Follow Us :              

Provinsi Jawa Tengah Terima Penghargaan Peningkatan Ekspor Tertinggi Nasional

  13 September 2021  |   10:00:00  |   dibaca : 909 
Kategori :
Bagikan :


Provinsi Jawa Tengah Terima Penghargaan Peningkatan Ekspor Tertinggi Nasional

13 September 2021 | 10:00:00 | dibaca : 909
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

JAKARTA - Provinsi Jawa Tengah meraih penghargaan terbaik Abdi Tani 2021 dari Kementerian Pertanian dengan kategori Nilai Ekspor Komoditas Pertanian Tertinggi di Indonesia. 

Penghargaan tersebut, diterima secara langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, di hadapan Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H. Ma'ruf Amin, didampingi Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, di Istana Wakil Presiden RI, Jakarta, Senin (13/9/2021).

"Jawa Tengah meraih penghargaan sebagai Provinsi dengan peningkatan nilai ekspor tertinggi, mencapai Rp. 8,3 triliun. Selain itu, Kabupaten Semarang juga masuk ke dalam lima besar pada tingkat kabupaten dengan peningkatan nilai ekspor mencapai Rp. 2,5 triliun," kata Gus Yasin, sapaan akrabnya.

Gus Yasin menambahkan, untuk meningkatkan ekspor komoditas pertanian perlu kerjasama berbagai pihak. Salah satunya, lanjut Wagub, seperti yang diusulkan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengajukan Pelabuhan Tanjung Semarang menjadi Pelabuhan hortikultura.

"Dengan pelabuhan tersebut Pak Gubernur dan saya juga berharap ekspor komoditas pertanian bisa dikirim dari Pelabuhan Semarang. Dengan demikian rangkaian ekspor ini juga nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan petani," tambahnya.

Selain itu, Gus Yasin juga mengimbau para petani untuk mulai bersaing dengan mancanegara. Menurutnya, banyak potensi pertanian yang dapat dikembangkan, sehingga jumlah ekspor bisa meningkat.

"Saya dapat kabar beberapa waktu lalu, ada uji lab di Jateng ini yang menunjukkan Edamame kita lebih baik kualitasnya dibanding Amerika. Maka itu perlu kita dorong lagi," papar Gus Yasin.

Dalam sambutannya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, menyampaikan apresiasi kepada kepala daerah yang telah bekerja keras membuat terobosan dan inovasi dalam sektor pertanian di wilayah masing-masing. 

"Kita bersyukur di pandemi ini, sektor pertanian mampu hadir sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Penghargaan ini diberikan kepada kepala daerah yang telah menciptakan terobosan dan inovasi serta berhasil secara nyata mendorong daerahnya dalam memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan pertanian nasional," kata Ma'ruf Amin.

Wakil Presiden menambahkan, ketangguhan sektor pertanian di masa pandemi ini tidak bisa dilepaskan dari kerja keras semua pihak. Menurutnya, roda pembangunan nasional pun tidak bisa dilakukan kerja bersama yang integratif dan kolaboratif.

Lebih jauh, Wakil Presiden menjelaskan tujuan pembangunan pertanian meliputi tiga hal, yakni pemenuhan kebutuhan pangan rakyat Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani, dan meningkatkan ekspor. Terkait pemenuhan kebutuhan pangan rakyat Indonesia, lanjutnya, pemerintah masih bisa menjamin ketersediaan 11 komoditas utama bagi 273 juta jiwa. 

"Produksi beras nasional dalam 2 tahun terakhir sangat menjanjikan. Hingga minggu ketiga Agustus 2021 stok beras kita mencapai 7,60 juta ton. Kondisi kondusif stok pangan dalam negeri diikuti dengan meningkatnya kinerja ekspor pertanian. BPS mencatat total ekspor pertanian, mulai Januari hingga Juli 2021, mencapai 2,24 miliar dolar amerika. Atau meningkat 8,72 persen dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya,"papar dia.


Bagikan :

JAKARTA - Provinsi Jawa Tengah meraih penghargaan terbaik Abdi Tani 2021 dari Kementerian Pertanian dengan kategori Nilai Ekspor Komoditas Pertanian Tertinggi di Indonesia. 

Penghargaan tersebut, diterima secara langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, di hadapan Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H. Ma'ruf Amin, didampingi Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, di Istana Wakil Presiden RI, Jakarta, Senin (13/9/2021).

"Jawa Tengah meraih penghargaan sebagai Provinsi dengan peningkatan nilai ekspor tertinggi, mencapai Rp. 8,3 triliun. Selain itu, Kabupaten Semarang juga masuk ke dalam lima besar pada tingkat kabupaten dengan peningkatan nilai ekspor mencapai Rp. 2,5 triliun," kata Gus Yasin, sapaan akrabnya.

Gus Yasin menambahkan, untuk meningkatkan ekspor komoditas pertanian perlu kerjasama berbagai pihak. Salah satunya, lanjut Wagub, seperti yang diusulkan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengajukan Pelabuhan Tanjung Semarang menjadi Pelabuhan hortikultura.

"Dengan pelabuhan tersebut Pak Gubernur dan saya juga berharap ekspor komoditas pertanian bisa dikirim dari Pelabuhan Semarang. Dengan demikian rangkaian ekspor ini juga nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan petani," tambahnya.

Selain itu, Gus Yasin juga mengimbau para petani untuk mulai bersaing dengan mancanegara. Menurutnya, banyak potensi pertanian yang dapat dikembangkan, sehingga jumlah ekspor bisa meningkat.

"Saya dapat kabar beberapa waktu lalu, ada uji lab di Jateng ini yang menunjukkan Edamame kita lebih baik kualitasnya dibanding Amerika. Maka itu perlu kita dorong lagi," papar Gus Yasin.

Dalam sambutannya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, menyampaikan apresiasi kepada kepala daerah yang telah bekerja keras membuat terobosan dan inovasi dalam sektor pertanian di wilayah masing-masing. 

"Kita bersyukur di pandemi ini, sektor pertanian mampu hadir sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Penghargaan ini diberikan kepada kepala daerah yang telah menciptakan terobosan dan inovasi serta berhasil secara nyata mendorong daerahnya dalam memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan pertanian nasional," kata Ma'ruf Amin.

Wakil Presiden menambahkan, ketangguhan sektor pertanian di masa pandemi ini tidak bisa dilepaskan dari kerja keras semua pihak. Menurutnya, roda pembangunan nasional pun tidak bisa dilakukan kerja bersama yang integratif dan kolaboratif.

Lebih jauh, Wakil Presiden menjelaskan tujuan pembangunan pertanian meliputi tiga hal, yakni pemenuhan kebutuhan pangan rakyat Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani, dan meningkatkan ekspor. Terkait pemenuhan kebutuhan pangan rakyat Indonesia, lanjutnya, pemerintah masih bisa menjamin ketersediaan 11 komoditas utama bagi 273 juta jiwa. 

"Produksi beras nasional dalam 2 tahun terakhir sangat menjanjikan. Hingga minggu ketiga Agustus 2021 stok beras kita mencapai 7,60 juta ton. Kondisi kondusif stok pangan dalam negeri diikuti dengan meningkatnya kinerja ekspor pertanian. BPS mencatat total ekspor pertanian, mulai Januari hingga Juli 2021, mencapai 2,24 miliar dolar amerika. Atau meningkat 8,72 persen dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya,"papar dia.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu