Follow Us :              

Upaya Pemprov Jateng Fasilitasi Daerah Tak Miliki SMA/SMK Negeri

  03 July 2020  |   15:00:00  |   dibaca : 1286 
Kategori :
Bagikan :


Upaya Pemprov Jateng Fasilitasi Daerah Tak Miliki SMA/SMK Negeri

03 July 2020 | 15:00:00 | dibaca : 1286
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Selain menyiapkan sekolah jarak jauh, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah juga menyiapkan beberapa cara untuk daerah yang tidak memiliki SMA/SMK Negeri. Hal itu sebagai jaminan kehadiran pemerintah dalam memfasilitasi anak-anak untuk memperoleh pendidikan.

"Sudah dalam progres itu sekolah jarak jauh, sementara tiga (daerah) dulu dan ini sedang kita kaji lagi. Pokoknya negara harus hadir. Ada juga jurus yang kita siapkan, bisa kelas jarak jauh, bisa menambah rombongan per kelas, bisa beasiswa, bisa dititipkan ke swasta. Untuk swasta sedang negosiasi," kata Kepala Disdikbud Jumeri saat mendampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melihat proses verifikasi PPDB di SMKN 8 Semarang, Jumat (3/7/2020).

Sebelumnya, Pemprov Jateng telah berencana membuat sekolah jarak jauh di tiga daerah. Pemilihan tiga daerah tersebut setelah melalui kajian yang mendalam. Ketiga tempat tersebut adalah di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar, Kecamatan Gebok Kabupaten Kudus akan dibuat sekolah jarak jauh tingkat SMA dan Kecamatan Pagentan di Banjarnegara adalah tingkat SMK.

Ganjar Pranowo mengatakan semua kebijakan harus dibuat, terutama untuk area-area yang tidak memiliki sekolah. Menurut Ganjar, dalam situasi seperti sekarang ini, di mana semua berubah, maka diperlukan banyak cara dan harus out of the box.

"Kalau selama ini, pokoknya standard indeksnya begini, lha itu kaku-kakuan. Sekarang ini, dengan situasi yang seperti lagu Lathi ‘ everything has changed’ (segalanya telah berubah), lha sekarang ini kan lagi berubah maka kita masuk cara juga untuk solusi tadi," kata Ganjar.

Lebih lanjut, Ganjar menjelaskan ternyata dengan sistem yang ada saat ini masih banyak yang belum terjangkau. Masih banyak masukan terkait anak-anak di kawasan tertentu tidak bisa diterima dalam PPDB. 

"Maka kita harus hadir, negara harus hadir. Mau cara dari jauh, terus kemudian mau kita kasih beasiswa, rombongan belajar ditambah lagi. Yang uji coba tiga daerah sudah kita siapkan, dengan daerah kita siapin, polanya kita siapin," pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Selain menyiapkan sekolah jarak jauh, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah juga menyiapkan beberapa cara untuk daerah yang tidak memiliki SMA/SMK Negeri. Hal itu sebagai jaminan kehadiran pemerintah dalam memfasilitasi anak-anak untuk memperoleh pendidikan.

"Sudah dalam progres itu sekolah jarak jauh, sementara tiga (daerah) dulu dan ini sedang kita kaji lagi. Pokoknya negara harus hadir. Ada juga jurus yang kita siapkan, bisa kelas jarak jauh, bisa menambah rombongan per kelas, bisa beasiswa, bisa dititipkan ke swasta. Untuk swasta sedang negosiasi," kata Kepala Disdikbud Jumeri saat mendampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melihat proses verifikasi PPDB di SMKN 8 Semarang, Jumat (3/7/2020).

Sebelumnya, Pemprov Jateng telah berencana membuat sekolah jarak jauh di tiga daerah. Pemilihan tiga daerah tersebut setelah melalui kajian yang mendalam. Ketiga tempat tersebut adalah di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar, Kecamatan Gebok Kabupaten Kudus akan dibuat sekolah jarak jauh tingkat SMA dan Kecamatan Pagentan di Banjarnegara adalah tingkat SMK.

Ganjar Pranowo mengatakan semua kebijakan harus dibuat, terutama untuk area-area yang tidak memiliki sekolah. Menurut Ganjar, dalam situasi seperti sekarang ini, di mana semua berubah, maka diperlukan banyak cara dan harus out of the box.

"Kalau selama ini, pokoknya standard indeksnya begini, lha itu kaku-kakuan. Sekarang ini, dengan situasi yang seperti lagu Lathi ‘ everything has changed’ (segalanya telah berubah), lha sekarang ini kan lagi berubah maka kita masuk cara juga untuk solusi tadi," kata Ganjar.

Lebih lanjut, Ganjar menjelaskan ternyata dengan sistem yang ada saat ini masih banyak yang belum terjangkau. Masih banyak masukan terkait anak-anak di kawasan tertentu tidak bisa diterima dalam PPDB. 

"Maka kita harus hadir, negara harus hadir. Mau cara dari jauh, terus kemudian mau kita kasih beasiswa, rombongan belajar ditambah lagi. Yang uji coba tiga daerah sudah kita siapkan, dengan daerah kita siapin, polanya kita siapin," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu