Follow Us :              

Ganjar : Kritik Wartawan Jadi Vitamin

  20 December 2019  |   09:00:00  |   dibaca : 537 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar : Kritik Wartawan Jadi Vitamin

20 December 2019 | 09:00:00 | dibaca : 537
Kategori :
Bagikan :

Foto : Irfani (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Irfani (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan profesi jurnalis memiliki tugas untuk melakukan perubahan. Apalagi, di tengah disrupsi media, jurnalis harus mampu melakukan revitalisasi atau lompatan dengan tetap mengedepankan data yang akurat, sesuai fakta dan seimbang. Kritik dari jurnalis kepada dirinya pun ia anggap sebagai vitamin.

"Saya itu menikmati terkaman teman-teman wartawan. Silahkan kritis, itu menjadi vitamin bagi kami. Karena kekritisan teman-teman telah menyebabkan banyak penghargaan yang kami terima. Dan bagi kami, prestasi itu bukan tujuan tetapi menjadi tradisi," kata Ganjar saat membuka Uji Kompetensi Wartawan (UKW) PWI Jateng ke-17 di Quest Hotel Semarang, Jumat (20/12/2019).

Ganjar juga mengingatkan, antara kritis dan nyinyir itu tipis. Dalam pengolahan bahasa, ia berharap ada kelembutan hati dan budi. Karena, kata-kata halus akan lebih sangat menyentuh ketimbang tulisan liar yang kemudian tersebar dengan liar di medsos. Pada akhirnya, tulisan itu dianggap tidak kredibel dan tidak bertanggungjawab lantaran disebarkan akun anonim.

"Nilai berbangsa dan bernegara harus dijaga, dirawat dalam sebuah tulisan. Semoga, UKW ini membentuk wartawan tangguh, beretika, bertanggungjawab dan mampu menulis dengan hati," harap Ganjar.

Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS menjelaskan, UKW ke-17 akhir 2019 ini diikuti 24 peserta dari media cetak, online dan radio. Ia berharap, pascamengikuti UKW para wartawan lebih menjunjung tinggi etika.

"Kami mengapresiasi dukungan pemprov, khususnya Pak Gubernur Ganjar Pranowo yang memberikan keberpihakan kepada wartawan melalui lomba untuk menguji kompetensi dan menghadiahi short course ke Singapura kepada wartawan berprestasi. Ke depan mungkin tidak hanya Singapura, di Queensland Australia, disana ada lembaga jurnalistik yang bagus," kata Amir.

Tim Komisi Kompetensi (TKK) PWI Pusat Djoko Tetuko menambahkan pada UKW di Jateng kali ini akan ditambah tiga materi uji, yakni kode etik jurnalistik, pedoman peliputan ramah anak dan pemberitaan media siber. 

"Di PWI Pusat, sejak lima tahun terakhir, Pak Ganjar ini selalu menjadi bahan diskusi. Tentu apresiasi dari kami ketika Pak Ganjar makin peduli dengan teman-teman yang berprofesi sebagai jurnalis," kata Amir.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan profesi jurnalis memiliki tugas untuk melakukan perubahan. Apalagi, di tengah disrupsi media, jurnalis harus mampu melakukan revitalisasi atau lompatan dengan tetap mengedepankan data yang akurat, sesuai fakta dan seimbang. Kritik dari jurnalis kepada dirinya pun ia anggap sebagai vitamin.

"Saya itu menikmati terkaman teman-teman wartawan. Silahkan kritis, itu menjadi vitamin bagi kami. Karena kekritisan teman-teman telah menyebabkan banyak penghargaan yang kami terima. Dan bagi kami, prestasi itu bukan tujuan tetapi menjadi tradisi," kata Ganjar saat membuka Uji Kompetensi Wartawan (UKW) PWI Jateng ke-17 di Quest Hotel Semarang, Jumat (20/12/2019).

Ganjar juga mengingatkan, antara kritis dan nyinyir itu tipis. Dalam pengolahan bahasa, ia berharap ada kelembutan hati dan budi. Karena, kata-kata halus akan lebih sangat menyentuh ketimbang tulisan liar yang kemudian tersebar dengan liar di medsos. Pada akhirnya, tulisan itu dianggap tidak kredibel dan tidak bertanggungjawab lantaran disebarkan akun anonim.

"Nilai berbangsa dan bernegara harus dijaga, dirawat dalam sebuah tulisan. Semoga, UKW ini membentuk wartawan tangguh, beretika, bertanggungjawab dan mampu menulis dengan hati," harap Ganjar.

Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS menjelaskan, UKW ke-17 akhir 2019 ini diikuti 24 peserta dari media cetak, online dan radio. Ia berharap, pascamengikuti UKW para wartawan lebih menjunjung tinggi etika.

"Kami mengapresiasi dukungan pemprov, khususnya Pak Gubernur Ganjar Pranowo yang memberikan keberpihakan kepada wartawan melalui lomba untuk menguji kompetensi dan menghadiahi short course ke Singapura kepada wartawan berprestasi. Ke depan mungkin tidak hanya Singapura, di Queensland Australia, disana ada lembaga jurnalistik yang bagus," kata Amir.

Tim Komisi Kompetensi (TKK) PWI Pusat Djoko Tetuko menambahkan pada UKW di Jateng kali ini akan ditambah tiga materi uji, yakni kode etik jurnalistik, pedoman peliputan ramah anak dan pemberitaan media siber. 

"Di PWI Pusat, sejak lima tahun terakhir, Pak Ganjar ini selalu menjadi bahan diskusi. Tentu apresiasi dari kami ketika Pak Ganjar makin peduli dengan teman-teman yang berprofesi sebagai jurnalis," kata Amir.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu