Follow Us :              

JPEN dan PGN Kerjasama Penuhi Kebutuhan Gas Kawasan Industri se Jateng

  03 December 2021  |   10:30:00  |   dibaca : 2268 
Kategori :
Bagikan :


JPEN dan PGN Kerjasama Penuhi Kebutuhan Gas Kawasan Industri se Jateng

03 December 2021 | 10:30:00 | dibaca : 2268
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Persoalan kelangkaan gas yang dikeluhkan sejumlah pengusaha di berbagai kawasan industri Jawa Tengah akan segera selesai. PT Jateng Petro Energi (JPEN), salah satu BUMD Jawa Tengah dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) telah menjalin kerjasama untuk memenuhi kebutuhan gas di seluruh kawasan industri yang ada di Jawa Tengah. 

Penandatanganan kerjasama dilakukan di Gedung B lantai 5 kompleks Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, Jumat (3/12). Naskah kerjasama ditandatangani langsung oleh Dirut JPEN dan Dirut PGN, disaksikan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. 

"Hari ini ada komitmen kerjasama antara JPEN dengan PGN untuk menyuplai gas ke seluruh kawasan industri di Jawa Tengah. Ini pekerjaan rumah yang sangat lama yang mesti kita kerjakan sekaligus menjadi jawaban atas kesulitan gas di Jawa Tengah," kata Ganjar. 

Jika dulu banyak orang kesulitan bagaimana mendapatkan gas, dengan kerjasama ini maka persoalan itu segera teratasi. Suplai gas ke kawasan industri seluruh Jawa Tengah dipastikan akan aman. 

"Mudah-mudahan cara ini bisa dijadikan sebagai dukungan pada industri agar bisa tumbuh, dengan suplai gas yang mantap. Terobosan ini saya apresiasi, agar kita tidak menunggu program besar yang sampai sekarang belum terealisasi. Yang besar tetap berjalan, tapi yang jarak pendek ini harus kita kerjakan," tegasnya. 

Tidak hanya suplai gas, ada tawaran kerjasama lain yang menarik dari proses ini. PGN berencana menyalurkan gas menggunakan kereta api dari Jawa Timur ke Jawa Tengah. Gas yang akan dikirim masih berbentuk liquefied natural gas (LNG) dan akan diolah di stasiun-stasiun seluruh Jawa Tengah menjadi gas sebelum disalurkan ke kawasan industri. 

"Nah proses pengolahan itu bisa menghasilkan cold storage..Itu peluang bisnis, karena itu bisa dijual dan energinya gratis. Tapi intinya kita ingin sampaikan pada kawan-kawan pengusaha, bahwa kita siap dan mau bantu soal energi khususnya gas betul-betul bisa dideliver, (salurkan) suplainya sehingga industri bisa berkembang dengan baik," pungkasnya. 

Sementara itu, Direktur Utama PT PGN, Haryo Yunianto mengatakan, sumber pasokan gas Jawa Tengah itu berada di Jawa Timur. Nantinya, gas akan dikirim melalui LNG menggunakan kereta api. 

"Ada dua yang kita sasar, pertama kerjasama dengan JPEN ini untuk penetrasi kawasan industri di seluruh Jateng, kedua kami ada program jaringan gas untuk rumah tangga. Jadi, kami akan membangun jaringan gas ke seluruh rumah tangga di Jateng," katanya. 

Caranya, jaringan yang sudah terpasang pipa akan disalurkan secara langsung. Namun yang belum ada pipa, maka gas akan dikirim melalui kereta api. 

"Stasiun kereta api pasti di tengah kota, sehingga dari sana nanti kami bangun pipa untuk memasok ke rumah tangga setiap kabupaten/kota. Harapan kami, program ini bisa terlaksana pada Januari 2022," terangnya. 

Haryo membenarkan bahwa ada peluang bisnis baru dari program itu. Saat perubahan LNG menjadi gas, ada suhu dingin yang dikeluarkan. Suhu dingin itu bisa dijadikan cold storage (pendingin) untuk perikanan, industri dan lainnya. 

"Itu energinya gratis dari proses perubahan LNG menjadi gas, jadi bisa dioptimalkan," ucapnya. 

Disinggung terkait kebutuhan gas di Jawa Tengah, Haryo mengatakan sampai saat ini hingga lima tahun ke depan Jawa Tengah akan dipenuhi kebutuhan gasnya sebesar 100 mm perhari. 

"Sekitar 100 mm perhari, itu kebutuhan gas di Jateng sampai lima tahun ke depan yang akan kami penuhi," pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Persoalan kelangkaan gas yang dikeluhkan sejumlah pengusaha di berbagai kawasan industri Jawa Tengah akan segera selesai. PT Jateng Petro Energi (JPEN), salah satu BUMD Jawa Tengah dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) telah menjalin kerjasama untuk memenuhi kebutuhan gas di seluruh kawasan industri yang ada di Jawa Tengah. 

Penandatanganan kerjasama dilakukan di Gedung B lantai 5 kompleks Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, Jumat (3/12). Naskah kerjasama ditandatangani langsung oleh Dirut JPEN dan Dirut PGN, disaksikan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. 

"Hari ini ada komitmen kerjasama antara JPEN dengan PGN untuk menyuplai gas ke seluruh kawasan industri di Jawa Tengah. Ini pekerjaan rumah yang sangat lama yang mesti kita kerjakan sekaligus menjadi jawaban atas kesulitan gas di Jawa Tengah," kata Ganjar. 

Jika dulu banyak orang kesulitan bagaimana mendapatkan gas, dengan kerjasama ini maka persoalan itu segera teratasi. Suplai gas ke kawasan industri seluruh Jawa Tengah dipastikan akan aman. 

"Mudah-mudahan cara ini bisa dijadikan sebagai dukungan pada industri agar bisa tumbuh, dengan suplai gas yang mantap. Terobosan ini saya apresiasi, agar kita tidak menunggu program besar yang sampai sekarang belum terealisasi. Yang besar tetap berjalan, tapi yang jarak pendek ini harus kita kerjakan," tegasnya. 

Tidak hanya suplai gas, ada tawaran kerjasama lain yang menarik dari proses ini. PGN berencana menyalurkan gas menggunakan kereta api dari Jawa Timur ke Jawa Tengah. Gas yang akan dikirim masih berbentuk liquefied natural gas (LNG) dan akan diolah di stasiun-stasiun seluruh Jawa Tengah menjadi gas sebelum disalurkan ke kawasan industri. 

"Nah proses pengolahan itu bisa menghasilkan cold storage..Itu peluang bisnis, karena itu bisa dijual dan energinya gratis. Tapi intinya kita ingin sampaikan pada kawan-kawan pengusaha, bahwa kita siap dan mau bantu soal energi khususnya gas betul-betul bisa dideliver, (salurkan) suplainya sehingga industri bisa berkembang dengan baik," pungkasnya. 

Sementara itu, Direktur Utama PT PGN, Haryo Yunianto mengatakan, sumber pasokan gas Jawa Tengah itu berada di Jawa Timur. Nantinya, gas akan dikirim melalui LNG menggunakan kereta api. 

"Ada dua yang kita sasar, pertama kerjasama dengan JPEN ini untuk penetrasi kawasan industri di seluruh Jateng, kedua kami ada program jaringan gas untuk rumah tangga. Jadi, kami akan membangun jaringan gas ke seluruh rumah tangga di Jateng," katanya. 

Caranya, jaringan yang sudah terpasang pipa akan disalurkan secara langsung. Namun yang belum ada pipa, maka gas akan dikirim melalui kereta api. 

"Stasiun kereta api pasti di tengah kota, sehingga dari sana nanti kami bangun pipa untuk memasok ke rumah tangga setiap kabupaten/kota. Harapan kami, program ini bisa terlaksana pada Januari 2022," terangnya. 

Haryo membenarkan bahwa ada peluang bisnis baru dari program itu. Saat perubahan LNG menjadi gas, ada suhu dingin yang dikeluarkan. Suhu dingin itu bisa dijadikan cold storage (pendingin) untuk perikanan, industri dan lainnya. 

"Itu energinya gratis dari proses perubahan LNG menjadi gas, jadi bisa dioptimalkan," ucapnya. 

Disinggung terkait kebutuhan gas di Jawa Tengah, Haryo mengatakan sampai saat ini hingga lima tahun ke depan Jawa Tengah akan dipenuhi kebutuhan gasnya sebesar 100 mm perhari. 

"Sekitar 100 mm perhari, itu kebutuhan gas di Jateng sampai lima tahun ke depan yang akan kami penuhi," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu