Follow Us :              

Investor Malaysia Incar Potensi Budi Daya Ikan Sidat di Cilacap

  18 June 2025  |   09:30:00  |   dibaca : 261 
Kategori :
Bagikan :


Investor Malaysia Incar Potensi Budi Daya Ikan Sidat di Cilacap

18 June 2025 | 09:30:00 | dibaca : 261
Kategori :
Bagikan :

Foto : Fajar (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Fajar (Humas Jateng)

SEMARANG – Jawa Tengah menjadi bidikan para investor untuk menanamkan investasi di berbagai bidang usaha. Rencananya, perusahaan asal Malaysia, Oshan Ltd, bakal menanamkan investasi untuk budi daya ikan sidat atau unagi dan pengolahannya di Kabupaten Cilacap. 

Bahkan, pimpinan perusahaan Oshan Ltd sudah menawarkan langsung kepada Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., terkait keinginannya untuk berinvestasi di sektor tersebut.

Ia juga menyampaikan keinginan untuk mewujudkan smart farming city project (projek pertanian pintar di perkotaan), meliputi seluruh infrastruktur pendukung, termasuk lahan untuk budi daya, pelabuhan, sekolah, pusat perbelanjaan, jalan, dan lainnya, dengan nilai investasi mencapai triliunan rupiah. 

“Cilacap banyak benih (sidat). Tempat itu paling enak. Potensi ini berjangka lama dan kita lanjutkan. Studi sudah dilakukan di Cilacap, juga di Bogor, Bekasi, Sukabumi," ucap Direktur Oshan Ltd, Hong Tuck Kwong, usai bertemu Gubernur di kantornya pada Rabu, 18 Juni 2025.

Hong menjelaskan, pembangunan infrastruktur, khususnya sekolah sangat diperlukan agar masyarakat Indonesia memiliki pemahaman dan ilmu terkait budi daya sidat dan metode pengolahannya. 

Selama ini, ia melihat masyarakat Indonesia masih mencampur sidat dengan jenis ikan lain di tempat pelelangan atau pasar ikan.

"Kami akan ajari metode dari Jepang, sehingga sidat ini aman untuk dikonsumsi,” katanya. 

Saat ini, Oshan Ltd sedang mengurus dokumen untuk investasi. Apabila semua proses berjalan lancar, Hong menargetkan bahwa paling cepat tahun ini proyek tersebut sudah bisa dijalankan.

"Indonesia nanti akan menjadi eksportir (pengekspor) unagi terbesar di dunia," katanya.

Pada kesempatan itu, Gubernur Jateng yang sudah mendengarkan paparan dari calon investor itu, tentunya tak mau menyia-nyiakan kesempatan. Ia langsung menangkap potensi masuknya investasi besar di wilayah Jateng bagian Selatan, khususnya Cilacap.

"Tadi ada investor dari Malaysia, akan investasi untuk ikan sidat yang nanti akan dibawa ke Jepang. Itu nanti ditempatkan di wilayah Cilacap. Nilainya ratusan juta euro," katanya.

Hal ini akan mendukung pembangunan di wilayah Jateng, khususnya Cilacap, karena investor dari negeri jiran itu bersedia membangun sejumlah infrastruktur pendukung. Maka dari itu, ia juga menawarkan investasi kepada para investor terkait dengan rencana pelebaran Jalan Pemalang-Banyumas, untuk mempermudah akses dan meningkatkan konektivitas antarwilayah Utara dan Selatan Jateng.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Tengah, Endi Faiz Effendi, menambahkan, Cilacap merupakan salah satu daerah penghasil ikan sidat di Jateng, dengan potensi menghasilkan lebih dari 30 ton unagi. Ini peluang bagus karena di Jepang sidat sudah mulai berkurang, sehingga harus mencari pasokan dari negara lain.

"Kita ada Sungai Citanduy. Biasanya benih ikan sidat atau glass eel ditangkap, kemudian dibesarkan dan dijual tanpa diolah lebih dulu. Sedangkan teknologi membesarkan ikan sidat dan pengolahannya kita juga tidak punya, beliau (Pimpinan Oshan Ltd) punya itu," katanya.

Ka DKP Jateng menyampaikan, investasi berupa sekolah dan teknologi budi daya juga akan menambah nilai jual dari sidat yang akan diekspor.

"Jadi, kita tidak menjual dalam bentuk basah, tetapi sudah diolah. Ikan sidat besar di-fillet dan diolah, bisa diekspor dan itu premium. Ini menambah value bagi kita. Untuk masyarakat di Cilacap bisa menjadi sejahtera dengan memproduksi unagi yang memiliki nilai tambah. Nanti juga diproyeksikan jadi Kota Unagi di Cilacap," katanya.


Bagikan :

SEMARANG – Jawa Tengah menjadi bidikan para investor untuk menanamkan investasi di berbagai bidang usaha. Rencananya, perusahaan asal Malaysia, Oshan Ltd, bakal menanamkan investasi untuk budi daya ikan sidat atau unagi dan pengolahannya di Kabupaten Cilacap. 

Bahkan, pimpinan perusahaan Oshan Ltd sudah menawarkan langsung kepada Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., terkait keinginannya untuk berinvestasi di sektor tersebut.

Ia juga menyampaikan keinginan untuk mewujudkan smart farming city project (projek pertanian pintar di perkotaan), meliputi seluruh infrastruktur pendukung, termasuk lahan untuk budi daya, pelabuhan, sekolah, pusat perbelanjaan, jalan, dan lainnya, dengan nilai investasi mencapai triliunan rupiah. 

“Cilacap banyak benih (sidat). Tempat itu paling enak. Potensi ini berjangka lama dan kita lanjutkan. Studi sudah dilakukan di Cilacap, juga di Bogor, Bekasi, Sukabumi," ucap Direktur Oshan Ltd, Hong Tuck Kwong, usai bertemu Gubernur di kantornya pada Rabu, 18 Juni 2025.

Hong menjelaskan, pembangunan infrastruktur, khususnya sekolah sangat diperlukan agar masyarakat Indonesia memiliki pemahaman dan ilmu terkait budi daya sidat dan metode pengolahannya. 

Selama ini, ia melihat masyarakat Indonesia masih mencampur sidat dengan jenis ikan lain di tempat pelelangan atau pasar ikan.

"Kami akan ajari metode dari Jepang, sehingga sidat ini aman untuk dikonsumsi,” katanya. 

Saat ini, Oshan Ltd sedang mengurus dokumen untuk investasi. Apabila semua proses berjalan lancar, Hong menargetkan bahwa paling cepat tahun ini proyek tersebut sudah bisa dijalankan.

"Indonesia nanti akan menjadi eksportir (pengekspor) unagi terbesar di dunia," katanya.

Pada kesempatan itu, Gubernur Jateng yang sudah mendengarkan paparan dari calon investor itu, tentunya tak mau menyia-nyiakan kesempatan. Ia langsung menangkap potensi masuknya investasi besar di wilayah Jateng bagian Selatan, khususnya Cilacap.

"Tadi ada investor dari Malaysia, akan investasi untuk ikan sidat yang nanti akan dibawa ke Jepang. Itu nanti ditempatkan di wilayah Cilacap. Nilainya ratusan juta euro," katanya.

Hal ini akan mendukung pembangunan di wilayah Jateng, khususnya Cilacap, karena investor dari negeri jiran itu bersedia membangun sejumlah infrastruktur pendukung. Maka dari itu, ia juga menawarkan investasi kepada para investor terkait dengan rencana pelebaran Jalan Pemalang-Banyumas, untuk mempermudah akses dan meningkatkan konektivitas antarwilayah Utara dan Selatan Jateng.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Tengah, Endi Faiz Effendi, menambahkan, Cilacap merupakan salah satu daerah penghasil ikan sidat di Jateng, dengan potensi menghasilkan lebih dari 30 ton unagi. Ini peluang bagus karena di Jepang sidat sudah mulai berkurang, sehingga harus mencari pasokan dari negara lain.

"Kita ada Sungai Citanduy. Biasanya benih ikan sidat atau glass eel ditangkap, kemudian dibesarkan dan dijual tanpa diolah lebih dulu. Sedangkan teknologi membesarkan ikan sidat dan pengolahannya kita juga tidak punya, beliau (Pimpinan Oshan Ltd) punya itu," katanya.

Ka DKP Jateng menyampaikan, investasi berupa sekolah dan teknologi budi daya juga akan menambah nilai jual dari sidat yang akan diekspor.

"Jadi, kita tidak menjual dalam bentuk basah, tetapi sudah diolah. Ikan sidat besar di-fillet dan diolah, bisa diekspor dan itu premium. Ini menambah value bagi kita. Untuk masyarakat di Cilacap bisa menjadi sejahtera dengan memproduksi unagi yang memiliki nilai tambah. Nanti juga diproyeksikan jadi Kota Unagi di Cilacap," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu