Follow Us :              

Dipanggil "Pak Kiai" Oleh Sugiyati, Jokowi Terpingkal

  23 March 2019  |   13:30:00  |   dibaca : 245 
Kategori :
Bagikan :


Dipanggil "Pak Kiai" Oleh Sugiyati, Jokowi Terpingkal

23 March 2019 | 13:30:00 | dibaca : 245
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

MAGELANG - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Timur Watucongol, Muntilan, Kabupaten Magelang, Sabtu (23/3/2019). Didampingi sejumlah menteri kabinet kerja dan juga Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Jokowi disambut antusias oleh ribuan warga dan juga santri di Ponpes tersebut.

Dalam kesempatan itu, Jokowi dan rombongan mendapat doa khusus dari Pengasuh Ponpes Darussalam Timur Watucongol, KH Agus Aly Qashyar. Gus Aly mendoakan sejumlah pemimpin yang hadir selalu diberi kesehatan, sukses dan dilancarkan semua yang dicita-citakan.

"Semoga para pemimpin yang hadir di sini, Pak Presiden, Pak Menteri, Pak Gubernur dan semuanya selalu diberikan kesehatan, kelancaran dan kesuksesan," ucapnya dan diamini oleh seluruh masyarakat yang hadir.

Dalam kesempatan itu, Gus Aly mengaku terharu dan sangat bangga dikunjungi oleh para pejabat penting. Menurutnya, moment itu sudah dituggu selama bertahun-tahun. "Alhamdulillah siang ini terkabul, semoga pertemuan ini membawa berkah untuk semuanya," tukasnya.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi dalam sambutannya mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan. Ia berpesan, bahwa perbedaan politik tidak boleh menjadi penyebab adanya perpecahan. "Kita ini bangsa besar yang beragam suku, bahasa, agama, ras. Jadi tidak boleh hanya karena Pilpres kita jadi terpecah belah," ucapnya.

Seperti biasa, dalam setiap turun ke masyarakat, Jokowi selalu menyempatkan diri untuk dialog dengan warga. Dirinya meminta perwakilan warga maju untuk menyampaikan aspirasi.

Dua warga yang beruntung adalah Sugiyati dan Sokiman. Kepada Jokowi, warga Magelang dan Sleman itu curhat terkait pendidikan anak-anaknya. "Saya itu pedagang di pasar Pak, anak saya kembar sekarang sudah kelas 2 SMA. Sebentar lagi mau kuliah, saya tidak punya biaya. Saya mohon dibantu Pak, katanya sekarang ada Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk mahasiswa," tanya Sugiyati.

Tidak langsung menjawab, Jokowi kemudian menanyakan dari hasil berdagangnya mendapatkan keuntungan berapa. Saat menjawab pertanyaan itu, Sugiyati membuat semua pengunjung tertawa. "Antara Rp100 ribu sampai Rp500 ribu Pak Kiai," jawab Sugiyati.

Panggilan "Pak Kiai" kepada Jokowi itu membuat orang nomor satu di Indonesia tersebut terpingkal. Pun dengan undangan dan masyarakat lainnya, termasuk Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

"Baru kali ini saya dipanggil Pak Kiai," kata Jokowi disambut tawa masyarakat. Ada pula diantara mereka yang mengamini doa itu. "Amin Pak, memang Bapak Presiden itu Kiai," teriak beberapa warga.

 

Baca juga : Silaturahmi, Jokowi Kunjungi Keluarga Ponpes Darussalam Watucongol


Bagikan :

MAGELANG - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Timur Watucongol, Muntilan, Kabupaten Magelang, Sabtu (23/3/2019). Didampingi sejumlah menteri kabinet kerja dan juga Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Jokowi disambut antusias oleh ribuan warga dan juga santri di Ponpes tersebut.

Dalam kesempatan itu, Jokowi dan rombongan mendapat doa khusus dari Pengasuh Ponpes Darussalam Timur Watucongol, KH Agus Aly Qashyar. Gus Aly mendoakan sejumlah pemimpin yang hadir selalu diberi kesehatan, sukses dan dilancarkan semua yang dicita-citakan.

"Semoga para pemimpin yang hadir di sini, Pak Presiden, Pak Menteri, Pak Gubernur dan semuanya selalu diberikan kesehatan, kelancaran dan kesuksesan," ucapnya dan diamini oleh seluruh masyarakat yang hadir.

Dalam kesempatan itu, Gus Aly mengaku terharu dan sangat bangga dikunjungi oleh para pejabat penting. Menurutnya, moment itu sudah dituggu selama bertahun-tahun. "Alhamdulillah siang ini terkabul, semoga pertemuan ini membawa berkah untuk semuanya," tukasnya.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi dalam sambutannya mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan. Ia berpesan, bahwa perbedaan politik tidak boleh menjadi penyebab adanya perpecahan. "Kita ini bangsa besar yang beragam suku, bahasa, agama, ras. Jadi tidak boleh hanya karena Pilpres kita jadi terpecah belah," ucapnya.

Seperti biasa, dalam setiap turun ke masyarakat, Jokowi selalu menyempatkan diri untuk dialog dengan warga. Dirinya meminta perwakilan warga maju untuk menyampaikan aspirasi.

Dua warga yang beruntung adalah Sugiyati dan Sokiman. Kepada Jokowi, warga Magelang dan Sleman itu curhat terkait pendidikan anak-anaknya. "Saya itu pedagang di pasar Pak, anak saya kembar sekarang sudah kelas 2 SMA. Sebentar lagi mau kuliah, saya tidak punya biaya. Saya mohon dibantu Pak, katanya sekarang ada Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk mahasiswa," tanya Sugiyati.

Tidak langsung menjawab, Jokowi kemudian menanyakan dari hasil berdagangnya mendapatkan keuntungan berapa. Saat menjawab pertanyaan itu, Sugiyati membuat semua pengunjung tertawa. "Antara Rp100 ribu sampai Rp500 ribu Pak Kiai," jawab Sugiyati.

Panggilan "Pak Kiai" kepada Jokowi itu membuat orang nomor satu di Indonesia tersebut terpingkal. Pun dengan undangan dan masyarakat lainnya, termasuk Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

"Baru kali ini saya dipanggil Pak Kiai," kata Jokowi disambut tawa masyarakat. Ada pula diantara mereka yang mengamini doa itu. "Amin Pak, memang Bapak Presiden itu Kiai," teriak beberapa warga.

 

Baca juga : Silaturahmi, Jokowi Kunjungi Keluarga Ponpes Darussalam Watucongol


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu