Follow Us :              

Tekan Angka Stunting Di Jawa Tengah, Gus Yasin Minta Satri Gayeng Ikut Nginceng Wong Meteng

  06 September 2021  |   08:00:00  |   dibaca : 1060 
Kategori :
Bagikan :


Tekan Angka Stunting Di Jawa Tengah, Gus Yasin Minta Satri Gayeng Ikut Nginceng Wong Meteng

06 September 2021 | 08:00:00 | dibaca : 1060
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

BLORA - Wakil Gubernur Jawa Tengah meminta jaringan Santri Gayeng membantu pemerintah dalam menekan angka stunting. 

Menurutnya, jumlah stunting di Jawa Tengah harus ditekan untuk menumbuhkan generasi penerus yang berkualitas. Hal itu disampaikannya saat melakukan pantauan vaksinasi di Ponpes Al I'anah, Blora, Senin (6/9).

Wagub Taj Yasin, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Blora, atas berbagai inovasi dalam upaya menekan stunting. Kata dia, persentase stunting di Blora berada di angka 14 persen. 

Menurutnya, meskipun masih di bawah angka stunting nasional (27 persen) dan standar WHO (20 persen), namun hal tersebut tetap harus menjadi fokus bersama untuk dipecahkan. 

"Sehingga pemerintah perlu dukungan masyarakat untuk menekan angka stunting tersebut. Salah satunya, Santri Gayeng bisa terjun ke lapangan dan membantu pemerintah," kata Gus Yasin.

Gus Yasin menambahkan, Santri Gayeng dapat berkontribusi memberikan informasi kepada masyarakat terkait stunting. Selain itu, bisa juga memantau kondisi ibu hamil di wilayah masing-masing.

"Bukan hanya di Blora, di seluruh daerah, ayo Santri Gayeng ikut bantu pemerintah. Kita ada program 'Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng'. Dan bukan Santri Gayeng saja, tapi juga seluruh masyarakat," tambahnya.

Sementara itu, Bupati Blora, Arief Rohman, mengatakan Kabupaten Blora pada tahun 2020 kemarin telah meraih penghargaan terbaik 1 pencegahan stunting terintegrasi. Pihaknya akan terus menggenjot penekanan angka stunting sebagai salah satu program prioritas.

Hal ini, lanjutnya, sejalan dengan arahan Wakil Gubernur yang ingin adanya penekanan signifikan angka stunting, khususnya di Kabupaten Blora. Selain itu, Arief juga menyepakati arahan Wagub untuk melibatkan semua elemen masyarakat, termasuk Santri Gayeng dalam menekan angka stunting.

"Kita dari sisi inovasi sudah nomor satu. Tadi arahan Pak Wagub, agar bisa kita tekan lagi. Tentunya pemerintah tidak bisa sendirian. Maka elemen masyarakat lain, termasuk Santri Gayeng juga akan kami libatkan," imbuhnya.


Bagikan :

BLORA - Wakil Gubernur Jawa Tengah meminta jaringan Santri Gayeng membantu pemerintah dalam menekan angka stunting. 

Menurutnya, jumlah stunting di Jawa Tengah harus ditekan untuk menumbuhkan generasi penerus yang berkualitas. Hal itu disampaikannya saat melakukan pantauan vaksinasi di Ponpes Al I'anah, Blora, Senin (6/9).

Wagub Taj Yasin, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Blora, atas berbagai inovasi dalam upaya menekan stunting. Kata dia, persentase stunting di Blora berada di angka 14 persen. 

Menurutnya, meskipun masih di bawah angka stunting nasional (27 persen) dan standar WHO (20 persen), namun hal tersebut tetap harus menjadi fokus bersama untuk dipecahkan. 

"Sehingga pemerintah perlu dukungan masyarakat untuk menekan angka stunting tersebut. Salah satunya, Santri Gayeng bisa terjun ke lapangan dan membantu pemerintah," kata Gus Yasin.

Gus Yasin menambahkan, Santri Gayeng dapat berkontribusi memberikan informasi kepada masyarakat terkait stunting. Selain itu, bisa juga memantau kondisi ibu hamil di wilayah masing-masing.

"Bukan hanya di Blora, di seluruh daerah, ayo Santri Gayeng ikut bantu pemerintah. Kita ada program 'Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng'. Dan bukan Santri Gayeng saja, tapi juga seluruh masyarakat," tambahnya.

Sementara itu, Bupati Blora, Arief Rohman, mengatakan Kabupaten Blora pada tahun 2020 kemarin telah meraih penghargaan terbaik 1 pencegahan stunting terintegrasi. Pihaknya akan terus menggenjot penekanan angka stunting sebagai salah satu program prioritas.

Hal ini, lanjutnya, sejalan dengan arahan Wakil Gubernur yang ingin adanya penekanan signifikan angka stunting, khususnya di Kabupaten Blora. Selain itu, Arief juga menyepakati arahan Wagub untuk melibatkan semua elemen masyarakat, termasuk Santri Gayeng dalam menekan angka stunting.

"Kita dari sisi inovasi sudah nomor satu. Tadi arahan Pak Wagub, agar bisa kita tekan lagi. Tentunya pemerintah tidak bisa sendirian. Maka elemen masyarakat lain, termasuk Santri Gayeng juga akan kami libatkan," imbuhnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu