Follow Us :              

Wujudkan 3 Zero AIDS, Wagub: Perlu Integrasi Sistem Untuk Penanganan

  21 February 2022  |   10:00:00  |   dibaca : 560 
Kategori :
Bagikan :


Wujudkan 3 Zero AIDS, Wagub: Perlu Integrasi Sistem Untuk Penanganan

21 February 2022 | 10:00:00 | dibaca : 560
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

SEMARANG - Komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mewujudkan 3 zero bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) terus digencarkan. 3 zero ini meliputi, zero infeksi baru, zero kematian terkait AIDS dan zero stigma dan diskriminasi menuju Indonesia bebas AIDS di tahun 2030. 

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengatakan hingga saat ini, estimasi ODHA mencapai sekitar 52 ribu orang di Jawa Tengah. 

"Hari AIDS tahun kemarin saya bincang-bincang dengan kelompok ODHA di Banyumas. Banyak masukan yang saya dapatkan, dan itu harus ditindaklanjuti. Estimasinya, ada 52 ribu ODHA di Jawa Tengah," kata Wagub yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Jawa Tengah, dikonfirmasi di Rumah Dinas Wagub, Senin (21/02/2022). 

Dia menyebut, dirinya akan mengintegrasikan beberapa dinas terkait agar dapat memudahkan ODHA untuk mendapat perawatan. 

Menurutnya, penanganan ini harus dari hulu ke hilir. Dia mencontohkan apabila seseorang teridentifikasi HIV/AIDS, maka pemerintah wajib memberikan penanganan secara menyeluruh. 

Salah satunya adalah fasilitasi NIK (Nomer Induk Kependudukan) bagi ODHA yang tidak mempunyainya. Menurutnya, dengan NIK tersebut mereka dapat mengakses pengobatan di rumah sakit, karena NIK menjadi syarat untuk mendaftar pengobatan. Setelah terdaftar pihak rumah sakit baru bisa memberikan obat Antiretroviral (ARV) untuk menekan virus HIV. 

"Misalkan mereka tidak punya NIK, daftarnya susah, dapat obat susah. Kalau mereka konsumsi ARV, virus itu tidur, jadi tidak berpotensi menularkan," terangnya. 

Lebih jauh, Wagub mengimbau masyarakat agar tidak melakukan diskriminasi terhadap ODHA. Menurutnya, apabila masyarakat menerima, maka ODHA akan semakin terbuka. 

Keterbukaan itu sangat penting bagi pemerintah untuk melakukan penanganan. Dengan demikian, upaya mewujudkan 3 Zero dapat dilakukan secara tuntas. 

"Ayo saya ajak masyarakat jangan diskriminasi. Kita harus bersama memberikan dukungan kepada ODHA. Jangan jauhi mereka,"tutup dia.


Bagikan :

SEMARANG - Komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mewujudkan 3 zero bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) terus digencarkan. 3 zero ini meliputi, zero infeksi baru, zero kematian terkait AIDS dan zero stigma dan diskriminasi menuju Indonesia bebas AIDS di tahun 2030. 

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengatakan hingga saat ini, estimasi ODHA mencapai sekitar 52 ribu orang di Jawa Tengah. 

"Hari AIDS tahun kemarin saya bincang-bincang dengan kelompok ODHA di Banyumas. Banyak masukan yang saya dapatkan, dan itu harus ditindaklanjuti. Estimasinya, ada 52 ribu ODHA di Jawa Tengah," kata Wagub yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Jawa Tengah, dikonfirmasi di Rumah Dinas Wagub, Senin (21/02/2022). 

Dia menyebut, dirinya akan mengintegrasikan beberapa dinas terkait agar dapat memudahkan ODHA untuk mendapat perawatan. 

Menurutnya, penanganan ini harus dari hulu ke hilir. Dia mencontohkan apabila seseorang teridentifikasi HIV/AIDS, maka pemerintah wajib memberikan penanganan secara menyeluruh. 

Salah satunya adalah fasilitasi NIK (Nomer Induk Kependudukan) bagi ODHA yang tidak mempunyainya. Menurutnya, dengan NIK tersebut mereka dapat mengakses pengobatan di rumah sakit, karena NIK menjadi syarat untuk mendaftar pengobatan. Setelah terdaftar pihak rumah sakit baru bisa memberikan obat Antiretroviral (ARV) untuk menekan virus HIV. 

"Misalkan mereka tidak punya NIK, daftarnya susah, dapat obat susah. Kalau mereka konsumsi ARV, virus itu tidur, jadi tidak berpotensi menularkan," terangnya. 

Lebih jauh, Wagub mengimbau masyarakat agar tidak melakukan diskriminasi terhadap ODHA. Menurutnya, apabila masyarakat menerima, maka ODHA akan semakin terbuka. 

Keterbukaan itu sangat penting bagi pemerintah untuk melakukan penanganan. Dengan demikian, upaya mewujudkan 3 Zero dapat dilakukan secara tuntas. 

"Ayo saya ajak masyarakat jangan diskriminasi. Kita harus bersama memberikan dukungan kepada ODHA. Jangan jauhi mereka,"tutup dia.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu