Follow Us :              

Ganjar Serukan Pentingnya Pengelolaan Sampah dan Mendesaknya Kebutuhan Energi Terbarukan Yang Ramah Lingkungan

  22 April 2021  |   09:00:00  |   dibaca : 1469 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Serukan Pentingnya Pengelolaan Sampah dan Mendesaknya Kebutuhan Energi Terbarukan Yang Ramah Lingkungan

22 April 2021 | 09:00:00 | dibaca : 1469
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Memperingati Hari Bumi 2021, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mendorong adanya percepatan dalam pemanfaatan sumber-sumber energi baru terbarukan (EBT). Semangat itu disampaikan Ganjar saat membuka webinar peringatan hari bumi dengan tema "Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan," di ruang kerjanya, Kamis (22/4/2021). 

Ganjar mengatakan, baik-buruknya kondisi bumi ke depan sangat bergantung pada bagaimana manusia mengelolanya. Jika manusia tidak mampu mengelola dengan baik, maka kondisi bumi akan semakin buruk. Ia mencontohkan berbagai kerusakan alam yang telah terjadi, mulai dari efek gas rumah kaca, hujan asam, hingga pemanasan global. 

Potensi kerusakan alam, menurut Ganjar, mulai terjadi sejak revolusi industri. Pemanfaatan energi fosil secara masif berdampak pada maraknya ekploitasi lingkungan dan gas buang yang menjadi polusi. 

Untuk memperbaiki kondisi alam saat ini, sangat dibutuhkan transisi dari energi berbasis fosil ke sumber energi lain yang lebih ramah lingkungan. 

“(Perubahan) Ini penting karena (sebenarnya) banyak potensi energi baru terbarukan seperti matahari, panas bumi, ini mesti kita dorong. Pelan-pelan kita harus mulai meninggalkan energi fosil. Kita harapkan ada satu proses percepatan (untuk mewujudkannya). Gas alam kita banyak, di Jawa Tengah (bahkan) ada gas rawa yang bisa digunakan oleh masyarakat dan sangat aplikatif," kata Ganjar. 

Ia menuturkan, hari bumi merupakan momentum tepat untuk membangun kesadaran dan kearifan dalam mengelola, menata, dan memulihkan bumi, di tengah ancaman bahaya perubahan iklim. 

"Beberapa bencana alam yang terjadi belakangan ini banyak yang mengatakan (terjadi) karena faktor perubahan iklim, (misalnya) adanya La Nina. Namun jika ditarik lagi (sebenarnya) perubahan iklim (yang) kemudian (membuat) ada bencana longsor hingga banjir bandang, itu bisa jadi karena kita," tandasnya. 

Ganjar pun berpesan kepada masyarakat untuk sadar pentingnya tidak buang sampah sembarangan, bisa memilah dan memilih, kemudian mengolahnya dengan benar. 

"Awas perubahan cuaca menjadi sangat luar biasa. Bencana-bencana mulai muncul. Kalau kita tidak paham pada persoalan ini dan tidak beraksi maka risiko itu akan kita hadapi semuanya. Mudah-mudahan semua menjadi sadar, kita kelola lingkungan dengan baik, kita banyak tanam, kita kelola sampah, sungai-sungai kita bersihkan, mata air kita jaga agar anak-cucu kita bisa menikmati kondisi bumi ini lebih baik," kata Ganjar.


Bagikan :

SEMARANG - Memperingati Hari Bumi 2021, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mendorong adanya percepatan dalam pemanfaatan sumber-sumber energi baru terbarukan (EBT). Semangat itu disampaikan Ganjar saat membuka webinar peringatan hari bumi dengan tema "Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan," di ruang kerjanya, Kamis (22/4/2021). 

Ganjar mengatakan, baik-buruknya kondisi bumi ke depan sangat bergantung pada bagaimana manusia mengelolanya. Jika manusia tidak mampu mengelola dengan baik, maka kondisi bumi akan semakin buruk. Ia mencontohkan berbagai kerusakan alam yang telah terjadi, mulai dari efek gas rumah kaca, hujan asam, hingga pemanasan global. 

Potensi kerusakan alam, menurut Ganjar, mulai terjadi sejak revolusi industri. Pemanfaatan energi fosil secara masif berdampak pada maraknya ekploitasi lingkungan dan gas buang yang menjadi polusi. 

Untuk memperbaiki kondisi alam saat ini, sangat dibutuhkan transisi dari energi berbasis fosil ke sumber energi lain yang lebih ramah lingkungan. 

“(Perubahan) Ini penting karena (sebenarnya) banyak potensi energi baru terbarukan seperti matahari, panas bumi, ini mesti kita dorong. Pelan-pelan kita harus mulai meninggalkan energi fosil. Kita harapkan ada satu proses percepatan (untuk mewujudkannya). Gas alam kita banyak, di Jawa Tengah (bahkan) ada gas rawa yang bisa digunakan oleh masyarakat dan sangat aplikatif," kata Ganjar. 

Ia menuturkan, hari bumi merupakan momentum tepat untuk membangun kesadaran dan kearifan dalam mengelola, menata, dan memulihkan bumi, di tengah ancaman bahaya perubahan iklim. 

"Beberapa bencana alam yang terjadi belakangan ini banyak yang mengatakan (terjadi) karena faktor perubahan iklim, (misalnya) adanya La Nina. Namun jika ditarik lagi (sebenarnya) perubahan iklim (yang) kemudian (membuat) ada bencana longsor hingga banjir bandang, itu bisa jadi karena kita," tandasnya. 

Ganjar pun berpesan kepada masyarakat untuk sadar pentingnya tidak buang sampah sembarangan, bisa memilah dan memilih, kemudian mengolahnya dengan benar. 

"Awas perubahan cuaca menjadi sangat luar biasa. Bencana-bencana mulai muncul. Kalau kita tidak paham pada persoalan ini dan tidak beraksi maka risiko itu akan kita hadapi semuanya. Mudah-mudahan semua menjadi sadar, kita kelola lingkungan dengan baik, kita banyak tanam, kita kelola sampah, sungai-sungai kita bersihkan, mata air kita jaga agar anak-cucu kita bisa menikmati kondisi bumi ini lebih baik," kata Ganjar.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu