BOYOLALI – Keberhasilan Naturaline menjadi juara 3 ajang Hetero For Startup session 2 di Hetero Space Surakarta semakin membuat produk lilin aromaterapi dan hampers asal Kabupaten Boyolali ini semakin dikenal. Arini Khoiriyah, pemilik Naturaline berharap lomba yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan diikuti ribuan usahawan di seluruh Indonesia itu rutin digelar. 

Arini menuturkan, ketertarikannya mengkuti Hetero Space didorong oleh keinginan untuk memajukan usaha. Sebab, Hetero Space selain menyediakan mentor, juga membuka lebar jaringan, sehingga di masing-masing peserta bisa berbagi pengalamannya. 

“Kita ingin memperbaiki usaha supaya lebih tertata, punya target tidak hanya jalan di tempa, ingin lebih maju lagi. Dan di sini kita bisa belajar dengan melihat teman-teman peserta lain,” ujarnya saat ditemui di rumah produksinya Desa Candi, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Rabu (6/4/2022). 

Hal penting yang didapatkannya setelah mengikuti Hetero Space, lanjut Arini adalah branding produknya lebih dikenal luas. Selain itu, masing-masing peserta dapat menjalin kerjasama. 

“Brandingnya berasa sekali. Orang lebih tahu. Itu hal terpenting dalam usaha. Hetero Space punya tim yang solid tertata, marketing terstruktur. Selain itu jaringan (luas). Banyak yang mengajak kerjasama terutama hampers lebaran,” 

Begitu besar manfaat event ini bagi pelaku usaha pemula, Arini berharap Hetero Space bisa diselenggarakan secara rutin. 

“Bagus acaranya, ini harus terus dilaksanakan dan menjangkau lebih luas lagi usahawan muda,” ujarnya memberi saran. 

Arini mengisahkan, Naturaline didirikan bersama mendiang suaminya 2008 lalu. Mereka memilih usaha tersebut karena merasa produk ini ramah lingkungan sebab karena berbahan alami. Lilin aromatik mereka memakai bahan baku minyak kelapa sawit dicampur aroma wewangian. 

“Karena pengalaman bekerja di perusahaan pengolahan minyak sawit saya sama mendiang suami mendirikan usaha ini. Lilin kita tidak menimbulkan jelaga, jadi ramah lingkungan, dan juga pakai aroma sereh bisa usir nyamuk,” paparnya. 

Proses produksi Naturaline dilakukan secara rumahan. Jika mengalami kenaikan permintaan, Arini biasanya merekrut ibu-ibu sekitar untuk dipekerjakan. 

“Kalau ramai kita ajak ibu-ibu untuk berproduksi. Dulu pernah ramai sehingga kita rekrut sampai sekitar 30 ibu-ibu,” jelasnya. 

Terkait kemasan, Arini mengaku sengaja menjual dalam bentuk hampers. Sehingga terlihat lebih menarik dan memiliki nilai tambah. 

“Misalnya ada lilin harga Rp 9 ribu per buah, tapi kalau disajikan dalam bentuk hampers bisa berharga Rp 25 ribu ditambah korek api, dan kartu ucapan,” paparnya. 

Lewat strategi ini, Arini mampu menembus pangsa pasar lokal maupun internasional. 

“Hampir seluruh kota di Indonesia. Kalau ekspor ada buyer Italia, Amerika dan Eropa,” ungkapnya.