Follow Us :              

Belum Bisa Bantu Vaksin, Ganjar Siap Kirim Isotank ke Kaltim Jika Diperlukan

  26 August 2021  |   15:00:00  |   dibaca : 820 
Kategori :
Bagikan :


Belum Bisa Bantu Vaksin, Ganjar Siap Kirim Isotank ke Kaltim Jika Diperlukan

26 August 2021 | 15:00:00 | dibaca : 820
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Terkendala jumlah vaksin yang masih terbatas, pemerintah pusat terpaksa harus memilih beberapa daerah saja sebagai prioritas vaksinasi. Hal ini disampaikan  Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam forum webinar bersama yang dihadiri Kabid Satgas Covid-19, Kamis (26/8/2021). 

Pada forum itu, Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor, mengungkapkan situasi kekurangan vaksin yang sedang dihadapi daerahnya. Mengetahui jumlah vaksin yang diterima Jateng lebih banyak, ia berharap Jateng bisa memberikan sebagian pada provinsi Kaltim. 

"Percepatan vaksinasi di sentra-sentra vaksinasi terus dilakukan. Itu hebatnya Gubernur Jawa Tengah karena vaksinnya banyak. Kalau bisa yang dari Jawa Tengah itu didrop ke sini, paling tidak 5000 saja, beres itu," kata Isran. 

Menanggapi permintaan gubernur Kaltim itu, Ganjar mengungkapkan, sebenarnya kondisi stok vaksin di Jateng tidak jauh berbeda dengan Kaltim. Namun Ganjar memahami keadaan ini terjadi karena masih terbatasnya jumlah vaksin yang dimiliki pemerintah pusat. Karena jumlahnya terbatas, mereka terpaksa harus memilih daerah-daerah tertentu saja sebagai prioritas saat ini. 

DKI Jakarta dan Provinsi Bali termasuk kategori ini. Sebagai ibu kota negara, DKI Jakarta diprioritaskan karena di provinsi inilah pusat pemerintahan negara dan di wilayah ini pula terdapat perwakilan negara-negara lain. 
Sedangkan Bali masuk daerah prioritas vaksinasi karena daerah ini bisa menjadi stimulus dalam pariwisata dan perekonomian. 

"Jawa Barat yang penduduknya terbesar saja vaksin juga belum banyak, Jateng lebih sedikit lagi," jawab Ganjar memberi gambaran. 

"Per minggu kami dapat kiriman 500 ribu, mentok-mentoknya tambah jadi 600 ribu sampai 700 ribu, belum ada satu juta." Meski begitu, Ganjar yakin pemerintah pusat sudah berupaya keras memenuhi kebutuhan vaksin. Jumlah kiriman vaksin yang makin bertambah. 

Walaupun belum bisa memenuhi harapan gubenur Kaltim untuk mengirimkan bantuan vaksin, namun Ganjar berjanji akan memberi bantuan dalam bentuk lain. 

"Waktu outbreak kemarin kami terus kejar untuk faskes, termasuk beli isotank yang baru datang bulan lalu. Jadi kalau Kaltim nanti terjadi outbreak kami siap bantu kirim isotank ke sana," ungkapnya.


Bagikan :

SEMARANG - Terkendala jumlah vaksin yang masih terbatas, pemerintah pusat terpaksa harus memilih beberapa daerah saja sebagai prioritas vaksinasi. Hal ini disampaikan  Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam forum webinar bersama yang dihadiri Kabid Satgas Covid-19, Kamis (26/8/2021). 

Pada forum itu, Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor, mengungkapkan situasi kekurangan vaksin yang sedang dihadapi daerahnya. Mengetahui jumlah vaksin yang diterima Jateng lebih banyak, ia berharap Jateng bisa memberikan sebagian pada provinsi Kaltim. 

"Percepatan vaksinasi di sentra-sentra vaksinasi terus dilakukan. Itu hebatnya Gubernur Jawa Tengah karena vaksinnya banyak. Kalau bisa yang dari Jawa Tengah itu didrop ke sini, paling tidak 5000 saja, beres itu," kata Isran. 

Menanggapi permintaan gubernur Kaltim itu, Ganjar mengungkapkan, sebenarnya kondisi stok vaksin di Jateng tidak jauh berbeda dengan Kaltim. Namun Ganjar memahami keadaan ini terjadi karena masih terbatasnya jumlah vaksin yang dimiliki pemerintah pusat. Karena jumlahnya terbatas, mereka terpaksa harus memilih daerah-daerah tertentu saja sebagai prioritas saat ini. 

DKI Jakarta dan Provinsi Bali termasuk kategori ini. Sebagai ibu kota negara, DKI Jakarta diprioritaskan karena di provinsi inilah pusat pemerintahan negara dan di wilayah ini pula terdapat perwakilan negara-negara lain. 
Sedangkan Bali masuk daerah prioritas vaksinasi karena daerah ini bisa menjadi stimulus dalam pariwisata dan perekonomian. 

"Jawa Barat yang penduduknya terbesar saja vaksin juga belum banyak, Jateng lebih sedikit lagi," jawab Ganjar memberi gambaran. 

"Per minggu kami dapat kiriman 500 ribu, mentok-mentoknya tambah jadi 600 ribu sampai 700 ribu, belum ada satu juta." Meski begitu, Ganjar yakin pemerintah pusat sudah berupaya keras memenuhi kebutuhan vaksin. Jumlah kiriman vaksin yang makin bertambah. 

Walaupun belum bisa memenuhi harapan gubenur Kaltim untuk mengirimkan bantuan vaksin, namun Ganjar berjanji akan memberi bantuan dalam bentuk lain. 

"Waktu outbreak kemarin kami terus kejar untuk faskes, termasuk beli isotank yang baru datang bulan lalu. Jadi kalau Kaltim nanti terjadi outbreak kami siap bantu kirim isotank ke sana," ungkapnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu