Follow Us :              

Pengasuh Ponpes Pegang Peran Suksesnya Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19

  09 October 2021  |   10:00:00  |   dibaca : 1307 
Kategori :
Bagikan :


Pengasuh Ponpes Pegang Peran Suksesnya Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19

09 October 2021 | 10:00:00 | dibaca : 1307
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

KAB. MAGELANG - Keberhasilan terlaksananya vaksinasi Covid-19 di lingkungan pondok pesantren selama ini, tidak terlepas dari peran para pengasuhnya. Hal ini karena dalam memutuskan suatu perkara di lingkungan pondok pesantren harus selalu mempertimbangkan banyak aspek. 

"Memang nggih ngoten niku. Nek masyarakat awam niku, vaksin nggih vaksin ngoten mawon (Kalau masyarakat awam itu, vaksin ya vaksin saja). Nek pondok pesantren niku pertimbangane ana dalile, terus wonten wali santrine, wonten wali santrine sing ora patio percoyo nggih wonten (Kalau ponpes itu pertimbangan dalil dan wali santrinya. (Karena) Wali santri yang tidak terlalu percaya ya ada)," jelas Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, saat memberi sambutan pada kegiatan Peninjauan Vaksinasi Covid - 19 di Pondok Pesantren Darussalam Timur Watucongol, Sabtu (9/10/2021) 

Terlaksananya vaksinasi di Pondok Pesantren Darussalam Timur Watucongol membuktikan bahwa santri masih memiliki sam'an wa tho'atan kepada para kyainya. Wagub Taj Yasin berpandangan, ketaatan pada kyai ini penting. 

Pesantren adalah sebuah ekosistem. Selain kiai, ustadz, santri dan wali santri, di dalamnya juga mencakup masyarakat sekitar pesantren. Jika santri mau divaksin, maka berdampak pada tumbuhnya kepercayaan masyarakat untuk bersama-sama ikut program vaksinasi. 

"Pondok ngadakno vaksin, alhamdulillah permintaane naik (Pondok menggelar vaksinasi, alhamdulillah permintaannya naik). Ini yang kita harapkan dari pemerintah. Pemerintah niki ngarepno estu para tokoh masyarakat, khususipun tokoh agama niku ngobrak-ngobraki dhateng masyarakatipun (Pemerintah ini berharap sekali para tokoh masyarakat khususnya tokoh agama menggerakkan masyarakat)," harapnya. 

Harapan ini disampaikan Wagub, khususnya bagi Kabupaten Magelang karena cakupan vaksinasinya masih tergolong rendah. Data per 26 September 2021, cakupan vaksinasi dosis 1 di Kabupaten Magelang tercatat 25,29 persen dan dosis 2 baru 11,97 persen. 

Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Timur, KH Muhammad Hafi Firdausy menyampaikan pernyataan senada mengenai ketaatan santri kepada kiai. Setelah pondok pesantren menyebarkan kabar pelaksanaan vaksinasi massal di ponpesnya, masyarakat sekitar menjadi termotivasi ikut vaksinasi. 

Menurutnya, Power of Fanatisme ini, lanjutnya, perlu digaungkan karena masyarakat memiliki kepercayaan yang besar terhadap alim ulama. 

"Dados (jadi) masyarakat, terutama masyarakat kami, fanatisme terhadap kiai itu masih ada. Jadi pengaruh kiai kersa vaksin niku ternyata nggih wonten (Jadi pengaruh kiai mau vaksin itu ternyata juga ada)," ujarnya.


Bagikan :

KAB. MAGELANG - Keberhasilan terlaksananya vaksinasi Covid-19 di lingkungan pondok pesantren selama ini, tidak terlepas dari peran para pengasuhnya. Hal ini karena dalam memutuskan suatu perkara di lingkungan pondok pesantren harus selalu mempertimbangkan banyak aspek. 

"Memang nggih ngoten niku. Nek masyarakat awam niku, vaksin nggih vaksin ngoten mawon (Kalau masyarakat awam itu, vaksin ya vaksin saja). Nek pondok pesantren niku pertimbangane ana dalile, terus wonten wali santrine, wonten wali santrine sing ora patio percoyo nggih wonten (Kalau ponpes itu pertimbangan dalil dan wali santrinya. (Karena) Wali santri yang tidak terlalu percaya ya ada)," jelas Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, saat memberi sambutan pada kegiatan Peninjauan Vaksinasi Covid - 19 di Pondok Pesantren Darussalam Timur Watucongol, Sabtu (9/10/2021) 

Terlaksananya vaksinasi di Pondok Pesantren Darussalam Timur Watucongol membuktikan bahwa santri masih memiliki sam'an wa tho'atan kepada para kyainya. Wagub Taj Yasin berpandangan, ketaatan pada kyai ini penting. 

Pesantren adalah sebuah ekosistem. Selain kiai, ustadz, santri dan wali santri, di dalamnya juga mencakup masyarakat sekitar pesantren. Jika santri mau divaksin, maka berdampak pada tumbuhnya kepercayaan masyarakat untuk bersama-sama ikut program vaksinasi. 

"Pondok ngadakno vaksin, alhamdulillah permintaane naik (Pondok menggelar vaksinasi, alhamdulillah permintaannya naik). Ini yang kita harapkan dari pemerintah. Pemerintah niki ngarepno estu para tokoh masyarakat, khususipun tokoh agama niku ngobrak-ngobraki dhateng masyarakatipun (Pemerintah ini berharap sekali para tokoh masyarakat khususnya tokoh agama menggerakkan masyarakat)," harapnya. 

Harapan ini disampaikan Wagub, khususnya bagi Kabupaten Magelang karena cakupan vaksinasinya masih tergolong rendah. Data per 26 September 2021, cakupan vaksinasi dosis 1 di Kabupaten Magelang tercatat 25,29 persen dan dosis 2 baru 11,97 persen. 

Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Timur, KH Muhammad Hafi Firdausy menyampaikan pernyataan senada mengenai ketaatan santri kepada kiai. Setelah pondok pesantren menyebarkan kabar pelaksanaan vaksinasi massal di ponpesnya, masyarakat sekitar menjadi termotivasi ikut vaksinasi. 

Menurutnya, Power of Fanatisme ini, lanjutnya, perlu digaungkan karena masyarakat memiliki kepercayaan yang besar terhadap alim ulama. 

"Dados (jadi) masyarakat, terutama masyarakat kami, fanatisme terhadap kiai itu masih ada. Jadi pengaruh kiai kersa vaksin niku ternyata nggih wonten (Jadi pengaruh kiai mau vaksin itu ternyata juga ada)," ujarnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu