Follow Us :              

Kejar Percepatan Vaksinasi, Ganjar Ingatkan Nakes Input Data

  08 September 2021  |   09:00:00  |   dibaca : 756 
Kategori :
Bagikan :


Kejar Percepatan Vaksinasi, Ganjar Ingatkan Nakes Input Data

08 September 2021 | 09:00:00 | dibaca : 756
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

MAGELANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau pelaksanaan vaksinasi di gedung Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) Rabu (8/9/2021). 

Suasana tampak ramai,  ratusan calon penerima vaksin terlihat antri dengan tertib di kursi yang telah disediakan. 

Peserta vaksinasi bukan hanya mahasiswa tetapi beragam, mulai dari mahasiswa hingga buruh. Salah satu seorang buruh bernama Suparman. 

“Pak Jenengan kerja di mana? Tahu di sini ada vaksin darimana? Kok baru sekarang vaksin?,” tanya Ganjar. 

“Bengkel tabung Pak, (tahu) dari pabrik, baru sekarang karena takut,” ujar Suparman lugu. 

Mengetahui itu, Ganjar mulai menggoda Suparman. 

“Pak jenengan lebih takut mana, takut disuntik opo diseneni bojone (atau dimarahi istri) ?,” pertanyaan Ganjar membuat Suparman tersipu. 

Bahkan hingga Suparman berada di meja screening (pemeriksaan awal), Ganjar masih tetap mendampingi. Ia mendengarkan dengan seksama jawaban-jawaban Suparman saat ditanya terkait riwayat sakitnya. 

Wis ayo Pak gek ndang disuntik, tak deloki hayo (sudah ayo Pak buruan disuntik, tak lihatin ayo). Mosok awake gede kok jirih (badannya besar kok penakut),” seloroh Ganjar. 

Vaksinasi lintas sektoral di UNIMA ini terselenggara berkat kerja sama antara Pemerintah Kota dan Kabupaten Magelang serta TNI dan Polri, dan lembaga lainnya. 

“Saya terima kasih ya dari kawan-kawan di UNIMMA dari Pemda, Pemkot, Pemkab ini ada TNI/Polri juga membantu. Saya ingin ada percepatan, silakan di manage (diatur) yang baik,” ujarnya. 

Ganjar juga mengapresiasi vaksinasi itu, yang mampu menghabiskan 800 dosis vaksin perhari dari target 5000 vaksin dalam sepekan. 

“Usulan saya malah kalau bisa ditambah titiknya tidak hanya satu titik, bisa dua titik, tiga titik, syukur bisa lima titik. Jadi habisnya ga perlu satu minggu, dua hari selesai,” tegasnya. 

Selain mengingatkan untuk tetap memprioritaskan lansia, pada kepada tenaga kesehatan, Ganjar juga mengingatkan agar mereka tidak lupa menginput data pada aplikasi Pcare dan Smile. 

“Segera diisi aplikasi Pcare dan Smile agar kemudian kita bisa lapor kepada pusat bahwa serapannya emang tinggi. Kalau serapannya tinggi, nanti biar ditambahi lagi sama pusat,” ujarnya.


Bagikan :

MAGELANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau pelaksanaan vaksinasi di gedung Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) Rabu (8/9/2021). 

Suasana tampak ramai,  ratusan calon penerima vaksin terlihat antri dengan tertib di kursi yang telah disediakan. 

Peserta vaksinasi bukan hanya mahasiswa tetapi beragam, mulai dari mahasiswa hingga buruh. Salah satu seorang buruh bernama Suparman. 

“Pak Jenengan kerja di mana? Tahu di sini ada vaksin darimana? Kok baru sekarang vaksin?,” tanya Ganjar. 

“Bengkel tabung Pak, (tahu) dari pabrik, baru sekarang karena takut,” ujar Suparman lugu. 

Mengetahui itu, Ganjar mulai menggoda Suparman. 

“Pak jenengan lebih takut mana, takut disuntik opo diseneni bojone (atau dimarahi istri) ?,” pertanyaan Ganjar membuat Suparman tersipu. 

Bahkan hingga Suparman berada di meja screening (pemeriksaan awal), Ganjar masih tetap mendampingi. Ia mendengarkan dengan seksama jawaban-jawaban Suparman saat ditanya terkait riwayat sakitnya. 

Wis ayo Pak gek ndang disuntik, tak deloki hayo (sudah ayo Pak buruan disuntik, tak lihatin ayo). Mosok awake gede kok jirih (badannya besar kok penakut),” seloroh Ganjar. 

Vaksinasi lintas sektoral di UNIMA ini terselenggara berkat kerja sama antara Pemerintah Kota dan Kabupaten Magelang serta TNI dan Polri, dan lembaga lainnya. 

“Saya terima kasih ya dari kawan-kawan di UNIMMA dari Pemda, Pemkot, Pemkab ini ada TNI/Polri juga membantu. Saya ingin ada percepatan, silakan di manage (diatur) yang baik,” ujarnya. 

Ganjar juga mengapresiasi vaksinasi itu, yang mampu menghabiskan 800 dosis vaksin perhari dari target 5000 vaksin dalam sepekan. 

“Usulan saya malah kalau bisa ditambah titiknya tidak hanya satu titik, bisa dua titik, tiga titik, syukur bisa lima titik. Jadi habisnya ga perlu satu minggu, dua hari selesai,” tegasnya. 

Selain mengingatkan untuk tetap memprioritaskan lansia, pada kepada tenaga kesehatan, Ganjar juga mengingatkan agar mereka tidak lupa menginput data pada aplikasi Pcare dan Smile. 

“Segera diisi aplikasi Pcare dan Smile agar kemudian kita bisa lapor kepada pusat bahwa serapannya emang tinggi. Kalau serapannya tinggi, nanti biar ditambahi lagi sama pusat,” ujarnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu