Follow Us :              

Hemat Air hingga 60 Persen, Sekda Ajak Gunakan Shower Saat Mandi

  23 April 2019  |   10:00:00  |   dibaca : 1609 
Kategori :
Bagikan :


Hemat Air hingga 60 Persen, Sekda Ajak Gunakan Shower Saat Mandi

23 April 2019 | 10:00:00 | dibaca : 1609
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Kebiasaan mandi menggunakan gayung harus mulai ditinggalkan. Kebiasaan mandi masyarakat harus berganti pola, dari gayung berubah menggunakan shower. Penggunaan shower terbukti lebih hemat air hingga 60 persen. 

Hal itu disampaikan Sekda Jateng Sri Puryono saat menghadiri Hari Air Dunia XXVII di Bendungan Jatibarang yang dengan tema "Semua Harus Mendapatkan Air," Selasa (23/4/2019) siang.

"Mandi menggunakan shower sudah saya buktikan sendiri setiap hari di rumah. Memang lebih irit hingga 60 persen. Maka, saya mengajak, cara menghemat air salah satunya mandi dengan (menggunakan) shower, karena kalau menggunakan gayung, banyak air yang terbuang sia-sia," katanya.

Selain hemat air, Sekda juga mengajak masyarakat peduli dengan alam dan sumber daya air. Karena, air merupakan kebutuhan paling dasar. Bahkan, air menjadi jantungnya kehidupan makhluk hidup di dunia. 

"Konservasi alam harus didorong oleh semua elemen untuk melindungi sumber air. Tinggalkanlah mata air, bukan air mata untuk anak cucu kita nanti. Kurangi, kalau bisa, stop sampah plastik," tandasnya.

Dalam kesempatan itu, Sekda bersama Kepala BBWS Pemali Juana juga melepas ratusan benih ekor ikan ke tengah Bendungan Jatibarang dan melepas raturan ekor burung, agar terwujud kesimbangan alam di kawasan Jatibarang. Sebelumnya, Sekda juga turut menyumbangkan darahnya dalam kegiatan yang juga dikerjasamakan dengan PMI Kota Semarang itu.

Kepala BBWS Pemali Juana Ruhban Ruziatno menambahkan, pertumbuhan populasi manusia yang cepat, membuat kebutuhan air bertambah 30 persen pada 2050.

"Kaum difabel dan miskin, selama ini juga belum mendapatkan akses air bersih yang layak. Hanya masyarakat kalangan atas yang bisa mengakses," ujarnya.

Dijelaskan pula, ketersediaan air di wilayah Jateng dengan jumlah bendungan maupun waduk sebanyak 41 buah dengan elevasi di atas 83 persen, mampu mencukupi kebutuhan masyarakat. Bahkan, saat ini pihaknya sedang membangun sembilan embung di beberapa wilayah Jateng. Sehingga, masalah kekurangan air di Jateng, kemarau pun tidak ada masalah.

 

Baca juga : Sri Puryono: Tinggalkan Mata Air Kepada Anak Cucu, Jangan Air Mata


Bagikan :

SEMARANG - Kebiasaan mandi menggunakan gayung harus mulai ditinggalkan. Kebiasaan mandi masyarakat harus berganti pola, dari gayung berubah menggunakan shower. Penggunaan shower terbukti lebih hemat air hingga 60 persen. 

Hal itu disampaikan Sekda Jateng Sri Puryono saat menghadiri Hari Air Dunia XXVII di Bendungan Jatibarang yang dengan tema "Semua Harus Mendapatkan Air," Selasa (23/4/2019) siang.

"Mandi menggunakan shower sudah saya buktikan sendiri setiap hari di rumah. Memang lebih irit hingga 60 persen. Maka, saya mengajak, cara menghemat air salah satunya mandi dengan (menggunakan) shower, karena kalau menggunakan gayung, banyak air yang terbuang sia-sia," katanya.

Selain hemat air, Sekda juga mengajak masyarakat peduli dengan alam dan sumber daya air. Karena, air merupakan kebutuhan paling dasar. Bahkan, air menjadi jantungnya kehidupan makhluk hidup di dunia. 

"Konservasi alam harus didorong oleh semua elemen untuk melindungi sumber air. Tinggalkanlah mata air, bukan air mata untuk anak cucu kita nanti. Kurangi, kalau bisa, stop sampah plastik," tandasnya.

Dalam kesempatan itu, Sekda bersama Kepala BBWS Pemali Juana juga melepas ratusan benih ekor ikan ke tengah Bendungan Jatibarang dan melepas raturan ekor burung, agar terwujud kesimbangan alam di kawasan Jatibarang. Sebelumnya, Sekda juga turut menyumbangkan darahnya dalam kegiatan yang juga dikerjasamakan dengan PMI Kota Semarang itu.

Kepala BBWS Pemali Juana Ruhban Ruziatno menambahkan, pertumbuhan populasi manusia yang cepat, membuat kebutuhan air bertambah 30 persen pada 2050.

"Kaum difabel dan miskin, selama ini juga belum mendapatkan akses air bersih yang layak. Hanya masyarakat kalangan atas yang bisa mengakses," ujarnya.

Dijelaskan pula, ketersediaan air di wilayah Jateng dengan jumlah bendungan maupun waduk sebanyak 41 buah dengan elevasi di atas 83 persen, mampu mencukupi kebutuhan masyarakat. Bahkan, saat ini pihaknya sedang membangun sembilan embung di beberapa wilayah Jateng. Sehingga, masalah kekurangan air di Jateng, kemarau pun tidak ada masalah.

 

Baca juga : Sri Puryono: Tinggalkan Mata Air Kepada Anak Cucu, Jangan Air Mata


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu