Foto : Handy (Humas Jateng)
Foto : Handy (Humas Jateng)
KAB. SRAGEN - Plh Gubernur Jawa Tengah Sri Puryono KS bersama Plh Bupati Sragen Tatag Prabawanto, Jumat (9/8) melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tanon. Keberadaan SMK N 1 Tanon ini, merupakan SMK negeri pertama yang ada di Kecamatan Tanon.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Jumeri dalam laporannya menyampaikan, pembangunan SMK N 1 Tanon dibangun di atas tanah kas desa seluas 17.600 m².
Sementara biaya pembangunan tahap pertama berasal dari patungan APBN dan APBD Provinsi Jawa Tengah sebesar total hampir Rp 6 miliar. Anggaran itu antara lain untuk pembangunan 6 ruang kelas baru, ruang praktik siswa, perpustakaan, kantor, ruang guru, pagar dan saluran keliling, serta akses jalan masuk menuju sekolah.
Pembangunan SMK N 1 Tanon, bagi warga Sragen, menurut Plh Bupati Sragen, merupakan sebuah penghargaan bagi Kabupaten Sragen. Dibangunnya SMK N 1 Tanon bisa menjadi penyemangat, khususnya masyarakat Sragen di bagian utara yang kehidupan penduduknya masih tergolong minus.
"Ini merupakan penghargaan bagi Kabupaten Sragen, dengan harapan bisa menjadi proses kelanjutan dalam pembangunan sekolah di Kecamatan Tanon," tuturnya.
Di samping itu, imbuh dia, bisa mewujudkan Sragen sebagai kabupaten vokasi, mengingat semakin pentingnya generasi muda memiliki keahlian.
Plh Gubernur Jawa Tengah Sri Puryono KS menyampaikan, SMK N 1 Tanon nantinya akan berfokus pada jurusan seni budaya. Jurusan ini dinilai potensial diselenggarakan di wilayah Solo Raya.
"Jurusan seni budaya di Solo Raya punya potensi. Gudangnya seni kan di Solo Raya. Sinden, dalang, tokoh-tokoh seni. Dulu ada namanya Mbah Sugondo Darman, kemudian Nyah Ni. Pokoknya toplah di sini," ungkapnya.
Sri Puryono berharap SMK N 1 Tanon nantinya bisa menghasilkan lulusan yang qualified, yang dibutuhkan pasar. Bagi siswa yang ingin memperdalam ilmu seni budayanya, bisa melanjutkan ke ISI atau STSI.
"Karena ini (SMK N 1 Tanon) merupakan rintisan, saya minta betul keberlanjutannya," pesannya kepada Pemkab Sragen.
KAB. SRAGEN - Plh Gubernur Jawa Tengah Sri Puryono KS bersama Plh Bupati Sragen Tatag Prabawanto, Jumat (9/8) melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tanon. Keberadaan SMK N 1 Tanon ini, merupakan SMK negeri pertama yang ada di Kecamatan Tanon.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Jumeri dalam laporannya menyampaikan, pembangunan SMK N 1 Tanon dibangun di atas tanah kas desa seluas 17.600 m².
Sementara biaya pembangunan tahap pertama berasal dari patungan APBN dan APBD Provinsi Jawa Tengah sebesar total hampir Rp 6 miliar. Anggaran itu antara lain untuk pembangunan 6 ruang kelas baru, ruang praktik siswa, perpustakaan, kantor, ruang guru, pagar dan saluran keliling, serta akses jalan masuk menuju sekolah.
Pembangunan SMK N 1 Tanon, bagi warga Sragen, menurut Plh Bupati Sragen, merupakan sebuah penghargaan bagi Kabupaten Sragen. Dibangunnya SMK N 1 Tanon bisa menjadi penyemangat, khususnya masyarakat Sragen di bagian utara yang kehidupan penduduknya masih tergolong minus.
"Ini merupakan penghargaan bagi Kabupaten Sragen, dengan harapan bisa menjadi proses kelanjutan dalam pembangunan sekolah di Kecamatan Tanon," tuturnya.
Di samping itu, imbuh dia, bisa mewujudkan Sragen sebagai kabupaten vokasi, mengingat semakin pentingnya generasi muda memiliki keahlian.
Plh Gubernur Jawa Tengah Sri Puryono KS menyampaikan, SMK N 1 Tanon nantinya akan berfokus pada jurusan seni budaya. Jurusan ini dinilai potensial diselenggarakan di wilayah Solo Raya.
"Jurusan seni budaya di Solo Raya punya potensi. Gudangnya seni kan di Solo Raya. Sinden, dalang, tokoh-tokoh seni. Dulu ada namanya Mbah Sugondo Darman, kemudian Nyah Ni. Pokoknya toplah di sini," ungkapnya.
Sri Puryono berharap SMK N 1 Tanon nantinya bisa menghasilkan lulusan yang qualified, yang dibutuhkan pasar. Bagi siswa yang ingin memperdalam ilmu seni budayanya, bisa melanjutkan ke ISI atau STSI.
"Karena ini (SMK N 1 Tanon) merupakan rintisan, saya minta betul keberlanjutannya," pesannya kepada Pemkab Sragen.
Berita Terbaru