Follow Us :              

Ganjar Ajak Penyintas Covid-19 Jadi Agen Sosialisasi Prokes

  20 June 2021  |   09:00:00  |   dibaca : 1462 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Ajak Penyintas Covid-19 Jadi Agen Sosialisasi Prokes

20 June 2021 | 09:00:00 | dibaca : 1462
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SALATIGA -Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek kesiapan RSUD Salatiga dan tempat isolasi terpusat di kompleks Wisma Widya Graha LP3S Sinode Salatiga, Minggu (20/6/2021). 

"Kita cek persiapan penambahan, tempat tidur sudah siap, baik ICU maupun isolasi. Ini saya sedang ada di tempat isolasi terpusat. Tempatnya bagus dan kata teman-teman yang menjalani isolasi, pelayanannya baik,” kata Ganjar. 

Pada kunjungannya itu Ganjar kembali mengingatkan agar tegas dalam penerapan protokol kesehatan. Ia juga mengajak para penyintas Covid-19 untuk ikut mensosialisasikan bahaya Covid-19 terutama varian Delta yang sudah terdeteksi di beberapa daerah di Jawa Tengah. 

“Kita minta mereka untuk ikut mensosialisasikan kepada masyarakat, karena di antara mereka ada yang dari klaster kerja, ibadah, dan ada dari keluarga. Saya berharap mereka bisa bercerita, saya minta (mereka) ngevlog agar bisa mengedukasi masyarakat," katanya. 

Video yang dibuat oleh para pasien yang sedang menjalani isolasi tersebut diminta untuk diunggah ke media sosial. Tidak hanya itu, Ganjar juga secara langsung meminta kepada para penyintas agar menjadi agen untuk melakukan sosialisasi protokol kesehatan di lingkungannya. 

"Saya minta, teman-teman ini kalau sudah sehat agar menjadi petugas (agen) untuk mengingatkan mereka (masyarakat) yang tidak taat prokes," ujarnya. 

Sebelum mengunjungi tempat isolasi terpusat, Ganjar didampingi Wakil Wali Kota Salatiga Muh Haris, menyempatkan mampir di RSUD Salatiga. Di rumah sakit tersebut, tingkat keterisian ruang isolasi sudah mencapai 91 persen dan ruang ICU telah penuh. 

Dinas Kesehatan Kota Salatiga dan pihak RSUD sudah siap mengkonversi gedung rawat inap VIP yang terdiri atas tiga lantai untuk dijadikan ruang isolasi pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan intensif. Selain itu, kapasitas ruang ICU juga akan ditambah enam kamar. 

Selain Wisma Widya Graha LP3S Sinode, kompleks Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah di Jalan Hasanudin Salatiga juga akan dipersiapkan sebagai tempat isolasi terpusat. 

"Salatiga sampai saat ini masih bisa terkendali, tetapi tetap saya minta untuk menghitung (kebutuhan) sehingga kalau kasus naik bisa siap-siap untuk antisipasi. Termasuk sudah diterjunkan relawan-relawan dari para perawat yang disiapkan oleh Pemkot. Dan cara ini bisa dipakai untuk dukungan SDM yang sifatnya tidak tetap. Perawat ini bisa membantu untuk menyelesaikan persoalan yang ada di sini," katanya. 

Ganjar mengatakan dalam pekan ini akan diadakan rapat untuk mengkalkulasi kesiapan seluruh daerah di Jawa Tengah. Setiap daerah diharapkan bisa menghitung kondisi bed occupancy rate (BOR) dan kemampuan penambahan. Kalkulasi tersebut dilakukan agar bisa menghitung kebutuhan alat kesehatan, sumber daya manusia, sampai bagaimana strategi yang akan digunakan untuk memenuhinya. 

Terkait program Jogo Tonggo, Ganjar menilai program ini telah berjalan baik di Salatiga. Hal ini membuktikan bahwa antarmasyarakat bisa saling dukung dan saling peduli. Bahkan banyak ide-ide kreatif dan inovatif yang muncul dalam pelaksanaan Jogo Tonggo. 

"Ide-ide kreatif dan inovatif itu menunjukkan masyarakat saling peduli, saling gotong royong dan (menjaga) jangan sampai ada stigmatisasi kepada mereka yang sakit karena mereka sakit itu butuh bantuan," pujinya. 

Ganjar juga menyarankan agar ada perbaikan prosedur terkait prokes dalam pelayanan agar menjadi lebih sempurna. 

"Cuma prosedurnya saja, maskernya jangan dilepas. Ke mana-mana pakai masker,” tegas Ganjar.


Bagikan :

SALATIGA -Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek kesiapan RSUD Salatiga dan tempat isolasi terpusat di kompleks Wisma Widya Graha LP3S Sinode Salatiga, Minggu (20/6/2021). 

"Kita cek persiapan penambahan, tempat tidur sudah siap, baik ICU maupun isolasi. Ini saya sedang ada di tempat isolasi terpusat. Tempatnya bagus dan kata teman-teman yang menjalani isolasi, pelayanannya baik,” kata Ganjar. 

Pada kunjungannya itu Ganjar kembali mengingatkan agar tegas dalam penerapan protokol kesehatan. Ia juga mengajak para penyintas Covid-19 untuk ikut mensosialisasikan bahaya Covid-19 terutama varian Delta yang sudah terdeteksi di beberapa daerah di Jawa Tengah. 

“Kita minta mereka untuk ikut mensosialisasikan kepada masyarakat, karena di antara mereka ada yang dari klaster kerja, ibadah, dan ada dari keluarga. Saya berharap mereka bisa bercerita, saya minta (mereka) ngevlog agar bisa mengedukasi masyarakat," katanya. 

Video yang dibuat oleh para pasien yang sedang menjalani isolasi tersebut diminta untuk diunggah ke media sosial. Tidak hanya itu, Ganjar juga secara langsung meminta kepada para penyintas agar menjadi agen untuk melakukan sosialisasi protokol kesehatan di lingkungannya. 

"Saya minta, teman-teman ini kalau sudah sehat agar menjadi petugas (agen) untuk mengingatkan mereka (masyarakat) yang tidak taat prokes," ujarnya. 

Sebelum mengunjungi tempat isolasi terpusat, Ganjar didampingi Wakil Wali Kota Salatiga Muh Haris, menyempatkan mampir di RSUD Salatiga. Di rumah sakit tersebut, tingkat keterisian ruang isolasi sudah mencapai 91 persen dan ruang ICU telah penuh. 

Dinas Kesehatan Kota Salatiga dan pihak RSUD sudah siap mengkonversi gedung rawat inap VIP yang terdiri atas tiga lantai untuk dijadikan ruang isolasi pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan intensif. Selain itu, kapasitas ruang ICU juga akan ditambah enam kamar. 

Selain Wisma Widya Graha LP3S Sinode, kompleks Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah di Jalan Hasanudin Salatiga juga akan dipersiapkan sebagai tempat isolasi terpusat. 

"Salatiga sampai saat ini masih bisa terkendali, tetapi tetap saya minta untuk menghitung (kebutuhan) sehingga kalau kasus naik bisa siap-siap untuk antisipasi. Termasuk sudah diterjunkan relawan-relawan dari para perawat yang disiapkan oleh Pemkot. Dan cara ini bisa dipakai untuk dukungan SDM yang sifatnya tidak tetap. Perawat ini bisa membantu untuk menyelesaikan persoalan yang ada di sini," katanya. 

Ganjar mengatakan dalam pekan ini akan diadakan rapat untuk mengkalkulasi kesiapan seluruh daerah di Jawa Tengah. Setiap daerah diharapkan bisa menghitung kondisi bed occupancy rate (BOR) dan kemampuan penambahan. Kalkulasi tersebut dilakukan agar bisa menghitung kebutuhan alat kesehatan, sumber daya manusia, sampai bagaimana strategi yang akan digunakan untuk memenuhinya. 

Terkait program Jogo Tonggo, Ganjar menilai program ini telah berjalan baik di Salatiga. Hal ini membuktikan bahwa antarmasyarakat bisa saling dukung dan saling peduli. Bahkan banyak ide-ide kreatif dan inovatif yang muncul dalam pelaksanaan Jogo Tonggo. 

"Ide-ide kreatif dan inovatif itu menunjukkan masyarakat saling peduli, saling gotong royong dan (menjaga) jangan sampai ada stigmatisasi kepada mereka yang sakit karena mereka sakit itu butuh bantuan," pujinya. 

Ganjar juga menyarankan agar ada perbaikan prosedur terkait prokes dalam pelayanan agar menjadi lebih sempurna. 

"Cuma prosedurnya saja, maskernya jangan dilepas. Ke mana-mana pakai masker,” tegas Ganjar.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu