Follow Us :              

Silaturahmi Kebangsaan Penyintas dan Mitra Deradikaslisasi, Taj Yasin: Upaya Merawat NKRI

  15 June 2022  |   13:00:00  |   dibaca : 1039 
Kategori :
Bagikan :


Silaturahmi Kebangsaan Penyintas dan Mitra Deradikaslisasi, Taj Yasin: Upaya Merawat NKRI

15 June 2022 | 13:00:00 | dibaca : 1039
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Wakil Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengapresiasi kegiatan Silaturahmi Kebangsaan Penyintas dan Mitra Deradikalisasi. Ia menilai kegiatan yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu, menjadi sarana merawat dan merajut kebersaman, serta memperkuat persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

"Yang salah merasa bersalah dan mengakui kesalahannya, kemudian bergabung dengan yang dilukai, dan demikian pula sebaliknya. Ini adalah bagian dari upaya merawat NKRI. Karena kalau kita berbuat salah, marah, tidak mau memaafkan, dan kembali menyakiti itu tidak baik," kata Taj Yasin di sela acara Silaturahmi Kebangsaan di Hotel Griya Persada Kabupaten Semarang, Rabu (15/6/2022). 

Melalui kegiatan bertajuk "Rekonsiliasi Korban Tindak Pidana Terorisme dan Mitra Deradikalisasi di Provinsi Jateng itu, Wagub mengajak semua komponen masyarakat bersama-sama mewujudkan persatuan bangsa. Semua warga Indonesia merupakan bagian dari NKRI, sehingga apapun yang baik harus diteruskan, sedangkan yang salah atau kurang baik diperbaiki bersama. 

"Saya ucapkan terima kasih kepada BNPT dan seluruh stakeholder, termasuk penyintas dan mitra deradikalisasi yang bergabung, sehingga bisa mempengaruhi yang lain dan saling membangun," ujarnya. 

Ia mengatakan, beberapa kasus terorisme dan radikalisme pernah terjadi di beberapa daerah di Indonesia, termasuk di Jateng. Seperti aksi konvoi khilafatul  Muslimin yang terjadi di Kabupaten Brebes. Terkait kejadian itu, pemerintah Jawa Tengah dan lembaga terkait lain sudah melakukan penanganan melalui berbagai pendekatan. 

"Kita sudah ke sana (Brebes) untuk melihat dan meminta informasi, kita juga sampaikan kepada masyarakat untuk merangkul mereka sehingga diketahui permasalahan dan solusinya. Nanti kami akan melakukan pertemuan dengan mereka untuk mencari titik temu, bukan pembenaran, tapi berdiskusi. 

Taj Yasin berharap, semua pihak yang terkait bertemu, sehingga jika ada sesuatu yang kurang atau tidak sesuai dapat didiskusikan dengan baik. Perbedaan tidak boleh disikapi dengan mempengaruhi orang atau pihak lain hingga terjadi aksi pelanggaran hukum 

"Misalkan kalau ada usulan kepada pemerintah monggo disampaikan karena itu adalah hak, tetapi kewajiban-kewajiban sebagai warna negara Indonesia juga harus ditaati. Seperti menghormati Pancasila, UUD 45, NKRI, dan sebagainya," tegasnya. 

Dalam kesempatan tersebut, Taj Yasin juga turut menyaksikan penandatanganan naskah deklarasi kebangsaan penyintas dan mitra deradikalisasi. Mereka secara bersama-sama mendeklarasikan dukungan pada rekonsiliasi nasional untuk Indonesia damai, serta berkomitmen dan setia kepada ideologi negara Pancasila.  

Selain itu mereka juga menyatakan siap siaga bersinergi mencegah segala bentuk diskriminasi, intoleransi, serta ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme. Mereka siap  merajut kebersamaan, ikhlas, dan saling memaafkan kesalahan, memperkuat silaturahmi kebangsaan, serta menerima keberagaman, dan mendukung pemerintah untuk mewujudkan Indonesia damai.


Bagikan :

SEMARANG - Wakil Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengapresiasi kegiatan Silaturahmi Kebangsaan Penyintas dan Mitra Deradikalisasi. Ia menilai kegiatan yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu, menjadi sarana merawat dan merajut kebersaman, serta memperkuat persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

"Yang salah merasa bersalah dan mengakui kesalahannya, kemudian bergabung dengan yang dilukai, dan demikian pula sebaliknya. Ini adalah bagian dari upaya merawat NKRI. Karena kalau kita berbuat salah, marah, tidak mau memaafkan, dan kembali menyakiti itu tidak baik," kata Taj Yasin di sela acara Silaturahmi Kebangsaan di Hotel Griya Persada Kabupaten Semarang, Rabu (15/6/2022). 

Melalui kegiatan bertajuk "Rekonsiliasi Korban Tindak Pidana Terorisme dan Mitra Deradikalisasi di Provinsi Jateng itu, Wagub mengajak semua komponen masyarakat bersama-sama mewujudkan persatuan bangsa. Semua warga Indonesia merupakan bagian dari NKRI, sehingga apapun yang baik harus diteruskan, sedangkan yang salah atau kurang baik diperbaiki bersama. 

"Saya ucapkan terima kasih kepada BNPT dan seluruh stakeholder, termasuk penyintas dan mitra deradikalisasi yang bergabung, sehingga bisa mempengaruhi yang lain dan saling membangun," ujarnya. 

Ia mengatakan, beberapa kasus terorisme dan radikalisme pernah terjadi di beberapa daerah di Indonesia, termasuk di Jateng. Seperti aksi konvoi khilafatul  Muslimin yang terjadi di Kabupaten Brebes. Terkait kejadian itu, pemerintah Jawa Tengah dan lembaga terkait lain sudah melakukan penanganan melalui berbagai pendekatan. 

"Kita sudah ke sana (Brebes) untuk melihat dan meminta informasi, kita juga sampaikan kepada masyarakat untuk merangkul mereka sehingga diketahui permasalahan dan solusinya. Nanti kami akan melakukan pertemuan dengan mereka untuk mencari titik temu, bukan pembenaran, tapi berdiskusi. 

Taj Yasin berharap, semua pihak yang terkait bertemu, sehingga jika ada sesuatu yang kurang atau tidak sesuai dapat didiskusikan dengan baik. Perbedaan tidak boleh disikapi dengan mempengaruhi orang atau pihak lain hingga terjadi aksi pelanggaran hukum 

"Misalkan kalau ada usulan kepada pemerintah monggo disampaikan karena itu adalah hak, tetapi kewajiban-kewajiban sebagai warna negara Indonesia juga harus ditaati. Seperti menghormati Pancasila, UUD 45, NKRI, dan sebagainya," tegasnya. 

Dalam kesempatan tersebut, Taj Yasin juga turut menyaksikan penandatanganan naskah deklarasi kebangsaan penyintas dan mitra deradikalisasi. Mereka secara bersama-sama mendeklarasikan dukungan pada rekonsiliasi nasional untuk Indonesia damai, serta berkomitmen dan setia kepada ideologi negara Pancasila.  

Selain itu mereka juga menyatakan siap siaga bersinergi mencegah segala bentuk diskriminasi, intoleransi, serta ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme. Mereka siap  merajut kebersamaan, ikhlas, dan saling memaafkan kesalahan, memperkuat silaturahmi kebangsaan, serta menerima keberagaman, dan mendukung pemerintah untuk mewujudkan Indonesia damai.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu