Follow Us :              

Ganjar Pastikan Sekolah Non Kluster Covid-19 PTM-nya Tetap Jalan

  01 November 2021  |   14:00:00  |   dibaca : 562 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Pastikan Sekolah Non Kluster Covid-19 PTM-nya Tetap Jalan

01 November 2021 | 14:00:00 | dibaca : 562
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG – Penghentian pembelajaran tatap muka (PTM) di sejumlah sekolah di Kota Semarang akibat ditemukan kasus penularan Covid-19 di sekolah, disikapi positif Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. 

“Pokoknya SOP-nya ditutup kayak yang di Solo itu. Langsung tutup dua minggu, terus dievaluasi,” ujar Ganjar Pranowo usai rapat koordinasi percepatan penanganan Covid-19 di Ruang Rapat l, Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (1/11/2021). 

Selain menutup sekolah yang menjadi kluster penyebaran, Ganjar meminta siswa maupun guru yang dinyatakan positif Covid-9 untuk diberi perawatan. Selain itu,  tracing dan testing terhadap sekolah yang bersangkutan juga harus dilakukan. 

Terkait kebijakan penutupan sekolah dimana kasus Covid-19 ditemukan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan analisis terkait kasus tersebut. 

“Kita tetap lakukan analisis. Kalau sekolah yang salah, misalnya prokes tidak dilaksanakan, sarana prasarana tidak ada, ya ditutup. Tapi kita lihat dulu, penularannya di sekolah atau di luar sekolah,” ungkap Yulianto. 

Menurutnya, pelaksanaan PTM harus terus mentaati prorokol kesehatan, bahkan dari mulai berangkat dan pulang dari sekolah. Hal itu untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 di sekolah. 

“Prokes kuncinya. Prokes sekolah mulai dari rumah, perjalanan ke sekolah, selama di sekolah, kembali ke rumah, sarana prasarana seperti cuci tangan sarana untuk fisikal distancing harus ditaati semuanya. Standar sudah ada assestmen tinggal ditaati saja,” katanya. 

Guna memperkuat pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan selama PTM, lanjutnya, Ganjar mengingatkan pentingnya memiliki Satgas Covid-19 di sekolah-sekolah. Mereka inilah yang akan bertanggung jawab untuk memantau terus-menerus pelaksanaan PTM, serta melakukan evaluasi. 

“Setiap sekolah harus punya Satgas Covid-19 yang memantau terus menerus. Dan kita evaluasi pasti,” lanjutnya.
Terkait kekhawatiran penghentian PTM serentak akibat temuan klaster-kluster baru di sekolah ini, Ganjar memastikan hal itu tidak akan terjadi. Sekolah-sekolah yang aman dan tertib protokol kesehatan, serta tidak ditemukan kasus penularan, bisa melaksanakan PTM seperti biasa. 

“Yang lain (bukan cluster) tetep jalan dengan SOP (dan) itu menjadi kebiasaan yang bisa dipakai sebagai pedoman pelaksanan PTM. (Penghentian PTM) Kecuali (kasus) masif di seluruh kota," tandasnya.


Bagikan :

SEMARANG – Penghentian pembelajaran tatap muka (PTM) di sejumlah sekolah di Kota Semarang akibat ditemukan kasus penularan Covid-19 di sekolah, disikapi positif Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. 

“Pokoknya SOP-nya ditutup kayak yang di Solo itu. Langsung tutup dua minggu, terus dievaluasi,” ujar Ganjar Pranowo usai rapat koordinasi percepatan penanganan Covid-19 di Ruang Rapat l, Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (1/11/2021). 

Selain menutup sekolah yang menjadi kluster penyebaran, Ganjar meminta siswa maupun guru yang dinyatakan positif Covid-9 untuk diberi perawatan. Selain itu,  tracing dan testing terhadap sekolah yang bersangkutan juga harus dilakukan. 

Terkait kebijakan penutupan sekolah dimana kasus Covid-19 ditemukan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan analisis terkait kasus tersebut. 

“Kita tetap lakukan analisis. Kalau sekolah yang salah, misalnya prokes tidak dilaksanakan, sarana prasarana tidak ada, ya ditutup. Tapi kita lihat dulu, penularannya di sekolah atau di luar sekolah,” ungkap Yulianto. 

Menurutnya, pelaksanaan PTM harus terus mentaati prorokol kesehatan, bahkan dari mulai berangkat dan pulang dari sekolah. Hal itu untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 di sekolah. 

“Prokes kuncinya. Prokes sekolah mulai dari rumah, perjalanan ke sekolah, selama di sekolah, kembali ke rumah, sarana prasarana seperti cuci tangan sarana untuk fisikal distancing harus ditaati semuanya. Standar sudah ada assestmen tinggal ditaati saja,” katanya. 

Guna memperkuat pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan selama PTM, lanjutnya, Ganjar mengingatkan pentingnya memiliki Satgas Covid-19 di sekolah-sekolah. Mereka inilah yang akan bertanggung jawab untuk memantau terus-menerus pelaksanaan PTM, serta melakukan evaluasi. 

“Setiap sekolah harus punya Satgas Covid-19 yang memantau terus menerus. Dan kita evaluasi pasti,” lanjutnya.
Terkait kekhawatiran penghentian PTM serentak akibat temuan klaster-kluster baru di sekolah ini, Ganjar memastikan hal itu tidak akan terjadi. Sekolah-sekolah yang aman dan tertib protokol kesehatan, serta tidak ditemukan kasus penularan, bisa melaksanakan PTM seperti biasa. 

“Yang lain (bukan cluster) tetep jalan dengan SOP (dan) itu menjadi kebiasaan yang bisa dipakai sebagai pedoman pelaksanan PTM. (Penghentian PTM) Kecuali (kasus) masif di seluruh kota," tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu