yang dilakukan pada Kamis (3/1/2018) siang, Ganjar meninjau Jalan Raya Barukan-Suruh sepanjang 1,12 kilometer dengan lebar 6 meter yang sudah selesai pengecorannya dan didanai APBD Jateng senilai Rp3,26 miliar.

Jalan yang sebelumnya beraspal dan sudah rusak itu hanya memiliki lebar 4,5 meter. Kerusakan itu dipicu karena sering dilintasi kendaraan seperti bus besar dan truk yang melebihi tonase.

Kepada Ganjar, Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Semarang Totit Oktorianto menjelaskan, status Jalan Barukan-Suruh statusnya masih jalan kabupaten. Dia pun berharap, karena lokasi jalan tersebut dekat dengan exit tol Semarang-Solo, status jalan yang dikerjakan oleh PT Panen Ishi Cons selama 135 hari itu dirubah menjadi jalan nasional.

"Ada jalan yang kami usulkan ke provinsi, di antaranya Banyubiru- Salatiga, Tuntang-Karanglo, dan Jalan Ki Sarino Mangunsarkoro," katanya.

Kepada Totit maupun Kepala Desa Plumbon, Kecamatan Suruh Joko Waluyo, Ganjar meminta agar tak ragu menggandeng pihak luar untuk membangun daerah. Misalnya dengan kalangan akademisi maupun mahasiswa dari perguruan tinggi melalui progam KKN.

Kerusakan jalan, menurut politisi PDIP itu, juga disebabkan karena kondisi gografis dan geologis yang tidak stabil, sehingga tidak tepat jiga menggunakan sistem pengaspalan.

"Kalau tidak stabil, kemudian dilintasi bus dan truk besar, akan rusak. Tapi kita selesaikan dengan pengecoran, bisa bertahan sampai 20 tahun tanpa perawatan. Pokoknya kita atur bagaimana agar jalan lebih awet," pungkasnya.

 

Baca juga : Segera Diresmikan, Semarang-Solo Hanya 1,5 Jam


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu