Follow Us :              

Peringatan 40 Hari Wafatnya Mbah Moen, Jalur Pantura Ditutup

  14 September 2019  |   14:00:00  |   dibaca : 2325 
Kategori :
Bagikan :


Peringatan 40 Hari Wafatnya Mbah Moen, Jalur Pantura Ditutup

14 September 2019 | 14:00:00 | dibaca : 2325
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

REMBANG - Tahlil dan doa 40 hari wafatnya Pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Rembang KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen akan berlangsung Sabtu (14/9/2019) dijadualkan mulai pukul 19.30 hingga pukul 24.00 WIB. 

Para alumni maupun warga pun mulai berdatangan di pondok pesantren yang ada di jalur pantura itu. Mereka datang berombongan dengan mobil. Dari Brebes, Cilacap, Pekalongan, Tuban, Bojonegoro, Salatiga, Wonosobo, Magelang, Kebumen, Banjarnegara dan daerah lainnya di Jateng, Jatim maupun Jawa Barat. 

Salah satunya rombongan yang dipimpin oleh pengasuh Pondok Pesantren Tanbughul Ghofilin Alif Baa, Desa Mantrianom, Kabupaten Banjarnegara, yang juga ajudan almarhum Mbah Moen, KH Khayatul Makky atau yang akrab disapa Gus Hayat. 

"Saya berangkat Jumat (13/9/2019), sebenarnya mau langsung ke pondok, tapi istirahat dulu di hotel ini," katanya saat ditemui di Hotel Fave Rembang.

Acara tahlil dan doa 40 hari Mbah Moen akan dimulai pukul 19.45 dengan pembacaan surat Yasin oleh KH A Muhammad Ainul Yakin, dilanjutkan pembacaan tahlil oleh Habib Abu Bakar Assegaf, pembacaan Qashidah oleh HMA Al Anwar, sambutan keluarga oleh KH M Najih. 

Menteri Agama Lukman Hakim dijadualkan hadir memberikan sambutan selaku pemerintah. Untuk mauidoh hasanah akan disampaikan oleh Ketua Forum Ulama Sufi se-Dunia Habib Luthfi Bin Ali Bin Yahya dari Pekalongan. 

Arus lalu lintas mulai pukul 15.00 hingga pukul 24.00 pun akan ditutup dan dialihkan. Di sepanjang jalan yang tidak jauh dari tempat acara, nampak ratusan mobil pribadi dengan plat nomor B, S, G, AA, T, AB, N, D, maupun H dan bus besar dengan tempelan kertas serta mmt bertuliskan "Rombongan Jamaah Tahlil 40 Hari KH Maimoen Zubair" terparkir di depan toko maupun rumah warga. 

Kasatlantas Polres Rembang, AKP Roy Irawan, mengatakan, penutupan jalur Pantura dilakukan dalam rangka sterilisasi lokasi pengajian tahlil memperingati 40 hari wafatnya Mbah Moen.

"Sore nanti mulai pukul 15.00 WIB sampai 24.00 WIB, kendaraan roda 4 ke atas untuk menghindari jalur Pantura Sarang dikarenakan adanya peringatan 40 hari wafatnya Kiai Maimoen Zubair di Ponpes Sarang," katanya saat dihubungi humas.jatengprov.go.id.

Atas penutupan jalur tersebut, pihak kepolisian juga telah menyiapkan jalur alternatif bagi pengendara roda 4 atau lebih. Dalam proses pengalihan tersebut, Polres Rembang juga bekerja sama dengan pihak Polres Tuban.

"Untuk rute Semarang - Surabaya lewat pertigaan clangapan di wilayah kota Rembang, atau bisa belok di pertigaan masjid Lasem, kemudian ke arah Sedan sampai Sale, hingga keluar di Jatirogo tembus Bulubancar Tuban," kata Roy.

Rute perjalanan terbalik juga diterapkan pada arus Surabaya - Semarang. Hal itu guna menghindari penumpukan kendaraan di wilayah Kecamatan Sarang, baik dari arah timur ataupun barat.

"Untuk truk-truk besar untuk sementara masuk ke kantong-kantong parkir yang ada. Sebab, lokasi pengajian tepatnya di Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang dipastikan akan padat jemaah tumpah di jalan raya," paparnya. 

Aparat kepolisian, TNI, Banser NU, Hansip maupun seksi keamanan pondok nampak berjaga di sepanjang Jalan Raya Sarang untuk mengatur arus lalu lintas dan mengarahkan titik parkir kendaraan roda dua maupun roda empat dari para jamaah.


Bagikan :

REMBANG - Tahlil dan doa 40 hari wafatnya Pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Rembang KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen akan berlangsung Sabtu (14/9/2019) dijadualkan mulai pukul 19.30 hingga pukul 24.00 WIB. 

Para alumni maupun warga pun mulai berdatangan di pondok pesantren yang ada di jalur pantura itu. Mereka datang berombongan dengan mobil. Dari Brebes, Cilacap, Pekalongan, Tuban, Bojonegoro, Salatiga, Wonosobo, Magelang, Kebumen, Banjarnegara dan daerah lainnya di Jateng, Jatim maupun Jawa Barat. 

Salah satunya rombongan yang dipimpin oleh pengasuh Pondok Pesantren Tanbughul Ghofilin Alif Baa, Desa Mantrianom, Kabupaten Banjarnegara, yang juga ajudan almarhum Mbah Moen, KH Khayatul Makky atau yang akrab disapa Gus Hayat. 

"Saya berangkat Jumat (13/9/2019), sebenarnya mau langsung ke pondok, tapi istirahat dulu di hotel ini," katanya saat ditemui di Hotel Fave Rembang.

Acara tahlil dan doa 40 hari Mbah Moen akan dimulai pukul 19.45 dengan pembacaan surat Yasin oleh KH A Muhammad Ainul Yakin, dilanjutkan pembacaan tahlil oleh Habib Abu Bakar Assegaf, pembacaan Qashidah oleh HMA Al Anwar, sambutan keluarga oleh KH M Najih. 

Menteri Agama Lukman Hakim dijadualkan hadir memberikan sambutan selaku pemerintah. Untuk mauidoh hasanah akan disampaikan oleh Ketua Forum Ulama Sufi se-Dunia Habib Luthfi Bin Ali Bin Yahya dari Pekalongan. 

Arus lalu lintas mulai pukul 15.00 hingga pukul 24.00 pun akan ditutup dan dialihkan. Di sepanjang jalan yang tidak jauh dari tempat acara, nampak ratusan mobil pribadi dengan plat nomor B, S, G, AA, T, AB, N, D, maupun H dan bus besar dengan tempelan kertas serta mmt bertuliskan "Rombongan Jamaah Tahlil 40 Hari KH Maimoen Zubair" terparkir di depan toko maupun rumah warga. 

Kasatlantas Polres Rembang, AKP Roy Irawan, mengatakan, penutupan jalur Pantura dilakukan dalam rangka sterilisasi lokasi pengajian tahlil memperingati 40 hari wafatnya Mbah Moen.

"Sore nanti mulai pukul 15.00 WIB sampai 24.00 WIB, kendaraan roda 4 ke atas untuk menghindari jalur Pantura Sarang dikarenakan adanya peringatan 40 hari wafatnya Kiai Maimoen Zubair di Ponpes Sarang," katanya saat dihubungi humas.jatengprov.go.id.

Atas penutupan jalur tersebut, pihak kepolisian juga telah menyiapkan jalur alternatif bagi pengendara roda 4 atau lebih. Dalam proses pengalihan tersebut, Polres Rembang juga bekerja sama dengan pihak Polres Tuban.

"Untuk rute Semarang - Surabaya lewat pertigaan clangapan di wilayah kota Rembang, atau bisa belok di pertigaan masjid Lasem, kemudian ke arah Sedan sampai Sale, hingga keluar di Jatirogo tembus Bulubancar Tuban," kata Roy.

Rute perjalanan terbalik juga diterapkan pada arus Surabaya - Semarang. Hal itu guna menghindari penumpukan kendaraan di wilayah Kecamatan Sarang, baik dari arah timur ataupun barat.

"Untuk truk-truk besar untuk sementara masuk ke kantong-kantong parkir yang ada. Sebab, lokasi pengajian tepatnya di Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang dipastikan akan padat jemaah tumpah di jalan raya," paparnya. 

Aparat kepolisian, TNI, Banser NU, Hansip maupun seksi keamanan pondok nampak berjaga di sepanjang Jalan Raya Sarang untuk mengatur arus lalu lintas dan mengarahkan titik parkir kendaraan roda dua maupun roda empat dari para jamaah.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu