Follow Us :              

Festival Payung Indonesia di Solo, Tumbuhkan Ekonomi Kreatif dan Pariwisata

  04 December 2021  |   15:00:00  |   dibaca : 1091 
Kategori :
Bagikan :


Festival Payung Indonesia di Solo, Tumbuhkan Ekonomi Kreatif dan Pariwisata

04 December 2021 | 15:00:00 | dibaca : 1091
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SOLO - Beragam payung yang ditampilkan pada Festival Payung Indonesia, Sabtu (4/12/2021), sangat menarik perhatian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ratusan pengunjung Taman Balekambang Solo yang menjadi lokasi penyelenggaraan acara, tidak melewatkan kesempatan keberadaan Gubernur untuk berfoto bersama. 

Pengunjung yang kebanyakan adalah ibu-ibu itu sangat antusias ingin berfoto bersama Gubernur hingga tanpa disadari menyandung payung-payung yang dipajang. 

"Awas hati-hati, sabar bu, sabar," ujar Gubernur mengingatkan. 

Melihat beberapa payung dengan tampilan yang tidak lazim, Gubernur tergelitik menanggapi. 

"Ini sih bukan payung namanya. Lha kalau hujan kan kebasahan. Masa iya kita pakai jas hujan, terus pakai payung ini," katanya saat melihat payung rajut dengan rongga-rongga besar. Para ibu kontan tertawa. 

Sama takjubnya juga, saat Ganjar nelihat payung dari bahan kulit domba, kulit kayu, bahkan ada juga payung janur yang terlihat seperti kerangka. 

"Ini lagi, saya namakan ini payung durung dadhi (belum jadi). Lha iki durung rampung kok, ijeh kerangka (ini belum selesai dan masih berupa kerangka)," imbuh Gubernur sambil mengamati payung janur itu dengan seksama. 

Begitu penasarannya Gubernur pada payung-payung itu hingga mencoba memakainya satu per satu. Melihat itu, para ibu kembali tertawa. Memenuhi rasa ingin tahu Gubernur pada fungsi beragam bentuk payung yang dipamerkan, seorang ibu  memberi penjelasan. 

"Ini fashion Pak, ndak bisa kalau buat payungan pas hujan," jelasnya. 

Menanggapi penyelenggaraan Festival Payung Indonesia tersebut, Gubernur menilai acara ini sangat menarik. Banyak produk hasil kerajinan yang inspiratif dan menarik. 

"Ini menarik sekali, cukup inspiratif dan banyak ibu-ibunya. Ternyata produk ibu-ibu yang membuat payung keren-keren. Ada dari kulit, rajut, bordir dan lainnya. Dan ternyata payung tidak hanya untuk pelindung kita dari panas dan hujan, tapi ada seni yang bisa ditampilkan dan menjadi bagian dari fashion," katanya. 

Festival Payung Indonesia lanjut Ganjar menjadi bukti betapa kreatifnya masyarakat Indonesia. Dari satu payung saja, sudah ada sebegitu banyak produk yang dihasilkan, dengan bentuk yang keren, kreatif dan menarik. 

"Mudah-mudahan ini jadi satu event yang bisa menumbuhkan pariwisata kita. Tapi tetap saya berpesan, protokol kesehatan harus tetap dijaga," pungkasnya. 

Sementara itu, Direktur Festival Payung Indonesia, Heru Mataya mengatakan, acara kali ini merupakan yang kedelapan. Digelar di Taman Balekambang, festival kali ini menampilkan kreasi payung se Indonesia dari Aceh sampai Papua. 

"Ada lebih dari 1000 payung dari seluruh Indonesia dengan ragam yang luar biasa. Selain pameran, dalam acara ini juga ada workshop pembuatan payung dan seni pertunjukan", kata Heru. 

Dia menambahkan, payung merupakan salah satu pusaka budaya Indonesia. Oleh karena itu, ia berharap event itu bisa melestarikan dan mengembangkan payung-payung dari seluruh nusantara. 

"Selain itu ini juga upaya kita untuk menumbuhkan ekonomi kreatif para perajin di seluruh Indonesia," pungkasnya.


Bagikan :

SOLO - Beragam payung yang ditampilkan pada Festival Payung Indonesia, Sabtu (4/12/2021), sangat menarik perhatian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ratusan pengunjung Taman Balekambang Solo yang menjadi lokasi penyelenggaraan acara, tidak melewatkan kesempatan keberadaan Gubernur untuk berfoto bersama. 

Pengunjung yang kebanyakan adalah ibu-ibu itu sangat antusias ingin berfoto bersama Gubernur hingga tanpa disadari menyandung payung-payung yang dipajang. 

"Awas hati-hati, sabar bu, sabar," ujar Gubernur mengingatkan. 

Melihat beberapa payung dengan tampilan yang tidak lazim, Gubernur tergelitik menanggapi. 

"Ini sih bukan payung namanya. Lha kalau hujan kan kebasahan. Masa iya kita pakai jas hujan, terus pakai payung ini," katanya saat melihat payung rajut dengan rongga-rongga besar. Para ibu kontan tertawa. 

Sama takjubnya juga, saat Ganjar nelihat payung dari bahan kulit domba, kulit kayu, bahkan ada juga payung janur yang terlihat seperti kerangka. 

"Ini lagi, saya namakan ini payung durung dadhi (belum jadi). Lha iki durung rampung kok, ijeh kerangka (ini belum selesai dan masih berupa kerangka)," imbuh Gubernur sambil mengamati payung janur itu dengan seksama. 

Begitu penasarannya Gubernur pada payung-payung itu hingga mencoba memakainya satu per satu. Melihat itu, para ibu kembali tertawa. Memenuhi rasa ingin tahu Gubernur pada fungsi beragam bentuk payung yang dipamerkan, seorang ibu  memberi penjelasan. 

"Ini fashion Pak, ndak bisa kalau buat payungan pas hujan," jelasnya. 

Menanggapi penyelenggaraan Festival Payung Indonesia tersebut, Gubernur menilai acara ini sangat menarik. Banyak produk hasil kerajinan yang inspiratif dan menarik. 

"Ini menarik sekali, cukup inspiratif dan banyak ibu-ibunya. Ternyata produk ibu-ibu yang membuat payung keren-keren. Ada dari kulit, rajut, bordir dan lainnya. Dan ternyata payung tidak hanya untuk pelindung kita dari panas dan hujan, tapi ada seni yang bisa ditampilkan dan menjadi bagian dari fashion," katanya. 

Festival Payung Indonesia lanjut Ganjar menjadi bukti betapa kreatifnya masyarakat Indonesia. Dari satu payung saja, sudah ada sebegitu banyak produk yang dihasilkan, dengan bentuk yang keren, kreatif dan menarik. 

"Mudah-mudahan ini jadi satu event yang bisa menumbuhkan pariwisata kita. Tapi tetap saya berpesan, protokol kesehatan harus tetap dijaga," pungkasnya. 

Sementara itu, Direktur Festival Payung Indonesia, Heru Mataya mengatakan, acara kali ini merupakan yang kedelapan. Digelar di Taman Balekambang, festival kali ini menampilkan kreasi payung se Indonesia dari Aceh sampai Papua. 

"Ada lebih dari 1000 payung dari seluruh Indonesia dengan ragam yang luar biasa. Selain pameran, dalam acara ini juga ada workshop pembuatan payung dan seni pertunjukan", kata Heru. 

Dia menambahkan, payung merupakan salah satu pusaka budaya Indonesia. Oleh karena itu, ia berharap event itu bisa melestarikan dan mengembangkan payung-payung dari seluruh nusantara. 

"Selain itu ini juga upaya kita untuk menumbuhkan ekonomi kreatif para perajin di seluruh Indonesia," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu