Follow Us :              

Dorong Pengembangan UMKM, Gubernur Gandeng Bank Jateng Siapkan Bantuan Rp35 Milyar

  16 March 2022  |   11:00:00  |   dibaca : 1378 
Kategori :
Bagikan :


Dorong Pengembangan UMKM, Gubernur Gandeng Bank Jateng Siapkan Bantuan Rp35 Milyar

16 March 2022 | 11:00:00 | dibaca : 1378
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

MAGELANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, khususnya sektor UMKM. Menggandeng Bank Jateng, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan bantuan Rp1 miliar, pada 35 kabupaten/kota untuk pengembangan UMKM. 

Bantuan itu secara simbolis diserahkan Gubernur pada saat peresmian kantor cabang Bank Jateng di Mungkid Magelang, Rabu (16/3). Pada kesempatan itu, turut dilakukan penyerahan bantuan kepada 6 daerah se-Kedu, yakni Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Wonosobo, Kebumen, Temanggung dan Purworejo. 

"Ini bentuk pembinaan kita. Kalau dari Bank Jateng, nanti seluruh kabupaten/kota akan mendapatkan Rp1 miliar untuk membina UMKM," jelasnya. 

Bantuan itu, lanjutnya, diharapkan bisa mendorong pengembangan sektor UMKM. Bila sektor tersebut berkembang, masyarakat tidak lagi mencari pekerjaan, mereka bahkan bisa menciptakan lapangan pekerjaan. 

"Ini baru dari Bank Jateng, belum dari yang lainnya. Dulu kita sama Bank Indonesia pernah difasilitasi pameran di Jepang dan sekarang sudah repeat order (pesan ulang) produk-produk UMKM kita," jelasnya. 

Tak hanya bantuan dana, Ganjar juga mengajak seluruh bupati/wali kota menjadi offtaker (penguna) produk-produk UMKM. Jika ada kegiatan, maka belanja bisa dilakukan pada pelaku usaha kecil di daerahnya masing-masing. 

"Sudah ada aturannya, 40 persen dari APBD digunakan untuk pengembangan UMKM. Maka kalau ada acara, belilah di UMKM. Apakah makanan kecil, baju, sepatu, ATK dan lainnya," ucapnya. 

Untuk bisa mencapai tujuan tersebut,  maka pendampingan pada pelaku UMKM harus dilakukan. Karena untuk bisa jualan menggunakan anggaran negara harus sudah masuk ke e-katalog. 

"Provinsi Jateng sudah punya aplikasi Blankon, daerah mungkin bisa meniru dengan membuat aplikasi lain untuk mewadahi para pelaku UMKM jualan. Kita terus dampingi UMKM bisa maju," katanya. 

Pada lembaga keuangan, khususnya Bank Jateng, Gubernur meminta agar mereka aktif berpartisipasi membantu UMKM. Mereka bisa berkontribusi dengan memberi mendampingi, pelatihan dan membantu akses permodalan serta pengembangan usaha. 

"Tentu banyak yang bisa dilakukan. Bank Jateng punya skim (kredit usaha kecil) permodalan yang banyak (jenisnya). Ada kredit lapak, kredit milenial. (Banyak) kredit untuk pelaku usaha kecil yang bisa dimanfaatkan. Bank lain juga bisa berpartisipasi. Sesuai perintah presiden, kita harus berjuang bagaimana caranya ekonomi bangkit," pungkasnya.


Bagikan :

MAGELANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, khususnya sektor UMKM. Menggandeng Bank Jateng, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan bantuan Rp1 miliar, pada 35 kabupaten/kota untuk pengembangan UMKM. 

Bantuan itu secara simbolis diserahkan Gubernur pada saat peresmian kantor cabang Bank Jateng di Mungkid Magelang, Rabu (16/3). Pada kesempatan itu, turut dilakukan penyerahan bantuan kepada 6 daerah se-Kedu, yakni Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Wonosobo, Kebumen, Temanggung dan Purworejo. 

"Ini bentuk pembinaan kita. Kalau dari Bank Jateng, nanti seluruh kabupaten/kota akan mendapatkan Rp1 miliar untuk membina UMKM," jelasnya. 

Bantuan itu, lanjutnya, diharapkan bisa mendorong pengembangan sektor UMKM. Bila sektor tersebut berkembang, masyarakat tidak lagi mencari pekerjaan, mereka bahkan bisa menciptakan lapangan pekerjaan. 

"Ini baru dari Bank Jateng, belum dari yang lainnya. Dulu kita sama Bank Indonesia pernah difasilitasi pameran di Jepang dan sekarang sudah repeat order (pesan ulang) produk-produk UMKM kita," jelasnya. 

Tak hanya bantuan dana, Ganjar juga mengajak seluruh bupati/wali kota menjadi offtaker (penguna) produk-produk UMKM. Jika ada kegiatan, maka belanja bisa dilakukan pada pelaku usaha kecil di daerahnya masing-masing. 

"Sudah ada aturannya, 40 persen dari APBD digunakan untuk pengembangan UMKM. Maka kalau ada acara, belilah di UMKM. Apakah makanan kecil, baju, sepatu, ATK dan lainnya," ucapnya. 

Untuk bisa mencapai tujuan tersebut,  maka pendampingan pada pelaku UMKM harus dilakukan. Karena untuk bisa jualan menggunakan anggaran negara harus sudah masuk ke e-katalog. 

"Provinsi Jateng sudah punya aplikasi Blankon, daerah mungkin bisa meniru dengan membuat aplikasi lain untuk mewadahi para pelaku UMKM jualan. Kita terus dampingi UMKM bisa maju," katanya. 

Pada lembaga keuangan, khususnya Bank Jateng, Gubernur meminta agar mereka aktif berpartisipasi membantu UMKM. Mereka bisa berkontribusi dengan memberi mendampingi, pelatihan dan membantu akses permodalan serta pengembangan usaha. 

"Tentu banyak yang bisa dilakukan. Bank Jateng punya skim (kredit usaha kecil) permodalan yang banyak (jenisnya). Ada kredit lapak, kredit milenial. (Banyak) kredit untuk pelaku usaha kecil yang bisa dimanfaatkan. Bank lain juga bisa berpartisipasi. Sesuai perintah presiden, kita harus berjuang bagaimana caranya ekonomi bangkit," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu