Follow Us :              

Lokananta Reborn, Gubernur Jateng Usulkan Ada Museum dan Sekolah Musik

  14 July 2022  |   11:00:00  |   dibaca : 1141 
Kategori :
Bagikan :


Lokananta Reborn, Gubernur Jateng Usulkan Ada Museum dan Sekolah Musik

14 July 2022 | 11:00:00 | dibaca : 1141
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SURAKARTA - Studio musik tertua di Indonesia, Lokananta akan disulap lebih modern. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo siap mendukung upaya itu sehingga bangunan cagar budaya ini bisa  menjadi destinasi wisata baru. 

Studio musik Lokananta yang berlokasi di Surakarta berdiri pada 29 Oktober 1956. Nama Lokananta digagas oleh Raden Maladi, yang berarti gamelan dari khayangan bersuara merdu. Lokasi ini hingga sekarang masih dipilih musisi Indonesia untuk rekaman. 

“Keren kalau di museum ini juga disiapkan alat untuk bisa mendengarkan langsung rekaman-rekaman yang ada di sini,” ungkap Gubernur saat berkeliling Lokananta, Kamis (14/7). 

Selain dihadiri Wali Kota Solo, Gibran Rakabumi Raka, hadir pula Arisudono Soerono selaku Direktur Utama PT Danareksa (Persero), YB. Priyatmo Hadi selaku Asisten Deputi Bidang Jasa Telekomunikasi dan Media, Yadi Jay Ruchandi selaku Direktur Utama PT PPA (Persero) dan Rizwan Rizal Abidin selaku Direktur Investasi 1 dan Restrukturisasi PT PPA (Persero). 

Setelah direvitalisasi lebih modern, nantinya Lokananta Reborn diharapkan menjadi titik balik bergeliatnya industri musik dan menjadi destinasi wisata. Bahkan Gubernur mengusulkan, legenda mistis tentang lokasi ini bisa menjadi salah satu daya tarik wisata. 

“(Inti) fungsinya ditambah terus, harapannya ini menjadi destinasi wisata yang baru yang mudah-mudahan keren,” tambahnya. 

Guna mewujudkan tujuan itu, Gubernur meminta agar Wali Kota Surakarta Gibran Rakabumi Raka terus menghidupkan creative hub yang berbasis seni. Lokananta Reborn bisa dikembangkan, tidak hanya sebagai museum dan studio musik, sekaligus bisa menjadi sekolah musik. 

“Sehingga kalau ada orang konser dia (Seniman Lokananta) diminta nyumbang pengalamannya, apakah bukunya, apakah rekamannya, dan orang bisa belajar sejarah musik dari sini," katanya. 

Revitalisasi juga akan memaksimalkan setiap ruang dan lahan yang ada di Studio Lokananta. Nantinya akan disiapkan untuk UMKM dan kuliner lokal seperti angkringan dengan hiburan musik. 

“Jadi mereka punya panggung yang bisa kita kelola (sehingga) bakat-bakat itu akan muncul dan kemudian industri (musik) kita akan hidup lagi,” tuturnya. 

Revitalisasi akan dimulai awal bulan depan dan targetnya selesai pada akhir tahun 2022. Pada proses ini Gubernur mengaku siap mengawal dan membawa Lokananta jadi destinasi wisata baru. 

“Ini kerjanya agak cepat, kira-kira Desember nanti sudah ada hasilnya. Permintaan dari panitia ke Pemprov, Pak ini jadikan destinasi wisata,” tandasnya.
Selain meninjau Studio Lokananta, pada kunjungan itu Gubernur juga mendatangi rumah maestro Wayang Beber, Mbah Tris, 78 dan Mbah Ning, istrinya. 

“Beliau ini termasuk seniman yang langka. Dulu saya datang ke sini, mohon maaf, karena rumahnya juga tidak layak. Kemudian dibantu oleh teman-teman Bank Jateng untuk renovasi,” katanya. 

Ia berharap kondisi rumah dan studio seni yang nyaman, akan membuat Mbah Tris dan istrinya untuk bisa terus berkarya dan membagi ilmunya pada generasi muda.


Bagikan :

SURAKARTA - Studio musik tertua di Indonesia, Lokananta akan disulap lebih modern. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo siap mendukung upaya itu sehingga bangunan cagar budaya ini bisa  menjadi destinasi wisata baru. 

Studio musik Lokananta yang berlokasi di Surakarta berdiri pada 29 Oktober 1956. Nama Lokananta digagas oleh Raden Maladi, yang berarti gamelan dari khayangan bersuara merdu. Lokasi ini hingga sekarang masih dipilih musisi Indonesia untuk rekaman. 

“Keren kalau di museum ini juga disiapkan alat untuk bisa mendengarkan langsung rekaman-rekaman yang ada di sini,” ungkap Gubernur saat berkeliling Lokananta, Kamis (14/7). 

Selain dihadiri Wali Kota Solo, Gibran Rakabumi Raka, hadir pula Arisudono Soerono selaku Direktur Utama PT Danareksa (Persero), YB. Priyatmo Hadi selaku Asisten Deputi Bidang Jasa Telekomunikasi dan Media, Yadi Jay Ruchandi selaku Direktur Utama PT PPA (Persero) dan Rizwan Rizal Abidin selaku Direktur Investasi 1 dan Restrukturisasi PT PPA (Persero). 

Setelah direvitalisasi lebih modern, nantinya Lokananta Reborn diharapkan menjadi titik balik bergeliatnya industri musik dan menjadi destinasi wisata. Bahkan Gubernur mengusulkan, legenda mistis tentang lokasi ini bisa menjadi salah satu daya tarik wisata. 

“(Inti) fungsinya ditambah terus, harapannya ini menjadi destinasi wisata yang baru yang mudah-mudahan keren,” tambahnya. 

Guna mewujudkan tujuan itu, Gubernur meminta agar Wali Kota Surakarta Gibran Rakabumi Raka terus menghidupkan creative hub yang berbasis seni. Lokananta Reborn bisa dikembangkan, tidak hanya sebagai museum dan studio musik, sekaligus bisa menjadi sekolah musik. 

“Sehingga kalau ada orang konser dia (Seniman Lokananta) diminta nyumbang pengalamannya, apakah bukunya, apakah rekamannya, dan orang bisa belajar sejarah musik dari sini," katanya. 

Revitalisasi juga akan memaksimalkan setiap ruang dan lahan yang ada di Studio Lokananta. Nantinya akan disiapkan untuk UMKM dan kuliner lokal seperti angkringan dengan hiburan musik. 

“Jadi mereka punya panggung yang bisa kita kelola (sehingga) bakat-bakat itu akan muncul dan kemudian industri (musik) kita akan hidup lagi,” tuturnya. 

Revitalisasi akan dimulai awal bulan depan dan targetnya selesai pada akhir tahun 2022. Pada proses ini Gubernur mengaku siap mengawal dan membawa Lokananta jadi destinasi wisata baru. 

“Ini kerjanya agak cepat, kira-kira Desember nanti sudah ada hasilnya. Permintaan dari panitia ke Pemprov, Pak ini jadikan destinasi wisata,” tandasnya.
Selain meninjau Studio Lokananta, pada kunjungan itu Gubernur juga mendatangi rumah maestro Wayang Beber, Mbah Tris, 78 dan Mbah Ning, istrinya. 

“Beliau ini termasuk seniman yang langka. Dulu saya datang ke sini, mohon maaf, karena rumahnya juga tidak layak. Kemudian dibantu oleh teman-teman Bank Jateng untuk renovasi,” katanya. 

Ia berharap kondisi rumah dan studio seni yang nyaman, akan membuat Mbah Tris dan istrinya untuk bisa terus berkarya dan membagi ilmunya pada generasi muda.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu