Follow Us :              

Optimalisasi Penanganan Kebencanaan, Wagub Minta PMI-BPBD-RS Tingkatkan Sinergitas

  27 June 2022  |   10:00:00  |   dibaca : 544 
Kategori :
Bagikan :


Optimalisasi Penanganan Kebencanaan, Wagub Minta PMI-BPBD-RS Tingkatkan Sinergitas

27 June 2022 | 10:00:00 | dibaca : 544
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

BLORA - Wakil Gubernur Jawa Tengah (Wagub Jateng), Taj Yasin Maimoen meminta Palang Merah Indonesia  meningkatkan sinergi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten/kota. Langkah itu sebagai upaya mengoptimalkan penanganan bencana di berbagai daerah. 

"Saya tegaskan, setelah ini PMI dan BPBD dalam kegiatan-kegiatannya, terutama dalam penanggulangan kebencanaan, bisa bersinergi. Terlebih kedua organisasi ini benar-benar mengedepankan sisi kemanusiaan," ujar Wagub usai menyaksikan pelantikan Dewan Kehormatan dan Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Blora masa bakti 2022-2027, di Pendopo Kabupaten Blora (Senin, 27/6/2022). Acara ini dihadiri pula Bupati Blora, Arief Rohman. 

Selain meningkatkan sinergitas dengan BPBD, sebagai Dewan Kehormatan PMI Provinsi Jateng, Taj Yasin juga berharap PMI bisa lebih bersinergi  dengan rumah sakit pusat, provinsi, maupun rumah  sakit kabupaten dan kota. Menurutnya, tidak ada persaingan di dalam kemanusiaan, semua berjuang bersama-sama untuk membantu masyarakat. 

Wagub menjelaskan, kiprah PMI tidak hanya menyangkut penyediaan kebutuhan darah, tetapi banyak hal yang telah dilakukan PMI. Termasuk penyediaan klinik kesehatan di beberapa PMI kabupaten/kota. Langkah ini merupakan salah satu upaya PMI dalam meningkatkan pelayanan kemanusiaan kepada masyarakat. 

Tidak kalah penting, masyarakat juga perlu dijelaskan, bahwa penyediaan darah di PMI bukan bisnis melainkan kegiatan kemanusiaan. Sebab biaya yang ditetapkan bagi masyarakat yang membutuhkan darah adalah biaya untuk proses pengolahan dan pemilahan darah. Sehingga darah sumbangan dari pendonor menjadi darah yang siap dan layak ditransfusikan kepada yang membutuhkan. 

"Ini memang kerja sama PMI yang didukung oleh pemda tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota. Artinya kita bisa berjalan dengan benar dan bersinergi dalam menanggulangi berbagai bencana," katanya. 

Dalam kesempatan tersebut, Taj Yasin meminta semua pengurus yang baru dilantik, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai bencana alam yang mengintai wilayah Blora. Diantaranya bencana banjir di Blora bagian timur yang dilintasi Sungai Bengawan Solo, bencana kekeringan dan tanah longsor yang diakibatkan hutan gundul, serta bencana alam lainnya. 

"Kalau kita lihat wilayah Blora dari atas, itu kita melihat banyak hutan yang gundul, pohon-pohon mulai menipis. Maka kita harus siap siaga untuk (tanggulangi) kebencanaan," tandasnya. 

Selain menghadiri pelantikan Pengurus PMI Blora, masih didampingi Bupati Blora, Wagub juga meninjau peternakan sapi di Kelurahan Jepangrejo Kecamatan Blora. Secara simbolis Wagub menyerahkan boks berisi vaksin dilanjutkan dengan penyuntikan vaksin PMK sapi sebagai tanda dimulainya vaksinasi PMK di Blora. 

Pada sambutannya Taj Yasin mengapresiasi  para peternak Jepangrejo yang berinisiatif melakukan pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku secara mandiri dengan jamu yang mereka racik. 

"Karena kemarin vaksin PMK belum turun dan sapinya terpapar, maka warga berinovasi dengan mencoba membuat ramuan tradisional. Bahan bakunya, jahe, daun binahong, pace, dan lainnya. Ramuan ini dibuat untuk menanggulangi PMK," kata Taj Yasin 

Dia berharap, inovasi mendapat dukungan dan pendampingan dari Pemkab Blora. Bahkan, bila perlu disebarluaskan pada peternak-peternak sekitarnya sehingga bisa ditiru. Karena selain prosesnya mudah, bahan bakunya juga mudah didapat, jamu ini relatif aman dikonsumsi oleh hewan ternak, terutama sapi.


Bagikan :

BLORA - Wakil Gubernur Jawa Tengah (Wagub Jateng), Taj Yasin Maimoen meminta Palang Merah Indonesia  meningkatkan sinergi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten/kota. Langkah itu sebagai upaya mengoptimalkan penanganan bencana di berbagai daerah. 

"Saya tegaskan, setelah ini PMI dan BPBD dalam kegiatan-kegiatannya, terutama dalam penanggulangan kebencanaan, bisa bersinergi. Terlebih kedua organisasi ini benar-benar mengedepankan sisi kemanusiaan," ujar Wagub usai menyaksikan pelantikan Dewan Kehormatan dan Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Blora masa bakti 2022-2027, di Pendopo Kabupaten Blora (Senin, 27/6/2022). Acara ini dihadiri pula Bupati Blora, Arief Rohman. 

Selain meningkatkan sinergitas dengan BPBD, sebagai Dewan Kehormatan PMI Provinsi Jateng, Taj Yasin juga berharap PMI bisa lebih bersinergi  dengan rumah sakit pusat, provinsi, maupun rumah  sakit kabupaten dan kota. Menurutnya, tidak ada persaingan di dalam kemanusiaan, semua berjuang bersama-sama untuk membantu masyarakat. 

Wagub menjelaskan, kiprah PMI tidak hanya menyangkut penyediaan kebutuhan darah, tetapi banyak hal yang telah dilakukan PMI. Termasuk penyediaan klinik kesehatan di beberapa PMI kabupaten/kota. Langkah ini merupakan salah satu upaya PMI dalam meningkatkan pelayanan kemanusiaan kepada masyarakat. 

Tidak kalah penting, masyarakat juga perlu dijelaskan, bahwa penyediaan darah di PMI bukan bisnis melainkan kegiatan kemanusiaan. Sebab biaya yang ditetapkan bagi masyarakat yang membutuhkan darah adalah biaya untuk proses pengolahan dan pemilahan darah. Sehingga darah sumbangan dari pendonor menjadi darah yang siap dan layak ditransfusikan kepada yang membutuhkan. 

"Ini memang kerja sama PMI yang didukung oleh pemda tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota. Artinya kita bisa berjalan dengan benar dan bersinergi dalam menanggulangi berbagai bencana," katanya. 

Dalam kesempatan tersebut, Taj Yasin meminta semua pengurus yang baru dilantik, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai bencana alam yang mengintai wilayah Blora. Diantaranya bencana banjir di Blora bagian timur yang dilintasi Sungai Bengawan Solo, bencana kekeringan dan tanah longsor yang diakibatkan hutan gundul, serta bencana alam lainnya. 

"Kalau kita lihat wilayah Blora dari atas, itu kita melihat banyak hutan yang gundul, pohon-pohon mulai menipis. Maka kita harus siap siaga untuk (tanggulangi) kebencanaan," tandasnya. 

Selain menghadiri pelantikan Pengurus PMI Blora, masih didampingi Bupati Blora, Wagub juga meninjau peternakan sapi di Kelurahan Jepangrejo Kecamatan Blora. Secara simbolis Wagub menyerahkan boks berisi vaksin dilanjutkan dengan penyuntikan vaksin PMK sapi sebagai tanda dimulainya vaksinasi PMK di Blora. 

Pada sambutannya Taj Yasin mengapresiasi  para peternak Jepangrejo yang berinisiatif melakukan pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku secara mandiri dengan jamu yang mereka racik. 

"Karena kemarin vaksin PMK belum turun dan sapinya terpapar, maka warga berinovasi dengan mencoba membuat ramuan tradisional. Bahan bakunya, jahe, daun binahong, pace, dan lainnya. Ramuan ini dibuat untuk menanggulangi PMK," kata Taj Yasin 

Dia berharap, inovasi mendapat dukungan dan pendampingan dari Pemkab Blora. Bahkan, bila perlu disebarluaskan pada peternak-peternak sekitarnya sehingga bisa ditiru. Karena selain prosesnya mudah, bahan bakunya juga mudah didapat, jamu ini relatif aman dikonsumsi oleh hewan ternak, terutama sapi.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu