Follow Us :              

Gus Yasin Ajak Warga Ubah Sampah Jadi Emas

  07 November 2019  |   13:00:00  |   dibaca : 385 
Kategori :
Bagikan :


Gus Yasin Ajak Warga Ubah Sampah Jadi Emas

07 November 2019 | 13:00:00 | dibaca : 385
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah gencarkan berbagai program penanggulangan sampah mulai dari tingkat rumah tangga. Salah satunya bersinergi dengan PT Pegadaian Persero melalui program ubah sampah menjadi emas atau Waste to Gold. 

"Kalau program ubah sampah menjadi tabungan emas bisa digerakkan di berbagai daerah di Jateng, maka kesadaran masyarakat menjaga lingkungan semakin meningkat, serta persoalan sampah akan lebih mudah dan cepat dituntaskan. Apalagi kantor Pegadaian ada di setiap kecamatan," ujar Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen saat menerima audiensi dari PT Pegadaian di ruang kerjanya, Kamis (7/11/2019).

Untuk mengoptimalkan program tersebut, Taj Yasin berharap adanya sosialisasi menyangkut pemberdayaan masyarakan dalam menjaga kebersihan lingkungan melalui pemilahan sampah kemudian mengumpulkannya hingga menjadi tabungan berbentuk emas di Pegadaian. Sosialisasi harus digalakkan karena selama ini informasi tentang bagaimana proses dan mekanismenya masih terbatas. 

"Termasuk bagaimana warga memilah sampah kemudian kepada siapa menukarkannya, sampai bagaimana bisa menjadi emas belum banyak ketahui oleh masyarakat. Pengetahuan masyarakat selama ini sebatas ada program ubah sampah jadi emas," katanya.

Beberapa tahun terakhir, lanjut dia, persoalan pengelolaan sampah menjadi isu nasional, termasuk di Jawa Tengah. Untuk mengatasinya butuh keterlibatan banyak pihak, terutama masyarakat, pemerintah, perusahaan swasta maupun pemerintah, serta lembaga lainnya. 

Kepala PT Pegadaian Kanwil XI Jateng-DIY Mulyono mengatakan, program sampah menjadi emas yang digulirkan PT Pegadaian Persero adalah pemberdayaan masyarakat melalui memilah sampah baik sampah organik maupun nonorganik sehingga bernilai guna atau dapat ditukarkan menjadi tabungan emas.

Ia menyebutkan, program yang sudah berjalan sekitar satu tahun terakhir ini sudah dilaksanakan di lima desa yang tersebar di lima daerah di Jateng. Yaitu Kota Semarang, Kota Surakarta, Kota Tegal, Kabupaten Banyumas, dan Pati. 
Sekitar 400-500 warga di setiap desa atau kelurahan setiap hari memilah sampah rumah tangga kemudian petugas Pegadaian mengambil, menimbang, dan menghitung nilai nominal sampah nonorganik tersebut.

"Warga sangat mengapresiasi program ini karena banyak manfaat yang didapat. Antara lain lingkungan menjadi bersih, sehat, mendidik masyarakat untuk peduli sampah, menumbuhkan kesadaran tentang sampah, ada pemberdayaan ekonomi, khususnya ekonomi rumah tangga karena sampah yang tidak bernilai setelah dikumpulkan ternyata mempunyai nilai emas," bebernya.


Bagikan :

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah gencarkan berbagai program penanggulangan sampah mulai dari tingkat rumah tangga. Salah satunya bersinergi dengan PT Pegadaian Persero melalui program ubah sampah menjadi emas atau Waste to Gold. 

"Kalau program ubah sampah menjadi tabungan emas bisa digerakkan di berbagai daerah di Jateng, maka kesadaran masyarakat menjaga lingkungan semakin meningkat, serta persoalan sampah akan lebih mudah dan cepat dituntaskan. Apalagi kantor Pegadaian ada di setiap kecamatan," ujar Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen saat menerima audiensi dari PT Pegadaian di ruang kerjanya, Kamis (7/11/2019).

Untuk mengoptimalkan program tersebut, Taj Yasin berharap adanya sosialisasi menyangkut pemberdayaan masyarakan dalam menjaga kebersihan lingkungan melalui pemilahan sampah kemudian mengumpulkannya hingga menjadi tabungan berbentuk emas di Pegadaian. Sosialisasi harus digalakkan karena selama ini informasi tentang bagaimana proses dan mekanismenya masih terbatas. 

"Termasuk bagaimana warga memilah sampah kemudian kepada siapa menukarkannya, sampai bagaimana bisa menjadi emas belum banyak ketahui oleh masyarakat. Pengetahuan masyarakat selama ini sebatas ada program ubah sampah jadi emas," katanya.

Beberapa tahun terakhir, lanjut dia, persoalan pengelolaan sampah menjadi isu nasional, termasuk di Jawa Tengah. Untuk mengatasinya butuh keterlibatan banyak pihak, terutama masyarakat, pemerintah, perusahaan swasta maupun pemerintah, serta lembaga lainnya. 

Kepala PT Pegadaian Kanwil XI Jateng-DIY Mulyono mengatakan, program sampah menjadi emas yang digulirkan PT Pegadaian Persero adalah pemberdayaan masyarakat melalui memilah sampah baik sampah organik maupun nonorganik sehingga bernilai guna atau dapat ditukarkan menjadi tabungan emas.

Ia menyebutkan, program yang sudah berjalan sekitar satu tahun terakhir ini sudah dilaksanakan di lima desa yang tersebar di lima daerah di Jateng. Yaitu Kota Semarang, Kota Surakarta, Kota Tegal, Kabupaten Banyumas, dan Pati. 
Sekitar 400-500 warga di setiap desa atau kelurahan setiap hari memilah sampah rumah tangga kemudian petugas Pegadaian mengambil, menimbang, dan menghitung nilai nominal sampah nonorganik tersebut.

"Warga sangat mengapresiasi program ini karena banyak manfaat yang didapat. Antara lain lingkungan menjadi bersih, sehat, mendidik masyarakat untuk peduli sampah, menumbuhkan kesadaran tentang sampah, ada pemberdayaan ekonomi, khususnya ekonomi rumah tangga karena sampah yang tidak bernilai setelah dikumpulkan ternyata mempunyai nilai emas," bebernya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu