Follow Us :              

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Launching “Silap-CSR” Untuk Atasi Kemiskinan

  02 March 2021  |   09:00:00  |   dibaca : 1670 
Kategori :
Bagikan :


Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Launching “Silap-CSR” Untuk Atasi Kemiskinan

02 March 2021 | 09:00:00 | dibaca : 1670
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kini memiliki aplikasi Sistem Pelaporan Online Corporate Social Responsibility (Silap CSR), yang diluncurkan pada Selasa (02/03/2021) di Gradhika Bhakti Praja. 

Silap CSR adalah salah satu inovasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menurunkan angka kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah. Aplikasi tersebut diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

“Iya kita resmikan, mudah-mudahan Silap CSR bisa terkonsolidasi dengan baik,” ujar Ganjar.

Ganjar meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD), untuk menjembatani adanya kerjasama antara pemerintah provinsi dengan pihak lainnya, seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), perguruan tinggi, dan perusahaan swasta dalam membantu penanganan kemiskinan. 

“Untuk Dinas Sosial (Dinsos) tolong menyiapkan data paling valid untuk dikomunikasikan dengan Menteri Sosial (Mensos), jika diperlukan hingga Wakil Presiden. Dan prioritaskan mereka (desa) yang berada di paling bawah,” terang Ganjar.

Selain itu, Ganjar mengatakan pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah sudah dilakukan melalui sejumlah program, salah satunya adalah Desa Dampingan, Satu OPD Satu Desa Dampingan. Untuk saat ini, sudah dilakukan evaluasi terhadap program tersebut.

“Ini pak wagub (Wakil Gubernur) sudah melakukan evaluasi untuk tiap OPD yang mendampingi desa. Rasa-rasanya hasilnya ada, tapi belum menggembirakan, karena ada pandemi COVID-19. Jadi ke depannya gerakan ini perlu dilebarkan,” sambung Ganjar.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengatakan aplikasi Silap CSR akan bermanfaat untuk mendukung upaya pengentasan kemiskinan. Sebab, pada aplikasi itu memberikan informasi kepada perusahaan, BUMN dan BUMD untuk bisa memilih memberikan CSR di kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi.

“Jadi aplikasi ini, untuk memudahkan kita mengarahkan CSR dalam membantu penanganan kemiskinan di Jawa Tengah. Bukan mengambil, tapi mengarahkan ada berapa nominal dan akan diarahkan ke bidang apa,” jelas Taj Yasin.

Lebih lanjut, aplikasi Silap CSR juga membantu Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk memonitor. Dari mulai tahap perencanaan hingga yang sedang berjalan di suatu desa.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dapat mengetahui perusahaan mana saja yang bergabung dengan CSR, besaran nilai CSR, memberikan CSR pada bidang apa dan daerah sasaran CSR.

“Dengan adanya Silap CSR ini, kita bisa mengetahui berapa sih nominalnya, ada di mana saja, mau diserahkan ke mana. Ini target kita untuk memudahkan pengentasan kemiskinan,” jelas Taj Yasin.


Bagikan :

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kini memiliki aplikasi Sistem Pelaporan Online Corporate Social Responsibility (Silap CSR), yang diluncurkan pada Selasa (02/03/2021) di Gradhika Bhakti Praja. 

Silap CSR adalah salah satu inovasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menurunkan angka kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah. Aplikasi tersebut diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

“Iya kita resmikan, mudah-mudahan Silap CSR bisa terkonsolidasi dengan baik,” ujar Ganjar.

Ganjar meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD), untuk menjembatani adanya kerjasama antara pemerintah provinsi dengan pihak lainnya, seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), perguruan tinggi, dan perusahaan swasta dalam membantu penanganan kemiskinan. 

“Untuk Dinas Sosial (Dinsos) tolong menyiapkan data paling valid untuk dikomunikasikan dengan Menteri Sosial (Mensos), jika diperlukan hingga Wakil Presiden. Dan prioritaskan mereka (desa) yang berada di paling bawah,” terang Ganjar.

Selain itu, Ganjar mengatakan pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah sudah dilakukan melalui sejumlah program, salah satunya adalah Desa Dampingan, Satu OPD Satu Desa Dampingan. Untuk saat ini, sudah dilakukan evaluasi terhadap program tersebut.

“Ini pak wagub (Wakil Gubernur) sudah melakukan evaluasi untuk tiap OPD yang mendampingi desa. Rasa-rasanya hasilnya ada, tapi belum menggembirakan, karena ada pandemi COVID-19. Jadi ke depannya gerakan ini perlu dilebarkan,” sambung Ganjar.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengatakan aplikasi Silap CSR akan bermanfaat untuk mendukung upaya pengentasan kemiskinan. Sebab, pada aplikasi itu memberikan informasi kepada perusahaan, BUMN dan BUMD untuk bisa memilih memberikan CSR di kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi.

“Jadi aplikasi ini, untuk memudahkan kita mengarahkan CSR dalam membantu penanganan kemiskinan di Jawa Tengah. Bukan mengambil, tapi mengarahkan ada berapa nominal dan akan diarahkan ke bidang apa,” jelas Taj Yasin.

Lebih lanjut, aplikasi Silap CSR juga membantu Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk memonitor. Dari mulai tahap perencanaan hingga yang sedang berjalan di suatu desa.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dapat mengetahui perusahaan mana saja yang bergabung dengan CSR, besaran nilai CSR, memberikan CSR pada bidang apa dan daerah sasaran CSR.

“Dengan adanya Silap CSR ini, kita bisa mengetahui berapa sih nominalnya, ada di mana saja, mau diserahkan ke mana. Ini target kita untuk memudahkan pengentasan kemiskinan,” jelas Taj Yasin.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu