Follow Us :              

Gus Yasin Beri Hadiah Ibu-ibu PKK Ini Buat Bayar Pajak Kendaraan

  13 March 2019  |   13:00:00  |   dibaca : 449 
Kategori :
Bagikan :


Gus Yasin Beri Hadiah Ibu-ibu PKK Ini Buat Bayar Pajak Kendaraan

13 March 2019 | 13:00:00 | dibaca : 449
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

BATANG - Ambar dan Ani, anggota PKK dari Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang mengaku belum membayar pajak kendaraan bermotornya kepada Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen. 

Ambar beralasan belum bisa bayar pajak karena harus membayar biaya pendidikan anaknya. Sementara, Ani mengaku karena sepeda motor yang dia gunakan sehari-hari atas nama suami yang bekerja di Jakarta.

"Selain karena lupa, KTP dibawa suami. Suami bekerja di Jakarta," ujar Ani saat mengikuti Sosialisasi Kepatuhan Pembayaran Pajak Kendaraan bersama Tim Penggerak PKK di Gedung Korpri Kabupaten Batang, Rabu (13/3/2019), siang. 

Karena telah jujur, Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin Maimoen pun memberikan hadiah berupa tabungan dari Bank Jateng masing-masing Rp500 ribu dan meminta agar uang itu untuk membayar pajak kendaraan bermotor (PKB) miliknya.

Ketua Tim Penggerak PKK Jateng, Atikoh Ganjar Pranowo juga memberikan hadiah tabungan masing-masing Rp500 ribu kepada Nisa, anggota PKK Desa Kidang Lor, Kecamatan Batang dan Ina Prasiana, anggota PKK Kecamatan Tersono. Keduanya mengaku sudah membayar pajak kendaraan bermotornya dan mampu mempraktikkan sosialisasi kepatuhan membayar pajak di depan forum yang dihadiri ratusan anggota PKK se-Kabupaten Batang maupun Bupati Batang Wihaji dan istri.

"Kalau disiplin bayar pajak, Kabupaten Batang akan tambah maju. Pajak itu kan untuk membangun jalan, sarana kesehatan, sarana pendidikan, dan tentu demi Batang dan Jateng lebih maju. Oh ya, ada pesan dari Mas Ganjar, I love you full," kata Atikoh disambut tepuk tangan peserta.

Sementara itu, Gus Yasin kembali menegaskan, agar para ibu merayu suami agar taat pajak meski target pajak di Jateng pada 2018 sudah terlampaui. Akan tetapi, di tahun berikutnya, harus bertahan atau bahkan naik lagi. Apalagi, pajak kendaraan bermotor, menjadi komponen utama pembangunan di Jateng yang nilainya 83 persen dari pendapatan asli daerah (PAD) dan 31 persennya merupakan PKB.

"Pada 2018 terealisasi 100 persen lebih. Tap masih ada tunggakan, diatas Rp300 miliar dari 1,4 juta obyek yang melakukan pembayaran. 30 persen dari pajak itu, dibagi hasil dengan kabupaten dan kota," jelasnya.

Gus Yasin juga mengungkapkan jika saat ini Samsat tengah menjadi primadona karena kecepatan dan kemudahannya dalam pelayanan. Keberadaan Samsat Online pun makin mendekatkan dengan masyarakat.

"Kalo kader PKK aktif, efeknya luar biasa. Pembayar pajak juga kita berikan hadiah. Ada mobil, motor dan TV. Kalau bapak-bapak dapat hadiah, nanti kan pasti juga mendapat hadiah dari istri," katanya.

 

Baca juga : Nunggak PKB Dua Tahun, Fatimah Kini Tak Bingung Lagi Cara Melunasi


Bagikan :

BATANG - Ambar dan Ani, anggota PKK dari Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang mengaku belum membayar pajak kendaraan bermotornya kepada Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen. 

Ambar beralasan belum bisa bayar pajak karena harus membayar biaya pendidikan anaknya. Sementara, Ani mengaku karena sepeda motor yang dia gunakan sehari-hari atas nama suami yang bekerja di Jakarta.

"Selain karena lupa, KTP dibawa suami. Suami bekerja di Jakarta," ujar Ani saat mengikuti Sosialisasi Kepatuhan Pembayaran Pajak Kendaraan bersama Tim Penggerak PKK di Gedung Korpri Kabupaten Batang, Rabu (13/3/2019), siang. 

Karena telah jujur, Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin Maimoen pun memberikan hadiah berupa tabungan dari Bank Jateng masing-masing Rp500 ribu dan meminta agar uang itu untuk membayar pajak kendaraan bermotor (PKB) miliknya.

Ketua Tim Penggerak PKK Jateng, Atikoh Ganjar Pranowo juga memberikan hadiah tabungan masing-masing Rp500 ribu kepada Nisa, anggota PKK Desa Kidang Lor, Kecamatan Batang dan Ina Prasiana, anggota PKK Kecamatan Tersono. Keduanya mengaku sudah membayar pajak kendaraan bermotornya dan mampu mempraktikkan sosialisasi kepatuhan membayar pajak di depan forum yang dihadiri ratusan anggota PKK se-Kabupaten Batang maupun Bupati Batang Wihaji dan istri.

"Kalau disiplin bayar pajak, Kabupaten Batang akan tambah maju. Pajak itu kan untuk membangun jalan, sarana kesehatan, sarana pendidikan, dan tentu demi Batang dan Jateng lebih maju. Oh ya, ada pesan dari Mas Ganjar, I love you full," kata Atikoh disambut tepuk tangan peserta.

Sementara itu, Gus Yasin kembali menegaskan, agar para ibu merayu suami agar taat pajak meski target pajak di Jateng pada 2018 sudah terlampaui. Akan tetapi, di tahun berikutnya, harus bertahan atau bahkan naik lagi. Apalagi, pajak kendaraan bermotor, menjadi komponen utama pembangunan di Jateng yang nilainya 83 persen dari pendapatan asli daerah (PAD) dan 31 persennya merupakan PKB.

"Pada 2018 terealisasi 100 persen lebih. Tap masih ada tunggakan, diatas Rp300 miliar dari 1,4 juta obyek yang melakukan pembayaran. 30 persen dari pajak itu, dibagi hasil dengan kabupaten dan kota," jelasnya.

Gus Yasin juga mengungkapkan jika saat ini Samsat tengah menjadi primadona karena kecepatan dan kemudahannya dalam pelayanan. Keberadaan Samsat Online pun makin mendekatkan dengan masyarakat.

"Kalo kader PKK aktif, efeknya luar biasa. Pembayar pajak juga kita berikan hadiah. Ada mobil, motor dan TV. Kalau bapak-bapak dapat hadiah, nanti kan pasti juga mendapat hadiah dari istri," katanya.

 

Baca juga : Nunggak PKB Dua Tahun, Fatimah Kini Tak Bingung Lagi Cara Melunasi


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu