Follow Us :              

Wujud Nyata Rumah Rakyat, Gedung Milik Pemprov Jateng Bisa Dimanfaatkan untuk Kegiatan Publik

  17 May 2025  |   08:15:00  |   dibaca : 13 
Kategori :
Bagikan :


Wujud Nyata Rumah Rakyat, Gedung Milik Pemprov Jateng Bisa Dimanfaatkan untuk Kegiatan Publik

17 May 2025 | 08:15:00 | dibaca : 13
Kategori :
Bagikan :

Foto : Medianto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Medianto (Humas Jateng)

SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menegaskan, masyarakat dapat memanfaatkan gedung-gedung milik Pemerintah Provinsi Jateng sebagai ruang kegiatan publik. 

Hal itu merupakan Komitmen Pemprov Jateng yang berupaya menjadikan kantor pemerintahan sebagai rumah rakyat. 

“Siapa saja bisa menggunakan gedung ini, untuk kegiatan-kegiatan, seperti Muslimat. Nanti juga Fatayat boleh. IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) dan IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) juga boleh, artinya seluruh organisasi keagamaan kita rangkul bersama-sama,” ucapnya saat memberikan sambutan dalam acara Halalbihalal dan Hari Lahir ke-79 Muslimat NU Kota Semarang di Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang pada Sabtu, 17 Mei 2025.

Wagub juga menyebut sejumlah alternatif gedung milik Pemprov Jateng yang dapat digunakan, salah satunya Wisma Perdamaian. Langkah tersebut sejalan dengan program Kantor Gubernur sebagai Rumah Rakyat. Sejak awal Mei 2025, Kantor Gubernur resmi dibuka sebagai ruang aspirasi publik, yang memfasilitasi aduan dan aspirasi masyarakat baik secara luring maupun daring.

Tak hanya mewadahi aspirasi dari kantor pemerintahan, Wagub mengungkapkan, Pemprov Jateng juga menjalin kerja sama dengan berbagai organisasi, termasuk semua organisasi keagamaan. Hal ini bertujuan agar pemerintah bisa menerima aspirasi dan masukan dari banyak sumber. 

Ia menambahkan, keterbukaan ini juga akan mendukung program Kecamatan Berdaya yang terintegrasi dengan Rumah Perlindungan bagi kelompok rentan. Program ini juga didukung dengan keberadaan paralegal atau orang yang memberikan bantuan hukum, seperti memberi penyuluhan atau pendampingan hukum, serta ruang ekspresi bagi generasi muda.

Dalam acara Halalbihalal dan Hari Lahir ke-79 Muslimat NU Kota Semarang ini, juga dilaksanakan program Dokter Spesialis Keliling (Speling). Para anggota Muslimat yang hadir terlihat antusias memanfaatkan layanan itu. Mereka bisa mengecek tekanan darah, gula darah, kesehatan gigi, dan berkonsultasi dengan dokter secara langsung.

Pada kesempatan itu, Wagub didampingi istrinya yang sekaligus menjabat sebagai Ketua TP PKK Jateng, Nawal Arafah Yasin. Hadir pula Ketua PCNU Kota Semarang, Anasom, serta perwakilan organisasi NU dan Muhammadiyah.


Bagikan :

SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menegaskan, masyarakat dapat memanfaatkan gedung-gedung milik Pemerintah Provinsi Jateng sebagai ruang kegiatan publik. 

Hal itu merupakan Komitmen Pemprov Jateng yang berupaya menjadikan kantor pemerintahan sebagai rumah rakyat. 

“Siapa saja bisa menggunakan gedung ini, untuk kegiatan-kegiatan, seperti Muslimat. Nanti juga Fatayat boleh. IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) dan IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) juga boleh, artinya seluruh organisasi keagamaan kita rangkul bersama-sama,” ucapnya saat memberikan sambutan dalam acara Halalbihalal dan Hari Lahir ke-79 Muslimat NU Kota Semarang di Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang pada Sabtu, 17 Mei 2025.

Wagub juga menyebut sejumlah alternatif gedung milik Pemprov Jateng yang dapat digunakan, salah satunya Wisma Perdamaian. Langkah tersebut sejalan dengan program Kantor Gubernur sebagai Rumah Rakyat. Sejak awal Mei 2025, Kantor Gubernur resmi dibuka sebagai ruang aspirasi publik, yang memfasilitasi aduan dan aspirasi masyarakat baik secara luring maupun daring.

Tak hanya mewadahi aspirasi dari kantor pemerintahan, Wagub mengungkapkan, Pemprov Jateng juga menjalin kerja sama dengan berbagai organisasi, termasuk semua organisasi keagamaan. Hal ini bertujuan agar pemerintah bisa menerima aspirasi dan masukan dari banyak sumber. 

Ia menambahkan, keterbukaan ini juga akan mendukung program Kecamatan Berdaya yang terintegrasi dengan Rumah Perlindungan bagi kelompok rentan. Program ini juga didukung dengan keberadaan paralegal atau orang yang memberikan bantuan hukum, seperti memberi penyuluhan atau pendampingan hukum, serta ruang ekspresi bagi generasi muda.

Dalam acara Halalbihalal dan Hari Lahir ke-79 Muslimat NU Kota Semarang ini, juga dilaksanakan program Dokter Spesialis Keliling (Speling). Para anggota Muslimat yang hadir terlihat antusias memanfaatkan layanan itu. Mereka bisa mengecek tekanan darah, gula darah, kesehatan gigi, dan berkonsultasi dengan dokter secara langsung.

Pada kesempatan itu, Wagub didampingi istrinya yang sekaligus menjabat sebagai Ketua TP PKK Jateng, Nawal Arafah Yasin. Hadir pula Ketua PCNU Kota Semarang, Anasom, serta perwakilan organisasi NU dan Muhammadiyah.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu