Follow Us :              

Event Skydiving Picu Geliat Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Karimunjawa

  10 May 2025  |   00:00:00  |   dibaca : 48 
Kategori :
Bagikan :


Event Skydiving Picu Geliat Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Karimunjawa

10 May 2025 | 00:00:00 | dibaca : 48
Kategori :
Bagikan :

Foto : Fajar (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Fajar (Humas Jateng)

JEPARA - Event Karimunjawa International Skydiving and Adventure (KISA) yang digelar di Bandara Dewadaru Karimunjawa, Kabupaten Jepara pada 7-11 Mei 2025 memicu peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara.

Bahkan, event tersebut juga menjadi pemicu untuk kembali meramaikan rute penerbangan perintis ke Karimunjawa yang akan dibuka pada Juli 2025.

"Mudah-mudahan ini menjadi titik awal, turning point (titik balik), sehingga bandara kami banyak maskapai yang masuk. Kemudian banyak penumpang yang memanfaatkan bandara, sehingga ke depannya akses menuju ke Karimunjawa semakin mudah," ucap Kepala Bandara Dewadaru Karimunjawa, Kapten Muhamad Kurniawan, saat ditemui di Karimunjawa pada Sabtu, 10 Mei 2025.

Ia menjelaskan, selama ini akses menuju ke Karimunjawa hanya menggunakan jalur laut, baik dari Pelabuhan Kartini Jepara maupun Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Kegiatan KISA Boogie Woogie Jump ini sekaligus untuk mempromosikan rencana dibukanya kembali penerbangan di Bandara Dewadaru.

"Mudah-mudahan dengan kegiatan ini, banyak turis yang datang ke sini melalui bandara yang sudah dibangun, sehingga terminal barunya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," katanya.

Sejauh ini, sudah ada maskapai Susi Air yang memastikan akan membuka rute penerbangan ke Karimunjawa. Perizinan sudah diurus untuk rute penerbangan Yogyakarta-Karimunjawa, Karimunjawa-Semarang, Semarang-Karimunjawa, dan Karimunjawa-Yogyakarta.

"Penerbangan akan mulai (dibuka pada) 4 Juli 2025. Nanti jadwalnya satu minggu tiga kali, yaitu Jumat, Minggu, dan Senin," ujar Kurniawan.

Terkait event skydiving di Karimunjawa, ia menyatakan bahwa pihak KISA sudah menyewa Bandara Dewadaru untuk setahun ke depan. Sarana pendukung sudah mencukupi untuk menggelar event skydiving. Terbukti dengan suksesnya penyelenggaraan KISA Boogie Woogie Jump yang digelar pada 7-11 Mei 2025.

"Dari sisi keamanan juga sudah siapakan mobil ambulans, tenaga medis dari puskesmas setempat, dan pemadam kebakaran. Apabila terjadi insiden yang tidak kami harapkan, bisa segera ditangani. Kami juga sudah kerja sama dengan rumah sakit di Semarang, jika nanti pasien harus segera dievakuasi bisa langsung dikirim ke Semarang dengan pesawat yang ada," jelasnya.

Kurniawan berharap, ke depan akan ada banyak turis lokal maupun mancanegara yang datang ke Karimunjawa untuk melakukan skydiving. KISA selaku fasilitator telah menyiapkan skema kegiatan skydiving. Harapannya, ke depan akan ada paket wisata yang memasukkan skydiving ke dalam salah satu agenda wisata olahraga di samping diving dan snorkeling yang sudah lebih dulu ada di Karimunjawa. 

Chairman of KISA, Capt. Muhammad Hariri, sudah mendeklarasikan bahwa event KISA Boogie Woogie Jump hanya menjadi pembuka dan pengenalan potensi skydiving di Karimunjawa. Sepanjang tahun ini, akan ada kegiatan rutin terkait skydiving di lokasi ini. Selain itu, upaya untuk mendirikan pusat pelatihan skydiving bagi pemula dan profesional juga akan dilakukan.

"Kita pilih Karimunjawa karena ini memang tempatnya ini sudah mendukung, yaitu fasilitas bandaranya. Kita juga menjual tema island view dan beach view, sekaligus kita jadikan tema untuk mengekspos Karimunjawa ke luar negeri," katanya.

Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., mengatakan, pariwisata Jawa Tengah harus go international. Maka dari itu, kesiapan infrastruktur pendukung terus digenjot. Salah satunya dengan dibukanya penerbangan perintis ke Bandara Dewadaru Karimunjawa.

Nantinya akan ada penerbangan langsung melalui bandara internasional dan bandara perintis. Nantinya, maskapai Susi Air akan membuka rute penerbangan dari Bali–Yogyakarta–Karimunjawa, serta Karimunjawa–Semarang, dan Karimunjawa–Yogyakarta–Bali.


Bagikan :

JEPARA - Event Karimunjawa International Skydiving and Adventure (KISA) yang digelar di Bandara Dewadaru Karimunjawa, Kabupaten Jepara pada 7-11 Mei 2025 memicu peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara.

Bahkan, event tersebut juga menjadi pemicu untuk kembali meramaikan rute penerbangan perintis ke Karimunjawa yang akan dibuka pada Juli 2025.

"Mudah-mudahan ini menjadi titik awal, turning point (titik balik), sehingga bandara kami banyak maskapai yang masuk. Kemudian banyak penumpang yang memanfaatkan bandara, sehingga ke depannya akses menuju ke Karimunjawa semakin mudah," ucap Kepala Bandara Dewadaru Karimunjawa, Kapten Muhamad Kurniawan, saat ditemui di Karimunjawa pada Sabtu, 10 Mei 2025.

Ia menjelaskan, selama ini akses menuju ke Karimunjawa hanya menggunakan jalur laut, baik dari Pelabuhan Kartini Jepara maupun Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Kegiatan KISA Boogie Woogie Jump ini sekaligus untuk mempromosikan rencana dibukanya kembali penerbangan di Bandara Dewadaru.

"Mudah-mudahan dengan kegiatan ini, banyak turis yang datang ke sini melalui bandara yang sudah dibangun, sehingga terminal barunya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," katanya.

Sejauh ini, sudah ada maskapai Susi Air yang memastikan akan membuka rute penerbangan ke Karimunjawa. Perizinan sudah diurus untuk rute penerbangan Yogyakarta-Karimunjawa, Karimunjawa-Semarang, Semarang-Karimunjawa, dan Karimunjawa-Yogyakarta.

"Penerbangan akan mulai (dibuka pada) 4 Juli 2025. Nanti jadwalnya satu minggu tiga kali, yaitu Jumat, Minggu, dan Senin," ujar Kurniawan.

Terkait event skydiving di Karimunjawa, ia menyatakan bahwa pihak KISA sudah menyewa Bandara Dewadaru untuk setahun ke depan. Sarana pendukung sudah mencukupi untuk menggelar event skydiving. Terbukti dengan suksesnya penyelenggaraan KISA Boogie Woogie Jump yang digelar pada 7-11 Mei 2025.

"Dari sisi keamanan juga sudah siapakan mobil ambulans, tenaga medis dari puskesmas setempat, dan pemadam kebakaran. Apabila terjadi insiden yang tidak kami harapkan, bisa segera ditangani. Kami juga sudah kerja sama dengan rumah sakit di Semarang, jika nanti pasien harus segera dievakuasi bisa langsung dikirim ke Semarang dengan pesawat yang ada," jelasnya.

Kurniawan berharap, ke depan akan ada banyak turis lokal maupun mancanegara yang datang ke Karimunjawa untuk melakukan skydiving. KISA selaku fasilitator telah menyiapkan skema kegiatan skydiving. Harapannya, ke depan akan ada paket wisata yang memasukkan skydiving ke dalam salah satu agenda wisata olahraga di samping diving dan snorkeling yang sudah lebih dulu ada di Karimunjawa. 

Chairman of KISA, Capt. Muhammad Hariri, sudah mendeklarasikan bahwa event KISA Boogie Woogie Jump hanya menjadi pembuka dan pengenalan potensi skydiving di Karimunjawa. Sepanjang tahun ini, akan ada kegiatan rutin terkait skydiving di lokasi ini. Selain itu, upaya untuk mendirikan pusat pelatihan skydiving bagi pemula dan profesional juga akan dilakukan.

"Kita pilih Karimunjawa karena ini memang tempatnya ini sudah mendukung, yaitu fasilitas bandaranya. Kita juga menjual tema island view dan beach view, sekaligus kita jadikan tema untuk mengekspos Karimunjawa ke luar negeri," katanya.

Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., mengatakan, pariwisata Jawa Tengah harus go international. Maka dari itu, kesiapan infrastruktur pendukung terus digenjot. Salah satunya dengan dibukanya penerbangan perintis ke Bandara Dewadaru Karimunjawa.

Nantinya akan ada penerbangan langsung melalui bandara internasional dan bandara perintis. Nantinya, maskapai Susi Air akan membuka rute penerbangan dari Bali–Yogyakarta–Karimunjawa, serta Karimunjawa–Semarang, dan Karimunjawa–Yogyakarta–Bali.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu