Follow Us :              

Gus Yasin Ajak NU Kerjasama Dengan Pemerintah Kembangkan Pertanian Organik

  15 September 2021  |   16:00:00  |   dibaca : 1672 
Kategori :
Bagikan :


Gus Yasin Ajak NU Kerjasama Dengan Pemerintah Kembangkan Pertanian Organik

15 September 2021 | 16:00:00 | dibaca : 1672
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

PEKALONGAN - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, berharap adanya sinergi Nahdlatul Ulama dengan pemerintah dalam bidang pertanian. 

Hal tersebut disampaikan saat menggelar silaturrahim dengan Pengurus Cabang NU (PCNU) Kabupaten Pekalongan, di Institut Sains dan Teknologi NU (ITS NU) Kabupaten Pekalongan, Rabu (15/09/2021). 

Pada pertemuan tersebut, Taj Yasin yang menyampaikan sambutan dalam bahasa Jawa menghimbau para petani dapat bergeser ke pertanian organik. 

"Dalam pertanian itu biasanya masyarakatnya kalangan NU. Saya ingin antara NU dan pemerintah bersinergi tentang pertanian. Yang kita dorong saat ini ya pertanian organik. Di NU punya petani organik," kata Gus Yasin, sapaan akrabnya. 

Dia menjelaskan kalau Pemprov Jateng terpilih sebagai Provinsi dengan peningkatan nilai ekspor tertinggi di Indonesia. Namun, pada bidang pertanian masih tertinggal karena terkendala masalah pupuk. 

Dijelaskan menurut Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, bahwa ketersediaan pupuk belum bisa memenuhi kuota kebutuhan petani, karena itu pertanian organik dibutuhkan. 

"Kita butuh beralih ke organik. Mumpung NU sudah ada embrio pertanian organik. Sudah bekerja, sudah baik. Tinggal diadopsi teman-teman NU di Kabupaten/kota, dikerjasamakan. Sehingga masyarakat NU merasakan betul apa yang diperjuangkan NU," paparnya. 

Gus Yasin menjelaskan, selain memberi solusi terkait keterbatasan pupuk, kesejahteraan petani juga dapat ditingkatkan dengan penggunaan teknologi dalam pemasaran, digital marketing.

Lewat digital marketing maka banyak rantai distribusi yang panjang bisa terpangkas. Hasilnya pendapatan petani meningkat tanpa memberatkan pembeli. Terkait hal ini, Pemprov Jawa Tengah telah  memfasilitasi masyarakat lewat untuk menjual hasil pertanian mereka lewat pasar online. 

"Itu kalau kita mau memutus (mata rantai distribusi) itu bisa diputus dengan teknologi. Itu nanti bisa dikembangkan di ITS atau teknik NU Kab. Pekalongan itu baik. Kita butuh hal itu saat ini. Kami fasilitasi buat pelayanan (jual beli online). Kita biayai. Kita online-kan, (di provinsi) sekarang berjalan. Kalau di kabupaten bisa mengikuti, ini bagus," tutupnya.


Bagikan :

PEKALONGAN - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, berharap adanya sinergi Nahdlatul Ulama dengan pemerintah dalam bidang pertanian. 

Hal tersebut disampaikan saat menggelar silaturrahim dengan Pengurus Cabang NU (PCNU) Kabupaten Pekalongan, di Institut Sains dan Teknologi NU (ITS NU) Kabupaten Pekalongan, Rabu (15/09/2021). 

Pada pertemuan tersebut, Taj Yasin yang menyampaikan sambutan dalam bahasa Jawa menghimbau para petani dapat bergeser ke pertanian organik. 

"Dalam pertanian itu biasanya masyarakatnya kalangan NU. Saya ingin antara NU dan pemerintah bersinergi tentang pertanian. Yang kita dorong saat ini ya pertanian organik. Di NU punya petani organik," kata Gus Yasin, sapaan akrabnya. 

Dia menjelaskan kalau Pemprov Jateng terpilih sebagai Provinsi dengan peningkatan nilai ekspor tertinggi di Indonesia. Namun, pada bidang pertanian masih tertinggal karena terkendala masalah pupuk. 

Dijelaskan menurut Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, bahwa ketersediaan pupuk belum bisa memenuhi kuota kebutuhan petani, karena itu pertanian organik dibutuhkan. 

"Kita butuh beralih ke organik. Mumpung NU sudah ada embrio pertanian organik. Sudah bekerja, sudah baik. Tinggal diadopsi teman-teman NU di Kabupaten/kota, dikerjasamakan. Sehingga masyarakat NU merasakan betul apa yang diperjuangkan NU," paparnya. 

Gus Yasin menjelaskan, selain memberi solusi terkait keterbatasan pupuk, kesejahteraan petani juga dapat ditingkatkan dengan penggunaan teknologi dalam pemasaran, digital marketing.

Lewat digital marketing maka banyak rantai distribusi yang panjang bisa terpangkas. Hasilnya pendapatan petani meningkat tanpa memberatkan pembeli. Terkait hal ini, Pemprov Jawa Tengah telah  memfasilitasi masyarakat lewat untuk menjual hasil pertanian mereka lewat pasar online. 

"Itu kalau kita mau memutus (mata rantai distribusi) itu bisa diputus dengan teknologi. Itu nanti bisa dikembangkan di ITS atau teknik NU Kab. Pekalongan itu baik. Kita butuh hal itu saat ini. Kami fasilitasi buat pelayanan (jual beli online). Kita biayai. Kita online-kan, (di provinsi) sekarang berjalan. Kalau di kabupaten bisa mengikuti, ini bagus," tutupnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu