Follow Us :              

Bahaya, Semprotkan Disinfektan ke Tubuh !!!

  31 March 2020  |   08:00:00  |   dibaca : 901 
Kategori :
Bagikan :


Bahaya, Semprotkan Disinfektan ke Tubuh !!!

31 March 2020 | 08:00:00 | dibaca : 901
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Sterilization room atau sterilization chamber akhir-akhir ini menjadi salah satu cara untuk mencegah penularan virus corona (covid-19).  Cara kerjanya, orang yang masuk ke bilik akan disemprot dengan uap disinfektan selama 10 hingga 15 detik, sehingga kuman, bakteri dan virus yang menempel, akan mati.

"Tetapi, terkait maraknya sterilization chamber atau sterilization chamber, mudah-mudahan kita tidak gampang tergiur untuk segera menggunakan. Menurut pakarnya, termasuk dari WHO, cairan yang disemprotkan itu merupakan bahan kimia. Jika tidak hati-hati dengan ukuran dan jenisnya, akan mengakibatkan ancaman kesehatan," tutur Pj Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Herru Setiadhie, ditemui usai Penyerahan SK Pensiun, Selasa (31/03/2020) di Kantor Gubernur Jl Pahlawan.

Ia menandaskan, cairan disinfektan seharusnya tidak boleh mengenai makhluk hidup, termasuk binatang. Apabila seseorang yang terpapar, dalam satu atau dua tahun ke depan, tidak menutup kemungkinan residu yang ditimbulkan disinfektan, menjadi pemicu kanker.

"Penyemprotan lebih aman menggunakan air yang mengandung sabun," ujarnya.

Herru menambahkan, yang tak kalah penting adalah disiplin di masing-masing individu. Antara lain, disiplin melaksanakan protokol kesehatan, baik di rumah maupun saat terpaksa keluar rumah, disiplin mengkonsumsi makanan bergizi, dan mengkonsumsi vitamin. 

Selain itu, mampu menjaga pikiran untuk tenang agar tidak cemas. Kecemasan berpengaruh pada daya tahan tubuh seseorang.
Terkait dengan maraknya arus mudik dini ke Jawa Tengah, Herru mengatakan, pemerintah hanya bisa menghimbau agar mereka tidak kembali ke kampung halaman. 

Sebab, banyak dari mereka yang bekerja di sektor informal, sehingga ketika tidak kembali ke daerahnya masing-masing, mereka tidak mempunyai penghasilan.

"Yang penting kita ciptakan protokol kesehatan mandiri. Pak Presiden pun sudah sependapat dengan gagasan Pak Gubernur (Jateng) untuk menerapkan kebijakan isolasi terbatas di tingkat RT, RW, atau diperluas hingga antar kelurahan dan desa. Tetapi istilahnya tidak lock down. Sebab kalau lock down, seolah-olah semua harus di dalam rumah. Pemerintah tidak mampu mencukupi semua kebutuhan hidup warganya, bahkan termasuk apabila punya ternak, juga kebutuhan ternaknya," paparnya.


Bagikan :

SEMARANG - Sterilization room atau sterilization chamber akhir-akhir ini menjadi salah satu cara untuk mencegah penularan virus corona (covid-19).  Cara kerjanya, orang yang masuk ke bilik akan disemprot dengan uap disinfektan selama 10 hingga 15 detik, sehingga kuman, bakteri dan virus yang menempel, akan mati.

"Tetapi, terkait maraknya sterilization chamber atau sterilization chamber, mudah-mudahan kita tidak gampang tergiur untuk segera menggunakan. Menurut pakarnya, termasuk dari WHO, cairan yang disemprotkan itu merupakan bahan kimia. Jika tidak hati-hati dengan ukuran dan jenisnya, akan mengakibatkan ancaman kesehatan," tutur Pj Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Herru Setiadhie, ditemui usai Penyerahan SK Pensiun, Selasa (31/03/2020) di Kantor Gubernur Jl Pahlawan.

Ia menandaskan, cairan disinfektan seharusnya tidak boleh mengenai makhluk hidup, termasuk binatang. Apabila seseorang yang terpapar, dalam satu atau dua tahun ke depan, tidak menutup kemungkinan residu yang ditimbulkan disinfektan, menjadi pemicu kanker.

"Penyemprotan lebih aman menggunakan air yang mengandung sabun," ujarnya.

Herru menambahkan, yang tak kalah penting adalah disiplin di masing-masing individu. Antara lain, disiplin melaksanakan protokol kesehatan, baik di rumah maupun saat terpaksa keluar rumah, disiplin mengkonsumsi makanan bergizi, dan mengkonsumsi vitamin. 

Selain itu, mampu menjaga pikiran untuk tenang agar tidak cemas. Kecemasan berpengaruh pada daya tahan tubuh seseorang.
Terkait dengan maraknya arus mudik dini ke Jawa Tengah, Herru mengatakan, pemerintah hanya bisa menghimbau agar mereka tidak kembali ke kampung halaman. 

Sebab, banyak dari mereka yang bekerja di sektor informal, sehingga ketika tidak kembali ke daerahnya masing-masing, mereka tidak mempunyai penghasilan.

"Yang penting kita ciptakan protokol kesehatan mandiri. Pak Presiden pun sudah sependapat dengan gagasan Pak Gubernur (Jateng) untuk menerapkan kebijakan isolasi terbatas di tingkat RT, RW, atau diperluas hingga antar kelurahan dan desa. Tetapi istilahnya tidak lock down. Sebab kalau lock down, seolah-olah semua harus di dalam rumah. Pemerintah tidak mampu mencukupi semua kebutuhan hidup warganya, bahkan termasuk apabila punya ternak, juga kebutuhan ternaknya," paparnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu