Follow Us :              

Jateng Masuk Tiga Besar Penanganan COVID-19 Terbaik Nasional

  02 November 2020  |   10:30:00  |   dibaca : 1074 
Kategori :
Bagikan :


Jateng Masuk Tiga Besar Penanganan COVID-19 Terbaik Nasional

02 November 2020 | 10:30:00 | dibaca : 1074
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Upaya penanganan COVID-19 di Jawa Tengah masuk dalam tiga besar penanganan COVID-19 terbaik nasional. Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo usai memimpin rapat evaluasi penanganan COVID-19 di Gedung A lantai 2 kompleks Pemprov Jateng, Senin (2/11/2020).

"Data dari pusat, kasus aktif COVID-19 di Jawa Tengah cukup bisa membaik dan terus turun. Kita turun terus dari periode 19-25 Oktober ke 26-31 Oktober. Penurunan tertinggi secara nasional pada periode itu, pertama DKI Jakarta dengan jumlah penurunan sebanyak 1566, Jawa Barat turun 1208 dan Jawa Tengah turun 893," kata Ganjar.

Hingga pekan ke-44 hari ini, dari seluruh Provinsi di Indonesia, penurunan angka kematian Jateng juga menduduki urutan ke tiga tertinggi nasional dengan jumlah penurunan 19 kasus, di bawah Jawa Barat 80 kasus dan DKI Jakarta 44 kasus.

"Tren kasus aktif dan tren angka kematian kalau dilihat dari gambar grafiknya, Jateng terus menurun. Artinya ini sudah cukup bagus, apalagi angka recovery rate atau prosentase angka kesembuhan naik dari 80,37 di minggu ke-42 menjadi 82,7 di minggu ke-44. Sambil memang pekerjaan rumah soal menurunkan angka kematian masih terus menjadi fokus kami," ucapnya.

Dari sisi kenaikan kasus tertinggi dan terendah berdasarkan kabupaten/kota di Jawa Tengah, tren kenaikan kasus aktif tertinggi ada di Kabupaten Tegal. Sementara penurunan kasus tertinggi terjadi di Wonosobo dan Kudus.

"Tren kenaikan angka kematian juga terjadi di Kabupaten Tegal, sementara angka kematian terendah di Kabupaten Wonosobo. Jadi sebenarnya, beberapa Kabupaten/Kota memperbaiki dan mereka sudah mengendalikan dengan cukup baik," jelasnya.

*Gencarkan 3T ( Testing, Tracing, Treathment)*

Terkendalinya kasus COVID-19 di Jateng tidak terlepas dari upaya digenjotnya testing, tracing dan treathment. Sampai saat ini, Jateng menduduki urutan ketiga nasional jumlah tes terbanyak setelah DKI Jakarta dan Jawa Timur, yakni sebanyak 354.580 tes.

"Kami akan evaluasi terus menerus dan gencar melakukan pencarian dan deteksi dini terhadap kasus-kasus. Kami akan gerakkan sampai ke Puskesmas dan surveilans untuk mencari ini agar bisa mencegah, sambil SOP penanganan pasien di rumah sakit terus kami perbaiki," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Yulianto Prabowo menambahkan, tingginya angka kesembuhan dan menurunnya angka kematian di Jawa Tengah tidak terlepas dari program kerja yang dilakukan. Selain upaya testing dan tracing yang digencarkan, penanganan di rumah sakit juga terus ditingkatkan.

"Saat ini Jawa Tengah memiliki 28 laboratorium PCR dengan kapasitas optimal tes bisa 8000 perhari. Selain itu, rumah sakit juga terus meningkatkan kapasitas dan SOP dalam penanganan pasien, termasuk Puskesmas dan surveilans di tingkat paling bawah yang melakukan deteksi dini," ucapnya.


Bagikan :

SEMARANG - Upaya penanganan COVID-19 di Jawa Tengah masuk dalam tiga besar penanganan COVID-19 terbaik nasional. Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo usai memimpin rapat evaluasi penanganan COVID-19 di Gedung A lantai 2 kompleks Pemprov Jateng, Senin (2/11/2020).

"Data dari pusat, kasus aktif COVID-19 di Jawa Tengah cukup bisa membaik dan terus turun. Kita turun terus dari periode 19-25 Oktober ke 26-31 Oktober. Penurunan tertinggi secara nasional pada periode itu, pertama DKI Jakarta dengan jumlah penurunan sebanyak 1566, Jawa Barat turun 1208 dan Jawa Tengah turun 893," kata Ganjar.

Hingga pekan ke-44 hari ini, dari seluruh Provinsi di Indonesia, penurunan angka kematian Jateng juga menduduki urutan ke tiga tertinggi nasional dengan jumlah penurunan 19 kasus, di bawah Jawa Barat 80 kasus dan DKI Jakarta 44 kasus.

"Tren kasus aktif dan tren angka kematian kalau dilihat dari gambar grafiknya, Jateng terus menurun. Artinya ini sudah cukup bagus, apalagi angka recovery rate atau prosentase angka kesembuhan naik dari 80,37 di minggu ke-42 menjadi 82,7 di minggu ke-44. Sambil memang pekerjaan rumah soal menurunkan angka kematian masih terus menjadi fokus kami," ucapnya.

Dari sisi kenaikan kasus tertinggi dan terendah berdasarkan kabupaten/kota di Jawa Tengah, tren kenaikan kasus aktif tertinggi ada di Kabupaten Tegal. Sementara penurunan kasus tertinggi terjadi di Wonosobo dan Kudus.

"Tren kenaikan angka kematian juga terjadi di Kabupaten Tegal, sementara angka kematian terendah di Kabupaten Wonosobo. Jadi sebenarnya, beberapa Kabupaten/Kota memperbaiki dan mereka sudah mengendalikan dengan cukup baik," jelasnya.

*Gencarkan 3T ( Testing, Tracing, Treathment)*

Terkendalinya kasus COVID-19 di Jateng tidak terlepas dari upaya digenjotnya testing, tracing dan treathment. Sampai saat ini, Jateng menduduki urutan ketiga nasional jumlah tes terbanyak setelah DKI Jakarta dan Jawa Timur, yakni sebanyak 354.580 tes.

"Kami akan evaluasi terus menerus dan gencar melakukan pencarian dan deteksi dini terhadap kasus-kasus. Kami akan gerakkan sampai ke Puskesmas dan surveilans untuk mencari ini agar bisa mencegah, sambil SOP penanganan pasien di rumah sakit terus kami perbaiki," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Yulianto Prabowo menambahkan, tingginya angka kesembuhan dan menurunnya angka kematian di Jawa Tengah tidak terlepas dari program kerja yang dilakukan. Selain upaya testing dan tracing yang digencarkan, penanganan di rumah sakit juga terus ditingkatkan.

"Saat ini Jawa Tengah memiliki 28 laboratorium PCR dengan kapasitas optimal tes bisa 8000 perhari. Selain itu, rumah sakit juga terus meningkatkan kapasitas dan SOP dalam penanganan pasien, termasuk Puskesmas dan surveilans di tingkat paling bawah yang melakukan deteksi dini," ucapnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu