Follow Us :              

Narti Sumringah Dikunjungi Gus Yasin

  19 February 2019  |   13:00:00  |   dibaca : 739 
Kategori :
Bagikan :


Narti Sumringah Dikunjungi Gus Yasin

19 February 2019 | 13:00:00 | dibaca : 739
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

SRAGEN - Ekspresi harap-harap cemas tampak jelas di wajah Sunarti. Ditemani beberapa tetangga, perempuan paruh baya itu berdiri di pekarangan rumahnya, menanti kedatangan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dan Wakil Bupati Sragen Dedy Endriyatno. Wajah Sunarti seketika sumringah ketika rangkaian mobil para pejabat tiba. Warga Desa Pelem Gadung RT 30 RW 12, Kecamatan Karangmalang itu memang sangat ingin wakil gubernur dan wakil bupati meninjau langsung rumah tidak layak huni (RTLH) miliknya yang direhab pada tahun lalu dengan bantuan dana dari Pemprov Jateng.

Sembari menyalami rombongan pejabat, Narti, sapaan akrabnya, berkali-kali mengucapkan terima kasih karena mereka berkenan berkunjung ke rumahnya. "Alhamdulillah bapak-bapak saget rawuh, matur suwun sanget," ucapnya seraya mempersilakan para pejabat masuk ke dalam rumahnya.

Narti pun menjamu mereka di ruang tamunya yang sederhana. Masih berlantai plester dan tanpa perabot. Beralaskan tikar anyam dan disuguhi teh hangat, mereka mengobrol santai tentang pembangunan rumahnya. Beberapa tetangga juga turut bergotong-royong dalam pembangunan itu. Saat ini, Narti tinggal di rumah itu bersama tiga orang anaknya. Sementara sang suami telah meninggal dunia beberapa tahun lalu.

Di sela obrolan mereka, Narti yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani juga menunjuk sebuah bohlam lampu yang dipasang ala kadarnya di langit-langit rumah. Tampak pula kabel lampu yang menjuntai. Kepada para pejabat, Narti bercerita, aliran listrik lampu itu masih menyambung ke listrik tetangganya. Ya, rumau Narti memang belum dialiri listrik secara mandiri. 

Di ruang tamu tersebut, pria yang akrab disapa Gus Yasin itu juga dapat melihat ada dua kamar berdampingan yang ditutup tirai. Mantan anggota DPRD Provinsi Jateng itu mengupayakan agar rumah Narti dapat segera dialiri listrik. Sehingga RTLH yang sudah direhab itu dapat memeroleh pencahayaan yang cukup. "Listrik akan segera kita sambungkan. Nanti Pemprov Jateng akan bantu untuk penyambungan langsung ke PLN," ujarnya didampingi Kepala Dinas ESDM Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko.

Usai berkunjung ke rumah Narti, Gus Yasin dan Dedy Endriyatno bersama rombongan juga meninjau RTLH milik pasangan suami istri Supardi-Martini yang berlokasi di Lemahireng RT 23 RW 9 Desa Pelem Gadung. Mereka adalah penerima bantuan RTLH Bankeupemdes Provinsi Jateng Tahun 2019. Di rumah itu, Supardi dan Martini tinggal bersama dua anaknya yang masih duduk di bangku sekolah. "Niki sampun nyicil tumbas kayu kaliyan bata (Ini sudah menyicil beli kayu dan batu bata)," ujar Supardi saat berbincang dengan wakil gubernur dan wakil bupati. Dia pun menunjuk tumpukan balok kayu yang ada di rumahnya.

Kepada Supardi dan Martini, Gus Yasin berpesan, agar rehab rumah mereka nantinya dapat melibatkan warga sekitar untuk bergotong-royong. "RTLH ini tidak hanya diberikan kepada penerima, tapi bagaimana masyarakat sekitar ikut membantu, gotong-royong. Empati harus ditumbuhkan," pesannya.

 

Baca juga : Program RTLH Masih Butuh Peran Aktif Masyarakat Sekitar


Bagikan :

SRAGEN - Ekspresi harap-harap cemas tampak jelas di wajah Sunarti. Ditemani beberapa tetangga, perempuan paruh baya itu berdiri di pekarangan rumahnya, menanti kedatangan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dan Wakil Bupati Sragen Dedy Endriyatno. Wajah Sunarti seketika sumringah ketika rangkaian mobil para pejabat tiba. Warga Desa Pelem Gadung RT 30 RW 12, Kecamatan Karangmalang itu memang sangat ingin wakil gubernur dan wakil bupati meninjau langsung rumah tidak layak huni (RTLH) miliknya yang direhab pada tahun lalu dengan bantuan dana dari Pemprov Jateng.

Sembari menyalami rombongan pejabat, Narti, sapaan akrabnya, berkali-kali mengucapkan terima kasih karena mereka berkenan berkunjung ke rumahnya. "Alhamdulillah bapak-bapak saget rawuh, matur suwun sanget," ucapnya seraya mempersilakan para pejabat masuk ke dalam rumahnya.

Narti pun menjamu mereka di ruang tamunya yang sederhana. Masih berlantai plester dan tanpa perabot. Beralaskan tikar anyam dan disuguhi teh hangat, mereka mengobrol santai tentang pembangunan rumahnya. Beberapa tetangga juga turut bergotong-royong dalam pembangunan itu. Saat ini, Narti tinggal di rumah itu bersama tiga orang anaknya. Sementara sang suami telah meninggal dunia beberapa tahun lalu.

Di sela obrolan mereka, Narti yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani juga menunjuk sebuah bohlam lampu yang dipasang ala kadarnya di langit-langit rumah. Tampak pula kabel lampu yang menjuntai. Kepada para pejabat, Narti bercerita, aliran listrik lampu itu masih menyambung ke listrik tetangganya. Ya, rumau Narti memang belum dialiri listrik secara mandiri. 

Di ruang tamu tersebut, pria yang akrab disapa Gus Yasin itu juga dapat melihat ada dua kamar berdampingan yang ditutup tirai. Mantan anggota DPRD Provinsi Jateng itu mengupayakan agar rumah Narti dapat segera dialiri listrik. Sehingga RTLH yang sudah direhab itu dapat memeroleh pencahayaan yang cukup. "Listrik akan segera kita sambungkan. Nanti Pemprov Jateng akan bantu untuk penyambungan langsung ke PLN," ujarnya didampingi Kepala Dinas ESDM Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko.

Usai berkunjung ke rumah Narti, Gus Yasin dan Dedy Endriyatno bersama rombongan juga meninjau RTLH milik pasangan suami istri Supardi-Martini yang berlokasi di Lemahireng RT 23 RW 9 Desa Pelem Gadung. Mereka adalah penerima bantuan RTLH Bankeupemdes Provinsi Jateng Tahun 2019. Di rumah itu, Supardi dan Martini tinggal bersama dua anaknya yang masih duduk di bangku sekolah. "Niki sampun nyicil tumbas kayu kaliyan bata (Ini sudah menyicil beli kayu dan batu bata)," ujar Supardi saat berbincang dengan wakil gubernur dan wakil bupati. Dia pun menunjuk tumpukan balok kayu yang ada di rumahnya.

Kepada Supardi dan Martini, Gus Yasin berpesan, agar rehab rumah mereka nantinya dapat melibatkan warga sekitar untuk bergotong-royong. "RTLH ini tidak hanya diberikan kepada penerima, tapi bagaimana masyarakat sekitar ikut membantu, gotong-royong. Empati harus ditumbuhkan," pesannya.

 

Baca juga : Program RTLH Masih Butuh Peran Aktif Masyarakat Sekitar


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu