Follow Us :              

Ganjar Usulkan Koordinasi dengan UNESCO Terkait Daerah Pariwisata Super Prioritas Lewat Satu Pintu

  24 August 2021  |   14:00:00  |   dibaca : 895 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Usulkan Koordinasi dengan UNESCO Terkait Daerah Pariwisata Super Prioritas Lewat Satu Pintu

24 August 2021 | 14:00:00 | dibaca : 895
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengikuti rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi bersama Badan Otorita Pariwisata secara virtual, Selasa (24/8/2021). 

Dalam rapat itu Ganjar mengusulkan agar koordinasi dengan UNESCO kaitannya dengan pembangunan dan pengembangan Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dilakukan melalui satu pintu. Termasuk di dalamnya pembangunan dan pengembangan kawasan Borobudur di Jawa Tengah. 

Menurut Ganjar, ada beberapa masukan dari UNESCO yang harus segera ditindaklanjuti. Ada dua hal yang dibahas dalam rapat tersebut. 

"Pertama, terkait dengan apa yang menjadi catatan dari UNESCO. Maka saya minta ( ada ) yang menjadi jubir, ( agar ) satu pintu untuk bicara," katanya saat ditemui usai rapat. 

Ganjar menjelaskan, juru bicara tersebut nanti yang akan menyampaikan seluruh data, informasi, dan fakta yang ada kepada UNESCO, begitu juga sebaliknya. 

"Nah saya minta itu agar apa yang kemarin menjadi beberapa catatan, misal ini kok terlalu masif bangunannya, ini kok terlalu dekat dengan Borobudur, dan sebagainya, itu bisa cepat dijelaskan agar kita semua menjadi saling menyesuaikan, itu penting," tegasnya. 

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pengembangan dan pembangunan kawasan Borobudur adalah tentang tata ruang. Terkait hal ini, Ganjar mengusulkan harus ada koordinasi yang intens antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan pemerintah pusat terkait hal ini. 

"Kedua, tentu saja betul-betul memperhatikan apa yang menjadi catatan tata ruang yang ada di sana. Jadi soal heritage (kebudayaan) berjalan, tata ruangnya pas, sehingga akselerasi bangunannya bisa dilakukan," jelasnya. 

Ia menambahkan, terkait beberapa catatan dalam pengembangan kawasan Borobudur itu sudah dikoordinasikan dengan pemerintah pusat. 

"Kita sudah membicarakan antara provinsi dengan pemerintah pusat. Koordinasi ini menjadi cukup penting agar pembangunan sesuai waktu. Tadi yang disampaikan Pak Dirjen Kebudayaan sudah cukup bagus. Kalau Pak Dirjen bisa langsung berkomunikasi dengan UNESCO tentu saja ini akan jauh lebih baik," katanya. 

Adapun usulan Ganjar tersebut mendapat respons baik dari Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan maupun gubernur provinsi lain yang mengikuti rapat. 

"Saya setuju dengan usulan satu pintu itu. Kita segera siapkan itu," ujar Luhut.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengikuti rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi bersama Badan Otorita Pariwisata secara virtual, Selasa (24/8/2021). 

Dalam rapat itu Ganjar mengusulkan agar koordinasi dengan UNESCO kaitannya dengan pembangunan dan pengembangan Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dilakukan melalui satu pintu. Termasuk di dalamnya pembangunan dan pengembangan kawasan Borobudur di Jawa Tengah. 

Menurut Ganjar, ada beberapa masukan dari UNESCO yang harus segera ditindaklanjuti. Ada dua hal yang dibahas dalam rapat tersebut. 

"Pertama, terkait dengan apa yang menjadi catatan dari UNESCO. Maka saya minta ( ada ) yang menjadi jubir, ( agar ) satu pintu untuk bicara," katanya saat ditemui usai rapat. 

Ganjar menjelaskan, juru bicara tersebut nanti yang akan menyampaikan seluruh data, informasi, dan fakta yang ada kepada UNESCO, begitu juga sebaliknya. 

"Nah saya minta itu agar apa yang kemarin menjadi beberapa catatan, misal ini kok terlalu masif bangunannya, ini kok terlalu dekat dengan Borobudur, dan sebagainya, itu bisa cepat dijelaskan agar kita semua menjadi saling menyesuaikan, itu penting," tegasnya. 

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pengembangan dan pembangunan kawasan Borobudur adalah tentang tata ruang. Terkait hal ini, Ganjar mengusulkan harus ada koordinasi yang intens antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan pemerintah pusat terkait hal ini. 

"Kedua, tentu saja betul-betul memperhatikan apa yang menjadi catatan tata ruang yang ada di sana. Jadi soal heritage (kebudayaan) berjalan, tata ruangnya pas, sehingga akselerasi bangunannya bisa dilakukan," jelasnya. 

Ia menambahkan, terkait beberapa catatan dalam pengembangan kawasan Borobudur itu sudah dikoordinasikan dengan pemerintah pusat. 

"Kita sudah membicarakan antara provinsi dengan pemerintah pusat. Koordinasi ini menjadi cukup penting agar pembangunan sesuai waktu. Tadi yang disampaikan Pak Dirjen Kebudayaan sudah cukup bagus. Kalau Pak Dirjen bisa langsung berkomunikasi dengan UNESCO tentu saja ini akan jauh lebih baik," katanya. 

Adapun usulan Ganjar tersebut mendapat respons baik dari Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan maupun gubernur provinsi lain yang mengikuti rapat. 

"Saya setuju dengan usulan satu pintu itu. Kita segera siapkan itu," ujar Luhut.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu