Follow Us :              

Ganjar Instruksikan Rapid Test Massal di Seluruh Jawa Tengah

  26 May 2020  |   09:00:00  |   dibaca : 1556 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Instruksikan Rapid Test Massal di Seluruh Jawa Tengah

26 May 2020 | 09:00:00 | dibaca : 1556
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan rapid test secara massal di 35 kabupaten/kota di provinsinya. Ini lantaran tingginya aktivitas masyarakat selama ramadhan dan persiapan lebaran yang lalu di berbagai pusat keramaian.

Ganjar menjelaskan pelaksanaan rapid test secara massal tersebut sudah sangat mendesak. Terlebih dia mendapat laporan data dari Universitas Indonesia yang menyebutkan pergerakan masyarakat Jawa Tengah versi Google sangat tinggi. 

"Itu gambaran seluruh Jawa Tengah karena basisnya adalah mobile phone yang dia (warga) pakai itu dipantau, seberapa pergerakannya karena kan GPS-nya kan hidup. Ternyata kita (Jawa Tengah) cukup tinggi. Artinya masih banyak yang keluyuran dan kerumunan. Jadi potensi penularan yang tinggi," kata Ganjar di Rumah Dinas Puri Gedeh, di Kota Semarang, Selasa (26/5/2020).

Untuk itu, Pemprov Jateng telah mendistribusikan 38.111 rapid test kit ke seluruh kabupaten/kota yang terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama, 27.011 rapid test kit didistribusikan, yakni untuk dinas kesehatan kabupaten/kota 24.641 paket dan untuk rumah sakit 2.370 kit. Dari jumlah tersebut, 22.337 rapid test kit telah digunakan dan hasilnya 809 orang reaktif dan 21.528 nonreaktif.

Pada tahap kedua, 11.100 rapid test kit disalurkan dan 3.411 di antaranya telah digunakan. Dari hasil rapid test, 3.317 orang nonreaktif dan 94 orang reaktif. Ini menyisakan 12.363 rapid test kit yang akan digunakan untuk memeriksa masyarakat di pusat keramaian yang kemungkinan menjadi episentrum baru di Jawa Tengah. 

"Minggu kemarin sudah kita distribusikan beberapa peralatan bahkan ada inisiatif dari beberapa bupati dan wali kota. Seperti di Kota Semarang kemarin, di Pasar Kobong langsung menemukan 26 (positif covid-19), di dua masjid di Semarang Barat ada tiga. Sekarang kita tinggal meminta di tempat kerumunan dilakukan rapid test, selain mereka yang pasti di-rapid test seperti pemudik, pekerja migran, di pasar, mall atau berasal dari daerah epicentrum covid-19," kata Ganjar.


Bagikan :

SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan rapid test secara massal di 35 kabupaten/kota di provinsinya. Ini lantaran tingginya aktivitas masyarakat selama ramadhan dan persiapan lebaran yang lalu di berbagai pusat keramaian.

Ganjar menjelaskan pelaksanaan rapid test secara massal tersebut sudah sangat mendesak. Terlebih dia mendapat laporan data dari Universitas Indonesia yang menyebutkan pergerakan masyarakat Jawa Tengah versi Google sangat tinggi. 

"Itu gambaran seluruh Jawa Tengah karena basisnya adalah mobile phone yang dia (warga) pakai itu dipantau, seberapa pergerakannya karena kan GPS-nya kan hidup. Ternyata kita (Jawa Tengah) cukup tinggi. Artinya masih banyak yang keluyuran dan kerumunan. Jadi potensi penularan yang tinggi," kata Ganjar di Rumah Dinas Puri Gedeh, di Kota Semarang, Selasa (26/5/2020).

Untuk itu, Pemprov Jateng telah mendistribusikan 38.111 rapid test kit ke seluruh kabupaten/kota yang terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama, 27.011 rapid test kit didistribusikan, yakni untuk dinas kesehatan kabupaten/kota 24.641 paket dan untuk rumah sakit 2.370 kit. Dari jumlah tersebut, 22.337 rapid test kit telah digunakan dan hasilnya 809 orang reaktif dan 21.528 nonreaktif.

Pada tahap kedua, 11.100 rapid test kit disalurkan dan 3.411 di antaranya telah digunakan. Dari hasil rapid test, 3.317 orang nonreaktif dan 94 orang reaktif. Ini menyisakan 12.363 rapid test kit yang akan digunakan untuk memeriksa masyarakat di pusat keramaian yang kemungkinan menjadi episentrum baru di Jawa Tengah. 

"Minggu kemarin sudah kita distribusikan beberapa peralatan bahkan ada inisiatif dari beberapa bupati dan wali kota. Seperti di Kota Semarang kemarin, di Pasar Kobong langsung menemukan 26 (positif covid-19), di dua masjid di Semarang Barat ada tiga. Sekarang kita tinggal meminta di tempat kerumunan dilakukan rapid test, selain mereka yang pasti di-rapid test seperti pemudik, pekerja migran, di pasar, mall atau berasal dari daerah epicentrum covid-19," kata Ganjar.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu