Follow Us :              

AKI dan AKB Terus Turun, Ganjar Optimistis Target SDGs 2030 Tercapai

  25 March 2019  |   08:00:00  |   dibaca : 8039 
Kategori :
Bagikan :


AKI dan AKB Terus Turun, Ganjar Optimistis Target SDGs 2030 Tercapai

25 March 2019 | 08:00:00 | dibaca : 8039
Kategori :
Bagikan :

Foto : Istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Istimewa (Humas Jateng)

SEMARANG - Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) Provinsi Jawa Tengah terus mengalami penurunan yang signifikan setiap tahun. Hal itu tidak terlepas dari sejumlah program kerja Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam menekan AKI dan AKB di wilayah yang dipimpinnya itu.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Yulianto Prabowo saat Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi Jateng mengatakan, AKI di Jateng pada tahun 2013 mencapai 613 kasus. Jumlah itu terus di tekan hingga pada tahun 2018 ini hanya terjadi 421 kasus AKI.

Sedangkan AKB, kata dia, juga terus mengalami penurunan. Di tahun 2016, tercatat sebanyak 5.485 kasus. Jumlah tersebut berhasil ditekan hingga tahun 2018 jumlah angkanya menurun menjadi 4.481 kasus.

"Terjadi penurunan cukup signifikan dari AKI dan AKB di Jateng sejak tahun 2013 lalu. Hal ini tidak terlepas dari program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5NG) yang dicanangkan oleh Bapak Gubernur Ganjar Pranowo," kata Yulianto.

Selain AKI dan AKB yang menurun, angka harapan hidup warga Jateng, lanjut dia, juga mengalami kenaikan. Jika di tahun 2013 angka harapan hidup masyarakat Jateng adalah 72,6 tahun, di tahun 2018 angka harapan hidup naik menjadi 74,08 tahun.

"Capaian-capaian ini akan terus kami tingkatkan agar semua program kesehatan yang dicanangkan baik di tingkat nasional maupun daerah dapat terwujud," tukasnya.

Sementara itu, Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya memang fokus terhadap penurunan AKI dan AKB. Selain itu, persoalan stunting dan penyakit tidak menular lainnya juga menjadi perhatian serius untuk dituntaskan.

"Dengan capaian ini, maka saya optimistis target Sustainable Development Goals (SGDs) yang dicanangkan tahun 2030 akan tercapai, yakni di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup," kata dia.

Pada kesempatan itu, Ganjar juga menekankan pentingnya melakukan investasi kesehatan sejak dini. Hal itu dapat dilakukan dengan merubah kebijakan kesehatan yang lebih memprioritaskan pada sektor hulu.

"Kalau bicara sektor hilir ya rumah sakit. Jadi orang sakit pasti larinya ke rumah sakit. Padahal, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah orang sakit, misalnya cuci tangan sebelum makan, olahraga teratur, makan buah dan sayur, menjaga kebersihan lingkungan dan sebagainya. Nah, ke depan langkah-langkah pencegahan inilah yang harus terus dilakukan," bebernya.

 

Baca juga : Anak Muda Harus Ambil Bagian Sukseskan SDGs


Bagikan :

SEMARANG - Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) Provinsi Jawa Tengah terus mengalami penurunan yang signifikan setiap tahun. Hal itu tidak terlepas dari sejumlah program kerja Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam menekan AKI dan AKB di wilayah yang dipimpinnya itu.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Yulianto Prabowo saat Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi Jateng mengatakan, AKI di Jateng pada tahun 2013 mencapai 613 kasus. Jumlah itu terus di tekan hingga pada tahun 2018 ini hanya terjadi 421 kasus AKI.

Sedangkan AKB, kata dia, juga terus mengalami penurunan. Di tahun 2016, tercatat sebanyak 5.485 kasus. Jumlah tersebut berhasil ditekan hingga tahun 2018 jumlah angkanya menurun menjadi 4.481 kasus.

"Terjadi penurunan cukup signifikan dari AKI dan AKB di Jateng sejak tahun 2013 lalu. Hal ini tidak terlepas dari program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5NG) yang dicanangkan oleh Bapak Gubernur Ganjar Pranowo," kata Yulianto.

Selain AKI dan AKB yang menurun, angka harapan hidup warga Jateng, lanjut dia, juga mengalami kenaikan. Jika di tahun 2013 angka harapan hidup masyarakat Jateng adalah 72,6 tahun, di tahun 2018 angka harapan hidup naik menjadi 74,08 tahun.

"Capaian-capaian ini akan terus kami tingkatkan agar semua program kesehatan yang dicanangkan baik di tingkat nasional maupun daerah dapat terwujud," tukasnya.

Sementara itu, Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya memang fokus terhadap penurunan AKI dan AKB. Selain itu, persoalan stunting dan penyakit tidak menular lainnya juga menjadi perhatian serius untuk dituntaskan.

"Dengan capaian ini, maka saya optimistis target Sustainable Development Goals (SGDs) yang dicanangkan tahun 2030 akan tercapai, yakni di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup," kata dia.

Pada kesempatan itu, Ganjar juga menekankan pentingnya melakukan investasi kesehatan sejak dini. Hal itu dapat dilakukan dengan merubah kebijakan kesehatan yang lebih memprioritaskan pada sektor hulu.

"Kalau bicara sektor hilir ya rumah sakit. Jadi orang sakit pasti larinya ke rumah sakit. Padahal, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah orang sakit, misalnya cuci tangan sebelum makan, olahraga teratur, makan buah dan sayur, menjaga kebersihan lingkungan dan sebagainya. Nah, ke depan langkah-langkah pencegahan inilah yang harus terus dilakukan," bebernya.

 

Baca juga : Anak Muda Harus Ambil Bagian Sukseskan SDGs


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu