SEMARANG - Suasana hangat mewarnai perayaan Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah yang dikemas dalam acara Open House Virtual yang diselenggarakan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Kamis (13/5/2021). Ribuan warga bergabung melalui Zoom, YouTube, Instagram hingga Facebook Ganjar Pranowo. 

Khotibul Umam adalah salah satu dari peserta yang beruntung bisa berbincang langsung dengan orang nomer satu di Jawa Tengah ini. Dengan penuh antusias ia mengisahkan awal mula ia mengikuti acara virtual ini. 

“Saya lihat informasinya dari postingan instagram Pak Ganjar Pranowo. Ada silaturahmi secara virtual dan (saya) tertarik buat ikut, buat bisa berinteraksi dengan Pak Ganjar,” jelas Umam. 

Kesempatan itu tidak dilewatkan oleh Umam, terlebih ia sedang mengikuti ajang pembuatan konten kreatif di wilayahnya yang bertema bagaimana menikmati lebaran secara virtual. 

“ (Saya) Ingin menunjukkan bahwa di lebaran kali ini kita masih bisa bersilahturahmi melalui virtual dengan berbagai manfaatnya,” ujar remaja Generasi Berencana yang aktif mengkampayekan Jo Kawin Bocah ini. 

Dalam acara itu pula mahasiswa Universitas Pekalongan penerima beasiswa Bidik Misi itu bahkan mendapat hadiah tidak terduga. 

“Alhamdulillah, sangat senang sekali dapat motor. Itu bakal membantu kebutuhan Umam buat transportasi saat kuliah nanti, ketika sudah tatap muka," tandasnya. 

Selain Umam, Ganjar juga berinteraksi dengan influencer Tiktok asal Temanggung, Joko. Dalam dialognya, Joko menawarkan diri untuk membantu Ganjar dalam mempromosikan UMKM Jawa lewat akun Tiktoknya yang sudah memiliki 1,3 juta followers. 

“Saya ijin bantu promosikan UMKM Jateng Pak. Kalau brand, satu konten saya kenai biaya Rp 5 juta. Kalau untuk UMKM saya tidak pungut biaya Pak, gratis” ujar Joko yang kemudian diapresiasi oleh Ganjar. 

Tidak hanya hari ini, Ganjar juga masih akan menggelar Open House Virtual pada Jumat (14/5). 

“Insyaallah besok mau kita lanjut halalbihalal virtual dengan komunitas dan paguyuban masyarakat Jawa Tengah yang ada di luar. Kemarin sudah komunikasi, provinsi mana saja ada, kecuali yang di Jayapura. (Mereka) izin karena sinyal sampai hari ini belum high,” katanya.