Follow Us :              

Cegah Kadaluarsa, Taj Yasin Minta Vaksin Tidak Terserap Segera Dialihkan

  01 November 2021  |   14:00:00  |   dibaca : 1015 
Kategori :
Bagikan :


Cegah Kadaluarsa, Taj Yasin Minta Vaksin Tidak Terserap Segera Dialihkan

01 November 2021 | 14:00:00 | dibaca : 1015
Kategori :
Bagikan :

Foto : Simon (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Simon (Humas Jateng)

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, memerintahkan seluruh daerah disiplin mengisi aplikasi PCare dan SMILE setelah vaksinasi. 

Menurutnya, hal tersebut sebagai sebuah keharusan agar  Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dapat terus memantau vaksinasi di tingkat daerah. 

"Artinya kalau kita mau disiplin input data, kita bisa cepat kerjanya. Dan itu akan mempengaruhi pengiriman (vaksin) dari pusat," jelas Taj Yasin dalam rapat penanganan Covid-19 di Gedung A Lantai 2, Senin (1/11/2021). 

Taj Yasin menambahkan, adanya vaksin Astrazeneca yang kadaluarsa pada tanggal 31 Oktober kemarin, perlu mendapat perhatian khusus dari seluruh daerah. Agar kejadian ini tidak terjadi lagi, dia mengingatkan kepada seluruh kepala daerah agar terus mengecek masa kadaluarsa vaksin Astrazeneca. Dan ssbelum masa kadaluarsa, vaksin tersebut harus sudah disuntikkan pada masyarakat. 

Begitupun dengan vaksin Sinovac, Taj Yasin meminta kepada daerah yang belum menyuntikkan vaksin Sinovac agar melapor. Menurutnya, jika ada daerah yang belum mampu menyuntikkan sisa vaksin yang mereka miliki, mereka harus segera melapor agar dapat dialihkan ke daerah lain yang membutuhkan. 

"Sedangkan di sini (SMILE) Sinovac itu datanya kok masih banyak ya. Kalau memang belum disuntikkan kalau memang tidak mampu, bisa kita alihkan," tutupnya. 

Terkait vaksin yang telah kadalurasa, Taj Yasin menegaskan kepada seluruh kepala daerah agar vaksin seperti itu jangan digunakan. 

Hal itu senada dengan penegasan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kepada seluruh Kepala Daerah, bahwa untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, jangan sampai vaksin yang sudah kadaluarsa tetap disuntikkan hanya untuk mengejar target dan ingin menghabiskan stok vaksin.


Bagikan :

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, memerintahkan seluruh daerah disiplin mengisi aplikasi PCare dan SMILE setelah vaksinasi. 

Menurutnya, hal tersebut sebagai sebuah keharusan agar  Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dapat terus memantau vaksinasi di tingkat daerah. 

"Artinya kalau kita mau disiplin input data, kita bisa cepat kerjanya. Dan itu akan mempengaruhi pengiriman (vaksin) dari pusat," jelas Taj Yasin dalam rapat penanganan Covid-19 di Gedung A Lantai 2, Senin (1/11/2021). 

Taj Yasin menambahkan, adanya vaksin Astrazeneca yang kadaluarsa pada tanggal 31 Oktober kemarin, perlu mendapat perhatian khusus dari seluruh daerah. Agar kejadian ini tidak terjadi lagi, dia mengingatkan kepada seluruh kepala daerah agar terus mengecek masa kadaluarsa vaksin Astrazeneca. Dan ssbelum masa kadaluarsa, vaksin tersebut harus sudah disuntikkan pada masyarakat. 

Begitupun dengan vaksin Sinovac, Taj Yasin meminta kepada daerah yang belum menyuntikkan vaksin Sinovac agar melapor. Menurutnya, jika ada daerah yang belum mampu menyuntikkan sisa vaksin yang mereka miliki, mereka harus segera melapor agar dapat dialihkan ke daerah lain yang membutuhkan. 

"Sedangkan di sini (SMILE) Sinovac itu datanya kok masih banyak ya. Kalau memang belum disuntikkan kalau memang tidak mampu, bisa kita alihkan," tutupnya. 

Terkait vaksin yang telah kadalurasa, Taj Yasin menegaskan kepada seluruh kepala daerah agar vaksin seperti itu jangan digunakan. 

Hal itu senada dengan penegasan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kepada seluruh Kepala Daerah, bahwa untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, jangan sampai vaksin yang sudah kadaluarsa tetap disuntikkan hanya untuk mengejar target dan ingin menghabiskan stok vaksin.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu