Follow Us :              

Gubernur Jateng Anggarkan Ratusan Miliar Bagi Siswa SMA/SMK/SLB Negeri dan Swasta

  11 March 2022  |   09:00:00  |   dibaca : 3018 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Jateng Anggarkan Ratusan Miliar Bagi Siswa SMA/SMK/SLB Negeri dan Swasta

11 March 2022 | 09:00:00 | dibaca : 3018
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tidak hanya memperhatikan sekolah negeri tingkat menengah atas, kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Sekolah swasta juga mendapat perhatian. Sudah ratusan miliar diberikan demi peningkatan mutu pendidikan masyarakat. 

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah Suyanta memaparkan, tahun 2022 SMK/SMA/SLB negeri di Jawa Tengah mendapat anggaran Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) pendidikan sebesar Rp 769.714.070.000.  Anggaran tersebut untuk menggratiskan biaya sekolah. 

Kebijakan penggratisan biaya sekolah ini berasal dari Gubernur Ganjar Pranowo. Kebijakan ini bertujuan memperluas akses pendidikan. Sehingga siswa kurang mampu dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang menengah. Keberadaan bantuan anggaran membantu menjaga mutu pendidikan gratis ini. 

"Dengan cara menggratiskan sekolah bagi SMA/SMK/SLB negeri, implementasinya adalah adanya BOP, SMA/SMK/SLB negeri itu gratis. Dengan demikian diharapkan dari sana, banyak siswa-siswa melanjutkan ke jenjang SMA/SMK/SLB," kata Sekretaris Disdikbud di Semarang, Jumat (11/3/2022). 

Total siswa SMA negeri di Jawa Tengah  mencapai 303.806 orang dengan jumlah sekolah 360 unit. Pada SMK negeri terdapat 261.165 anak dengan jumlah sekolah 238 unit. Sedangkan SLB negeri sebanyak 8.684 siswa dari 69 unit sekolah. 

Suyanta menerangkan, Pemprov Jateng juga telah membuat beberapa SMK boarding atau disebut SMKN Jateng, yaitu di Semarang, Purbalingga dan Pati. Sekolah itu melakukan rekrutmen siswa secara khusus, yaitu selain harus lolos seleksi, mereka diprioritaskan untuk yang kondisi ekonominya tidak mampu. 

"Jumlahnya semakin tahun makin banyak (siswanya). Dengan demikian di sana penganggarannya khusus karena ada anggaran untuk makan, untuk seragam, untuk sepatu dan kebutuhan sekolah lain dipenuhi Pemprov Jateng," sambungnya. 

Di samping SMK boarding, terangnya, Jawa Tengah juga telah mendirikan sepuluh SMK semi boarding. Harapannya, dengan memperkuat SMK, maka akan mengurangi pengangguran yang otomatis kemiskinan akan berkurang juga. 

Anggaran untuk BOP SMK Jateng Semarang Rp 8.561.950.000 dengan jumlah siswa 720 siswa, SMK Jateng Pati Rp 4.175.788.000 dengan jumlah siswa 288 orang, SMK Jateng Purblingga Rp 5.921.585.000 dengan jumlah siswa 576 siswa. Serta SMK semi boarding Rp 6.556.500.000. 

Tidak hanya itu, Pemprov Jawa Tengah juga telah membuat kebijakan mendirikan beberapa sekolah. Yaitu SMAN Tawangmangu dan SMK Pagentang. Diharapkan tahun ini dua sekolah tersebut bisa mulai menerima pendaftaran siswa. Selain itu akan menyusul pula rencana pembangunan SMKN Lumbir Banyumas. "Kami sudah mendapatkan tanahnya yang hibah dari Pemkab Banyumas," terangnya. 

Otomatis dengan kebijakan-kebijakan ini bukan hanya membantu siswa miskin, tetapi juga siswa tidak miskin. Bagi siswa miskin mereka juga akan mendapat bantuan dari Program Indonesia Pintar (PIP) dari pemerintah pusat serta bantuan dari Beasiswa Unit Pengumpul Zakat yang berasal zakat PNS  yang disalurkan Baznas Jawa Tengah. 

Sekolah swasta juga mendapat perhatian Pemprov Jawa Tengah. Sekretaris Disdikbud menuturkan, mereka mendapat bantuan bantuan operasional. Dari catatannya, anggaran BOS Daerah pada tahun 2022 total mencapai Rp195.431.400.000. Anggaran tersebut untuk 607.021 siswa, dari 1.917 sekolah. 

"SMA/SMK/SLB swasta (juga) mendapat bantuan BOSDA (bantuan operasional sekolah daerah)," pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tidak hanya memperhatikan sekolah negeri tingkat menengah atas, kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Sekolah swasta juga mendapat perhatian. Sudah ratusan miliar diberikan demi peningkatan mutu pendidikan masyarakat. 

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah Suyanta memaparkan, tahun 2022 SMK/SMA/SLB negeri di Jawa Tengah mendapat anggaran Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) pendidikan sebesar Rp 769.714.070.000.  Anggaran tersebut untuk menggratiskan biaya sekolah. 

Kebijakan penggratisan biaya sekolah ini berasal dari Gubernur Ganjar Pranowo. Kebijakan ini bertujuan memperluas akses pendidikan. Sehingga siswa kurang mampu dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang menengah. Keberadaan bantuan anggaran membantu menjaga mutu pendidikan gratis ini. 

"Dengan cara menggratiskan sekolah bagi SMA/SMK/SLB negeri, implementasinya adalah adanya BOP, SMA/SMK/SLB negeri itu gratis. Dengan demikian diharapkan dari sana, banyak siswa-siswa melanjutkan ke jenjang SMA/SMK/SLB," kata Sekretaris Disdikbud di Semarang, Jumat (11/3/2022). 

Total siswa SMA negeri di Jawa Tengah  mencapai 303.806 orang dengan jumlah sekolah 360 unit. Pada SMK negeri terdapat 261.165 anak dengan jumlah sekolah 238 unit. Sedangkan SLB negeri sebanyak 8.684 siswa dari 69 unit sekolah. 

Suyanta menerangkan, Pemprov Jateng juga telah membuat beberapa SMK boarding atau disebut SMKN Jateng, yaitu di Semarang, Purbalingga dan Pati. Sekolah itu melakukan rekrutmen siswa secara khusus, yaitu selain harus lolos seleksi, mereka diprioritaskan untuk yang kondisi ekonominya tidak mampu. 

"Jumlahnya semakin tahun makin banyak (siswanya). Dengan demikian di sana penganggarannya khusus karena ada anggaran untuk makan, untuk seragam, untuk sepatu dan kebutuhan sekolah lain dipenuhi Pemprov Jateng," sambungnya. 

Di samping SMK boarding, terangnya, Jawa Tengah juga telah mendirikan sepuluh SMK semi boarding. Harapannya, dengan memperkuat SMK, maka akan mengurangi pengangguran yang otomatis kemiskinan akan berkurang juga. 

Anggaran untuk BOP SMK Jateng Semarang Rp 8.561.950.000 dengan jumlah siswa 720 siswa, SMK Jateng Pati Rp 4.175.788.000 dengan jumlah siswa 288 orang, SMK Jateng Purblingga Rp 5.921.585.000 dengan jumlah siswa 576 siswa. Serta SMK semi boarding Rp 6.556.500.000. 

Tidak hanya itu, Pemprov Jawa Tengah juga telah membuat kebijakan mendirikan beberapa sekolah. Yaitu SMAN Tawangmangu dan SMK Pagentang. Diharapkan tahun ini dua sekolah tersebut bisa mulai menerima pendaftaran siswa. Selain itu akan menyusul pula rencana pembangunan SMKN Lumbir Banyumas. "Kami sudah mendapatkan tanahnya yang hibah dari Pemkab Banyumas," terangnya. 

Otomatis dengan kebijakan-kebijakan ini bukan hanya membantu siswa miskin, tetapi juga siswa tidak miskin. Bagi siswa miskin mereka juga akan mendapat bantuan dari Program Indonesia Pintar (PIP) dari pemerintah pusat serta bantuan dari Beasiswa Unit Pengumpul Zakat yang berasal zakat PNS  yang disalurkan Baznas Jawa Tengah. 

Sekolah swasta juga mendapat perhatian Pemprov Jawa Tengah. Sekretaris Disdikbud menuturkan, mereka mendapat bantuan bantuan operasional. Dari catatannya, anggaran BOS Daerah pada tahun 2022 total mencapai Rp195.431.400.000. Anggaran tersebut untuk 607.021 siswa, dari 1.917 sekolah. 

"SMA/SMK/SLB swasta (juga) mendapat bantuan BOSDA (bantuan operasional sekolah daerah)," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu