Follow Us :              

Cegah Penurunan Tanah, Gubernur Ikut Tanam 3.500 Bibit Mangrove di Semarang

  05 August 2022  |   08:00:00  |   dibaca : 748 
Kategori :
Bagikan :


Cegah Penurunan Tanah, Gubernur Ikut Tanam 3.500 Bibit Mangrove di Semarang

05 August 2022 | 08:00:00 | dibaca : 748
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Sebanyak 3.500 bibit mangrove dan cemara laut ditanam di kawasan Pantai Mangunharjo, Kota Semarang, Jumat (5/8). Penanaman dipimpin Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, dan Pramuka Kwartir Daerah Jateng.  

Kegiatan dimulai dengan olahraga jalan kaki dari Taman Lele, Tambakaji, Ngaliyan. Sepanjang rute 10 kilometer, Gubernur berjalan sambil menyapa warga dan nelayan yang sedang beraktivitas pagi. Selain anggota Kwarda Jateng, penanaman juga diikuti TNI, Polri, Lanal, Perhutani, siswa Polimarin dan sejumlah relawan lainnya. 

Gubernur mengatakan, kegiatan penanaman ini diinisiasi Kwarda Jateng sebagai bentuk kolaborasi menjaga ekosistem laut dan merawat bibir pantai yang terancam penurunan tanah. Turut ditunjukkan sebagai contoh, dua bangunan permanen di sekitar kawasan penanaman yang sebagian mulai tenggelam. 

“Kalau gerakan ini terus disampaikan lebih banyak lagi, ini cara kita meng-handle (atasi) kondisi lingkungan yang mudah-mudahan kita bisa melakukan perbaikan, restorasi,” katanya usai acara. 

Salah satu contoh penanaman yang dinilainya mulai terlihat hasilnya ada di Pantai Selatan Kebumen. Gubernur berharap, gerakkan ini bisa dilakukan secara kontinyu dan diikuti kelompok lainnya. Contoh baik lain adalah kebijakan perguruan tinggi negeri di Semarang. Mereka mewajibkan mahasiswa baru melakukan penanaman pohon. 

“Terus kemudian syaratnya (pohonnya) harus hidup. Pernah suatu ketika diceritakan kepala desanya, saat itu dia mau ujian, 'pohonmu yang mana?' Dan (ternyata) satu pohonnya mati, sehingga ujiannya ditunda. Itu bagus sekali sehingga orang punya tanggung jawab,” katanya. 

Gubernur Ganjar Pranowo yang juga Ketua Mabida Kwarda Jateng,  mendorong seluruh komponen masyarakat untuk sadar lingkungan. “Soal bibit pemerintah bisa, soal teknis Perhutani bisa, dinas bisa membantu. Soal tenaga TNI Polri bisa membantu, sehingga kawan-kawan mahasiswa juga bisa bantu. Ini hanya butuh mau dan yakin,” tandasnya. 

Sebagai informasi, dengan berbagai upaya penanaman pohon, saat ini total luasan hutan di Jateng mencapai 1,29 juta hektare. Terdiri dari 83.705,94 hektare hutan lindung, 15.329,48 hektare hutan konservasi, 550.813,17 hutan produksi dan 640.393,88 hutan rakyat. 

Terkait pelestarian alam, Gubernur telah beberapa kali mengadakan kegiatan penanaman pohon. Pada tahun 2021 saja, gerakan ini telah melakukan penanaman 101 juta pohon. Pohon yang ditanam menyesuaikan karakter dan jenis hutan. Ada pohon gayam, beringin, jati, mangrove, kayu putih dan lain sebagainya. 


Bagikan :

SEMARANG - Sebanyak 3.500 bibit mangrove dan cemara laut ditanam di kawasan Pantai Mangunharjo, Kota Semarang, Jumat (5/8). Penanaman dipimpin Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, dan Pramuka Kwartir Daerah Jateng.  

Kegiatan dimulai dengan olahraga jalan kaki dari Taman Lele, Tambakaji, Ngaliyan. Sepanjang rute 10 kilometer, Gubernur berjalan sambil menyapa warga dan nelayan yang sedang beraktivitas pagi. Selain anggota Kwarda Jateng, penanaman juga diikuti TNI, Polri, Lanal, Perhutani, siswa Polimarin dan sejumlah relawan lainnya. 

Gubernur mengatakan, kegiatan penanaman ini diinisiasi Kwarda Jateng sebagai bentuk kolaborasi menjaga ekosistem laut dan merawat bibir pantai yang terancam penurunan tanah. Turut ditunjukkan sebagai contoh, dua bangunan permanen di sekitar kawasan penanaman yang sebagian mulai tenggelam. 

“Kalau gerakan ini terus disampaikan lebih banyak lagi, ini cara kita meng-handle (atasi) kondisi lingkungan yang mudah-mudahan kita bisa melakukan perbaikan, restorasi,” katanya usai acara. 

Salah satu contoh penanaman yang dinilainya mulai terlihat hasilnya ada di Pantai Selatan Kebumen. Gubernur berharap, gerakkan ini bisa dilakukan secara kontinyu dan diikuti kelompok lainnya. Contoh baik lain adalah kebijakan perguruan tinggi negeri di Semarang. Mereka mewajibkan mahasiswa baru melakukan penanaman pohon. 

“Terus kemudian syaratnya (pohonnya) harus hidup. Pernah suatu ketika diceritakan kepala desanya, saat itu dia mau ujian, 'pohonmu yang mana?' Dan (ternyata) satu pohonnya mati, sehingga ujiannya ditunda. Itu bagus sekali sehingga orang punya tanggung jawab,” katanya. 

Gubernur Ganjar Pranowo yang juga Ketua Mabida Kwarda Jateng,  mendorong seluruh komponen masyarakat untuk sadar lingkungan. “Soal bibit pemerintah bisa, soal teknis Perhutani bisa, dinas bisa membantu. Soal tenaga TNI Polri bisa membantu, sehingga kawan-kawan mahasiswa juga bisa bantu. Ini hanya butuh mau dan yakin,” tandasnya. 

Sebagai informasi, dengan berbagai upaya penanaman pohon, saat ini total luasan hutan di Jateng mencapai 1,29 juta hektare. Terdiri dari 83.705,94 hektare hutan lindung, 15.329,48 hektare hutan konservasi, 550.813,17 hutan produksi dan 640.393,88 hutan rakyat. 

Terkait pelestarian alam, Gubernur telah beberapa kali mengadakan kegiatan penanaman pohon. Pada tahun 2021 saja, gerakan ini telah melakukan penanaman 101 juta pohon. Pohon yang ditanam menyesuaikan karakter dan jenis hutan. Ada pohon gayam, beringin, jati, mangrove, kayu putih dan lain sebagainya. 


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu